IIIII.

212 17 1
                                    

Ini, kelima.

JUNKYU, sudah berada dimeja makan bersama Jeongwoo,Jihoon dan Jisoo.
Namun wajah Junkyu sangat suram, ia merasakan moodnya hancur. Sangat hancur setelah melihat wajah ayahnya kembali– ah ralat. Jihoon dengan wajah datarnya, mirip dengan ayahnya.

Jisoo masih makan seperti biasa dan seperti tidak ada hal apapun yang terjadi, namun Jihoon dan Junkyu diam tidak ribut, ini adalah hal yang tidak biasanya terjadi.

Tanpa disadari, sedari tadi Junkyu menahan air matanya agar tidak keluar. Junkyu takut dibilang lemah, padahal baginya. Ia memang lemah kalau soal sang ayah.

" anak sialan! Pergi dari kehidupan ku "

" BERHENTILAH MELAWAN ANAK SIALAN, KAU TAK USAH SAJA HIDUP "

Kata kata itu terus tergenang di fikiran Junkyu tanpa seizin nya. Junkyu lama-lama bisa stress hanya karena sang ayah yang sangat brengsek itu.

" kak? Kakak gapapa? " Tanya Jeongwoo melihat Junkyu sedari tadi menunduk sambil makan.

Junkyu mengusap air mata yang hampir jatuh tadi, dan menatap Jeongwoo namun nihil. Matanya tertampak merah kini.

" kak? Kakak nangis? " tanya Jeongwoo sambil menangkup pipi Junkyu lalu melepaskan nya lagi.

" ah maaf... tidak sopan " ujar Jeongwoo pelan

" tak apa.. emm mah.. Junkyu mau keatas ambil lap sebentar, Junkyu udah selesai makan kok. " ucap Junkyu dan diangguki oleh Jisoo, Jisoo tau. Jika Junkyu menggunakan nama Junkyu saat berbicara, artinya ia sedang serius.

" maaf ya, ada beberapa cerita yang Junkyu belum ceritakan bukan? " tanya Jisoo dan diangguki oleh Jeongwoo.

" tak apa mah, Jeo ga maksa Kak Junkyu buat cerita semuanya. " ucap Jeongwoo dan didapati senyuman dari Jisoo

" maaf mah... "

" karena ji, ajun jadi kembali ke traumanya. " ucap Jihoon sambil menatap sang mama disampingnya.

" gapapa ji, Mama yakin kamu gak sengaja. Benerkan? " tanya Jisoo dan diangguki oleh Jihoon

" udah, hustt! Jangan nangis. Kamu udah besar " ucap Jisoo

" apasih ma! Aku gak nangis! " ucap Jihoon dan didapati tawa dari Jisoo.

---------------------

" jaga ade gue ya? Gue percaya sama lo, " ucap Jihoon dan diangguki oleh Jeongwoo.

" gue cuman bawa kerja, ga bawa nginep kok " ucap Jeongwoo dan didapati tawa dari Jihoon.

" nginep juga boleh " ucap Jihoon

" nanti gue izin ke mama dulu deh, pasti dia seneng. Apalagi kakak gue pulang sore ini " ucap Jeongwoo

" widih? Yoshi pulang? Haishh, kangen banget gue ama tu anak. " ucap Jihoon sambil terkekeh pelan.

" hahaha iya, yaudah. Gue berangkat dulu ya! Dahh " ucap Jeongwoo dan diangguki oleh Jihoon

" dahh "

Perlahan mobil Jeongwoo mulai menghilang, didalam Mobil Jeongwoo itu sangat sunyi. Junkyu masih terfikir soal tadi. Dan Jeongwoo yang fokus masih menyetir.

" seharusnya je.. kamu gausah jemput aku, aku bisa sen– " ucap Junkyu terpotong karena Jeongwoo langsung berbicara.

" ga, kakak itu pacar aku. Udah tanggung jawab aku " ucap Jeongwoo, namun pandangan nya tetap lurus kearah jalan.

" je.. tapi aku gaenak, plis ya? Jangan terlalu manjain aku. Nanti ngerepotin kamu yang ada "

" ga ngerepotin, Park Junkyu. " ucap Jeongwoo


" jangan ganti ganti marga aku ishh je! " ucap Junkyu dan langsung mencurutkan bibirnya.

Jeongwoo pun melihat Junkyu sejenak dan tertawa kecil sambil mengusak rambut Junkyu menggunakan tangan kirinya.

" haha, gemes banget sih kak! Park Junkyu kan bagus! " ucap Jeongwoo yang masih tertawa pelan.

Junkyu diemin aja tuh, dia ngambek. Masa iya marga mama nya yang bagus bagus gitu mau diganti ke marga dia?! Nikah aja belom, penghasilan belum ada dekk.

" ih ngambek, jangan ngambek dulu sayang..  udah nyampe nih, yuk turun. " ucap Jeongwoo membuka sabuk pengaman nya, namun Junkyu tidak membuka sabuk pengaman nya.

" loh? Kok gak dibuka? Gamau turun nih? " ucap Jeongwoo, karena Junkyu gaenakan sama Jeongwoo. Junkyu membuka sabuk pengamannya. Dan segera turun.

" udah nih? Ayo. Kok kamu yang ga turun " tanya Junkyu dari luar.

" eh iya, tunggu " ucap Jeongwoo dan langsung turun dari mobilnya.

Jeongwoo memegang tangan Junkyu, Junkyu terkejut dan menengok ke arah Jeongwoo.

" e–eh? Je? Ntar dilihat sama karyawan kamu " ucap Junkyu

" gapapa, kamu kan calon isteri aku " ucap Jeongwoo sambil terkekeh pelan.

" apasih je??? Malu " cicit Junkyu pelan dan didapati tawaan dari Jeongwoo

" kenapa malu? "

" aku kan cleaning service kamu, alias karyawan kamu. Trus tiba tiba jadi pacar kamu sekarang... ntar aku dianggap caper ini itu "  ucap Junkyu sambil mencurutkan bibirnya, oh ayolah... Jeongwoo melihat Junkyu sangat lucu. Mamanya memang tak salah pilih jodoh.

" gapapa sayang, " ucap Jeongwoo dengan singkat dan segera mengajak Junkyu masuk.

––––––

Junkyu masuk keruangan Jeongwoo, kini ada Junghwan dan Kakaknya.

" YAK! hyung, bukannya mampir dulu kerumah.. malahan pacaran sama sekertaris aku! " omel Jeongwoo dan didapati kekehan dari sang kakak.

" YA! Sekertarismu itu adalah tunangan ku! " ucap Yoshi sambil menunjukan ekspresi marah.

" eh? Itu adik ipar ku? SANGAT IMUT!, sepertinya ia tak cocok dengan mu yang sangat tidak tampan " lanjut Yoshi sambil mendekat kearah Junkyu

Junkyu tersenyum manis terhadap Yoshi, sepertinya ia mengenal Yoshi. Tapi dimana?

" emm siapa namamu??? " tanya Yoshi

" Kim Junkyu, anak dari Kim Jisoo " ucap Junkyu sambil tersenyum manis terhadap Yoshi.

" tunggu.. JUNKYU? EH, GUE YOSHI SEKELAS SAMA LO! SAMA JIHOON JUGA! " ucap Yoshi, wah. Kini bahasanya sudah berubah

" EH? KANEMOTO YOSHINORI? WADUH? DUNIA SEMPIT BANGET AAAA!" Teriak Junkyu juga dan memeluk Yoshi.

"

DAVID-YAA! KAU TAMBAH IMUT SAYANG.. " ucap Yoshi

" lo masih manggil gue david? Wahh sifat david nya gue keluarin boleh gak?" Tanya Junkyu dan didapati gelengan dari Yoshi

" ngga, nanti gue ga kuat "

" hahahaha "







Tired | JeongKyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang