Bab 3. Tugu Kujang

6 4 0
                                    

Di hari berikutnya, Aura sedang berada di taman kota hujan di pagi yang cerah seorang diri. Dirinya sedang mencari informasi tentang Had Kujang Al-Bughury di sebuah database kepemerintahan yang telah ia retas.

Dari sekian banyak data yang dia dapati dari kependudukan warga Bogor, akhirnya dia berhasil menemukan data mengenai Kujang. Dari tempat tanggal lahir, sekolah, orang tua dan yang lainnya. Termasuk fotonya, karena Kujang sudah mulai diakui sebagai penduduk resmi. Karena ia telah memiliki Kartu Tanda Pengenal sebagai warga negara Indonesia.

"Ini dia." Ucapnya sepintas dalam hati.

"Benar yang kemarin dibicarakan oleh Azzam." Lanjut hatinya berucap.

Di saat sedang fokus melihat data mengenai Kujang, dari kejauhan ada yang melihat Aura. Orang-orang tersebut mulai menghampirinya. Namun, di samping sisi lainnya ada seseorang yang melihat Aura jua. Seseorang ini tidak percaya apa yang dia lihat itu.

"Apa itu Syifa??" Tanyanya pada diri sendiri, sambil memfokuskan penglihatannya.

Di saat seseorang ini akan menghampiri Aura, dia melihat ada segerombolan orang yang akan menghampiri Aura juga. Dengan perasaan yang penasaran, akhirnya seseorang ini melihat dan mendengarkan apa yang akan terjadi dari jarak yang tidak terlalu jauh dengan Aura.

Aura pun merasakan kedatangan orang-orang tersebut yang cukup rapih dari segi berpakaiannya. Aura lalu menutup laptopnya dengan perlahan yang tidak lama kemudian orang-orang itu pun tiba.

"Vania Auralia Sazsana." Panggil salah satu orang itu yang berpenampilan agak rapih seperti dari dinas intelijen negara.

Aura hanya memandangi mereka, dengan tatapan yang agak sinis. Orang itu menunjukkan sebuah surat dinasnya untuk menginterogasi Aura.

"Jadi langsung saja, kamu sedang melakukan peretasan sebuah database kepemerintahan ditempat umum seperti ini. Hebat juga, tanpa merasa takut untuk ditangkap."

"Saya tidak pernah merasa takut, karena saya hanya mencari sebuah data seseorang. Tidak mengusik apalagi merugikan negara." Jawab Aura dengan sangat sinis.

"Meretas? Mencari data seseorang? Apa dia seorang IT yang hebat.. dan dia bukan Syifa." Seseorang yang sedang mendengarkan itu bingung dan cukup terkejut mengenai gadis itu yang bukan Syifa melainkan Aura.

"Kami mengetahui geng kalian sedang mencari informasi tentang beberapa orang yang pernah terlibat dalam kasus Time Travel kan? Jadi anda mencari data dia." Tanya teman dari orang yang pertama kali menginterogasi Aura itu yang menggunakan pakaian rapi lengkap dengan dasi kupu-kupunya.

"Dia itu Kujang, Had Kujang Al-Bughury." Sambung oleh seorang perempuan dari badan intelijen negara itu yang menggunakan jas dengan rambut belakang yang diikat seperti jerami dan diponi.

"Kujang.." terkejut seseorang yang sedang mendengarkan pembicaraan itu.

Namun, keberadaan seseorang ini diketahui oleh salah satu anggota intelijen itu yang dari tadi diam. Dia adalah seorang perempuan yang memiliki indera penglihatan yang cukup tajam.

"Jadi dia sana ya." Ucapnya yang mengenakan pakaian modern di tahun 2021 itu.

"Siapa?" Tanya si pria yang kedua itu.

"Apakah itu seekor tikus yang sedang bersembunyi?" Tanya si pria yang pertama itu.

Aura menjadi bingung siapa yang dia maksud itu. Namun, Aura sedang menyusun rencana untuk kabur dari mereka.

"Iya, biar saya yang membereskannya, Willy." Jawab perempuan itu kepada pria pertama yang bernama Willy, sekaligus pemimpin pasukan itu.

"Silakan, selamat bersenang-senang Dewi." Ujar Willy dengan senyumannya.

"Dia sudah mengetahui keberadaan aku, aku harus pergi dari sini." Ucap seseorang itu yang kebetulan sudah merekam apa yang telah terjadi dan dikirimkan ke beberapa orang yang di percayainya di kontaknya sebuah video itu.

Seseorang itu pun pergi dan lari dari tempat itu, sedangkan Dewi terus mengejarnya. Disaat yang bersamaan, Aura pun pergi menuju motornya dan orang-orang dari intelejen itu kaget melihat Aura tidak ada ditempat dan mereka pun menyusulnya dengan menggunakan mobil yang di parkirkan di pinggiran taman.

Ditempat lain, beberapa orang yang telah melihat video dari seseorang tadi sedang memperhatikan isi videonya. Sebagian besar dari beberapa orang itu terkejut. Di kiriman terakhir dari seseorang itu, bahwa dia meminta pertolongan karena sedang dikejar oleh orang-orang intelijen.

"Seruni lagi butuh bantuan, kita harus datang ke sana." Ucap Arfan yang sedang bersama Andrian.

"Bener, tapi hubungi Kujang dan yang lainnya juga Fan." Jawab Andrian.

Mereka pun menghubungi teman-temannya itu dan berkumpul di sebuah tempat yang telah ditentukan.

Dalam pengejaran terhadap Aura, beberapa temannya Aura yang sedang memang berada di jalan melihat motor Aura melaju dengan kecepatan tinggi dan dibelakangnya diikuti oleh beberapa mobil hitam misterius. Mereka pun mengikuti Aura, iya dia adalah Han, Lintang, Dove, Revano dan Zillea si rambut keriting.

Saling mengejar pun terjadi antara motor-motor dan mobil-mobil di jalan yang cukup ramai. Seruni terus di kejar oleh Dewi dengan lari yang cukup kencang. Di sebuah persimpangan tugu kujang mereka pun saling berpapasan antara Seruni, Aura, kelompok intelejen, Dewi, Kujang dan yang lainnya.

"Seruni kamu gpp?" Tanya Andrian yang datang bersamaan dengan Kujang dan lainnya.

"Gpp kok, tapi hati-hati dengan mereka." Jawabnya dengan posisi siaga.

"Kita harus cari tempat yang agak sepi, biar pertarungannya lebih aman." Ujar Arasyaa yang juga ikut hadir.

"Kalian sudah terpojok. Jika kalian mau aman, serahkan kamera itu pada kami." Ujar Dewi.

"Hey tunggu,," teriak orang-orang intelejen itu ke arah Aura.

Teman-teman Aura pun berdatangan untuk melindungi Aura. Mereka pun bersiap untuk melakukan pertarungan. Namun, ditengah pertarungan mereka ada kelompok keamanan daerah sekitar yang memergoki mereka. Seruni lalu naik ke dalam mobil yang dibawa Kujang. Sedangkan, Arfan dan Andrian ikut di mobil Arasyaa dan Karin. Aura beserta teman-temannya pun pergi, Dewi menghilang begitu saja dan kelompok intelejen negara di hampiri oleh polisi tersebut.

Kelompok intelejen memanfaatkan keadaan untuk seluruh unit kepolisian setempat menangkap Aura, Kujang dan yang lainnya yang ikut serta dalam rombongan tersebut.
Kujang, Sabrina, Andriani, Andrian, Arfan, Arasyaa, Karin, dan teman lamanya bernama Zennia menuju ke arah Timur laut yakni ke daerah Bilabong. Sedangkan Aura bersama teman-temannya menuju ke arah Telaga Kahuripan. Dengan saling tidak menyadari akan pertemuan barusan, terlebih lagi mereka pun dalam ketegangan ketika dalam pelarian tadi.

Dari tempat yang tidak terlalu jauh dari keduanya, seorang perempuan yang mengalami sedikit luka karena ketika dalam pertarungan tadi dia terkena sedikit serangan tenaga dalam yang membuat dirinya harus beristirahat sejenak dan mengobati lukanya. Disaat dirinya sedang mengobati lukanya, seorang pria menghampirinya dengan perlahan.

"Kamu harusnya lebih pandai sedikit. Bukankah kamu telah mengenalnya cukup dekat?" Tanya pria itu ke seorang perempuan yang sedang terluka itu.

***

Mau tahu kisah selanjutnya dari Kujang The Series Season 2 (Mengungkap Misteri) kuy ikuti terus ya RIFER Story.

Bab. 3 : Tugu Kujang

Kujang The Series 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang