Blue Archive X OC : Intelligent Sensei [ON HIATUS]

ABYDOS Part 6: Pasar Gelap dan Si Akuma

ABYDOS 1 Part 6: Menuju Pasar Gelap!

Kami sampai di Distrik Pasar Gelap. Kami memarkirkan mobil di parkiran dan keluar dari mobil. Hanya Ayane yang ada di mobil van.

Tempat itu sangat ramai, ada banyak orang yang lalu-lalang disana. Untuk jaga-jaga, aku membawa Sub-machine gun FN P90.

"Jadi inilah Distrik Pasar Gelap...." Serika menatap sekitar.

"Whoa! Ada banyak banget orangnya!" Nonomi tertawa riang.

"Serius. Kupikir tempat ini akan seperti tempat operasional yang kecil, tapi ini malah terlihat seperti sebuah kota. Aku tidak menyangka distrik tak terurus bisa sesibuk dan sebesar ini." Shiroko terkagum-kagum.

"Untuk hal yang adil, Kita hampir tidak pernah keluar dari Abydos. Ada banyak tempat-tempat aneh di luar distrik kita." Hoshino menguap.

"Apa kau pernah kemari, Hoshino?"

"Tidak, tapi aku pernah mendengar cerita soal tempat-tempat seperti ini disekitar kota. Tampaknya ada akuarium besar disekitar sini! Kita harus pergi kesana lain waktu" Hoshino tertawa kecil "Bayangkan ikan-ikan itu...."

"Tidak seperti yang ku ketahui tapi, aku akan pergi kemari dengan kakiku sendiri dan mengira tempat ini tak ada bedanya dengan akuarium."

"Tajamkan mata kalian semuanya! Kalian berada di pusatnya senjata gelap dan perdagangan senjata. Jadi kalian harus berhati-hati disini." Suara Ayane terdengar dari earphone. Ia mengingatkan kami.

DOR! DOR! DOR! Suara senapan menembak terdengar.

"Suara itu.... Ada serangan!" Shiroko memperingatkan.

2 orang preman dengan lingkaran cahaya sedang mengejar seorang gadis. Gadis itu memiliki alis yang tipis, twintail rendah diikat dengan pita kuning-hitam dan hiasan rambut sayap. Dia memiliki mata kuning cerah. dia mengenakan seragam Trinity putih dengan pita kuning besar, logo sekolah terpampang di lengan kirinya dan rok lipit biru dengan pola semanggi putih dan embel-embel putih di bawahnya. Dia memakai pantyhose hitam dengan celana dalam putih dan sepatu kets putih dengan highlight merah muda. Tas ransel maskot Peroro yang memiliki dua granat yang tergantung di ritsleting depan dan beberapa majalah untuk senapannya di dalam kantong. Lingkaran cahayanya halo terdiri dari cincin luar kuning dengan sayap di kedua sisi dan cincin dalam yang polos.

"Berhenti disana!" Preman itu berseru, mencoba menghentikannya.

"W-Waaaah! Tidak tidak tidak! Be-berhentilah mengejarku!" Gadis itu berlari kearah kami. Aku menatapnya, kacamataku mengonfirmasi bahwa namanya adalah Hifumi.

"Emang kau kira kami bakal berhenti heh?" temannya yang satu lagi berseru.

"Seragam itu...." Seina mengenali seragam yang dikenakan gadis itu.

"AWAS!"

BUK! Hifumi tidak sengaja menabrak Shiroko, membuat dirinya sendiri terjatuh. Shiroko tetap berdiri, sepertinya tubuhnya sangat kuat hingga tidak terjatuh saat ditabrak.