III.

273 24 0
                                    

Ini, Ketiga.

JEONGWOO, terkejut dengan balasan Junkyu. Jeongwoo kira sangat susah untuk meminta balasan dari Junkyu. Ternyata sangat mudah?

" mah.. tante.. kalau bisa Junkyu minta waktu bentaran ya? Junkyu belum siap, dan maaf pak. Jika lancang, dan saya sendiri karyawan bapak. Maaf sekali lagi. Maaf juga tante, jika lancang. Saya hanya butuh waktu untuk menikmati masa muda saya. Saya juga butuh waktu untuk menyiapi semuanya, saya masih berumur 24 tahun. Belum siap menerima semuanya. Saya mohon. " jelas Junkyu, sang mama dan Jennie tersenyum. Junkyu se dewasa ini? Fikir Jisoo.

" iya dong! Kamu boleh kok buat menikmati masa muda kamu, kamu boleh buat berdeketana dengan anak saya terlebih dahulu. Selebihnya, jangan terlalu formal ya, panggil saja saya mama. Anggap keluarga sendiri " ucap Jennis ditambah senyuman nya. Junkyu tersenyum, dia belum bisa untuk menyambut nama Suami dalam kehidupannya, dia masih trauma soal mama dan papanya. Iya.


Papa nya selingkuh, dan cerai.


" makasih ma.. " ucap Junkyu ditambah dengan senyuman nya.

" eoh... maaf... Junkyu? Benar bukan itu namamu? " tanya Jeongwoo dengan penuh malu, sejujurnya sangat malu.

" iya pak, itu nama saya. " ucap Junkyu sambil mengangguk pelan.

" bisa kita berbicara disana sebentar? " ucap Jeongwoo dan diangguki oleh Junkyu " tentu. " ucapnya.

Jisoo dan Jennie tersenyum, walau masih malu malu. Setidak nya ada interaksi sedikir antara anak anak mereka.

Junkyu dan Jeongwoo segera ke halaman belakang untuk berbicara, khusus berdua.

Eoh, jangan lupakan. Ada seseorang duo J yaitu Jennie dan Jisoo yang mengintip mereka dibalik pintu.

Jeongwoo menatap langit langit yang masih cerah, Junkyu pun ikut melihat langit langit tersebut.

" kenapa kamu menerima perjodohan itu? Bahkan kita belum kenal dekat. " kata kata ini keluar dari bibir Jeongwoo, Junkyu terkejut. Junkyu sekarang harus jawab apa?

" duduk dulu pak, biar ngobrolnya enak. " pinta Junkyu, Jeongwoo langsung saja menurut dan duduk dikursi yang ada dihalaman belakang tersebut.

Kursi Besi yang memiliki warna putih tersebut menjadi saksi dimana pertama kalinya mereka mengobrol dengan serius saat ini.

" jadi? " Jeongwoo membuka pembicaraan, karena Junkyu sedari tadi terdiam.

" jadi... itu alasan saya kenapa saya bilang kalau saya mau menikmati masa muda, karena saya ingin mencoba untuk mengenal bapak lebih dekat lagi. " ucap Junkyu sambil menghela nafas pelan dibagian akhirnya.

" tadi saya dengar dengar... umur mu 24 tahun? Saya masih 23 tahun. Saya lebih muda daripada mu, seharusnya saya memanggil mu kak atau hyung, kalau bisa.. gunakan bahasa yang gaul atau lebih nyaman? gue-lo? Kamu-aku? " ucap Jeongwoo sambil bertanya agar tidak terlalu canggung.

" ahh benarkah? Maaf... saya kira bapak sudah berkepala tiga.. panggil saja Junkyu, tidak perlu memakai Hyung ataupun Kak, ah iya... saya lebih nyaman sebenarnya memakai bahasa gue-lo, jika j-jeo?... tidak nyaman.. tidak apa apa jika memakai bahasa aku-kamu " ucap Junkyu sambil gugup saat memanggil nama jeongwoo.

" tidak perlu gugup, haha. Boleh, mulai sekarang menggunakan bahasa gaul? Baik? Tetapi saya- ah.. tidak. Gue bakalan panggil lo dengan nama Hyung junkyu Anggap saja sekarang... saya- ah. Gue. Jadi pacar lo, mulai besok lo mau ikut gue ke kantor? " ucap Jeongwoo sambil gugup, ia takut menatap ke Junkyu. Ia masih menatap kearah meja ditengah mereka berdua. Meja kaca yang bersih dan hanya ada bunga palsu sebagai hiasan.

" haha! Lo lucu! boleh!, besok gue pastinya ikut ke kantor. Gue kan karyawan lo " ucap Junkyu sambil tertawa, Jeongwoo menjadi gemas pada Junkyu.

" karyawan gue? Eits, ngga dong. Hyung. Sekarang lo itu pacar gue!, mana mungkin jadi karyawan gue? Mimpi lo ah. " ucap Jeongwoo sambil menatap Junkyu dengan tatapan tersenyum kecil.

" iya. mimpi. Mimpi bisa nikah sama bos! Haha! " ucap Junkyu sambil tertawa dan bangkit dari tempat duduknya, dan langsung berlari ingin ke kamar nya.

" MAMA!! KALAU MAU NIKAH SAMA JEO.. JANGAN SEKARANG! JANTUNG KYU GA KUATT " teriak Junkyu yang pasti bisa didengar oleh Jeongwoo.

Jeongwoo terkekeh pelan.

" LO GEMES BANGET SIH HYUNG! " teriak Jeongwoo dan didapati teriakan tak jelas dari Junkyu, Jeongwoo tak bisa mendengarnya. Haha.





" misi kita berhasil " - jennie

" ini dia yang ku tunggu tunggu " - jisoo


Tired | JeongKyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang