02. D A N I Y A L

47 1 0
                                    

"Benar kata orang banyak, jangan pernah menjalin hubungan dengan seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Benar kata orang banyak, jangan pernah menjalin hubungan dengan seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya."

°°°

         Istirahat kedua kali ini berbeda dari biasanya. Siswa kelas sebelas dan beberapa perwakilan kelas dua belas berkumpul di aula sekolah. Pengumuman resmi beredar semalam digrup angkatan masing-masing.

Semuanya duduk rapi dan tenang karena acara akan segera dimulai. Sedangkan yang didepan terisi delapan orang perwakilan IPA dan IPS anak kelas dua belas.

"Cek sound tes, tes. Halo semuanya!" sapa lelaki berkulit putih. "Pertama, gue mau ucapin terimakasih buat kalian semua yang udah nyempetin hadir disini."

"SAMA-SAMA KAK RIAN!" teriakan itu tentu saja banyak dari kaum wanita yang terlihat genit melambai-lambai tangan.

Nandira duduk diposisi lumayan memojok perlu melongok dulu untuk melihat wajah yang ia ketahui bernama Rian. Putih, tinggi, juga memiliki tubuh yang proposional. Standar tampan yang ada di kebanyakan lelaki ada padanya.

"Dia mantan ketua OSIS. Ganteng banget, ya?" sahut Kiyan melihat wajah penasaran Nandira.

Nandira duduk ditempat semula lalu memberi perhatian pada Kiyan dan bertanya, "lumayan, cuma menurut gue gantengnya masih standar sih. Ga cakep-cakep banget."

"Mata lo belekan? Kak Rian sesempurna itu masih lo bilang standar?" Kiyan melongo.

"Standar ganteng orang kan beda-beda, menurut gue dia biasa aja."

Wawan dari belakang mendekat mendengar obrolan dua wanita itu. "Masih gantengan gue kan Nan?"

"Sorry ngecewain Wan, jauh gantengan Kak Rian sih." Ucap Nandira terkekeh meledek, Kiyan juga ikut tertawa sembari mendorong dahi Wawan agar kembali pada posisinya. "Mampus."

Wawan dengan gelinya bersandar pada Bombom yang sedang serius memperhatikan Rian. "Bom, hati mungil gue tergores."

"Lanjutin Nan gue dukung," sahut Bombom mendukung Nandira. Wawan menabok tangan Bombom kesal.

"Hampir semua yang ada disini pasti tau kenapa kalian diminta buat kumpul disini. Khusus buat yang ga nyimak grup, gue akan menjelaskan sekali lagi."

Suasana kembali hening. Fokus mereka tertuju hanya pada Rian yang berdiri gagah didepan sana sambil memegang mikrofon.

"Jadi seperti yang kalian tau, Mandala selalu ngadain pergantian ketua angkatan setiap kenaikan kelas dan itu konsisten setiap tahunnya. Berhubung ini udah mulai tahun ajaran baru, juga angkatan gue yang udah naik kelas maka dari itu seperti biasanya satu perwakilan dari kalian bakalan jadi ketua angkatan selanjutnya."

Tanpa ada halangan apapun Rian mampu menyampaikan itu dengan lugas. Terlihat memang dia jago dalam public speaking. Penjelasannya pun mudah dipahami untuk Nandira yang memang tidak mengerti soal ini.

DANIYALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang