Bab 27. Keturunan Garis Utama

2 1 0
                                    

Rendi tercengang ketika melihat ke arah suara itu. Begitu juga dengan semua yang ada, tak terkecuali rombongan Syifa yang sedang bersembunyi.

Sosok yang telah lama menghilang dan akhirnya memutuskan untuk muncul dan membantu semuanya. Karena situasi saat ini benar-benar sedang tidak baik-baik saja.

Salsa Dewasa hanya bisa melongo tidak percaya, dengan apa yang dia lihat saat ini.

"Bu--bukankah kamu sudah hancur berkeping-keping, Arfan?" Tanya Rendi dengan raut wajah kagetnya.

Arfan dewasa hanya mengangkat sudut bibirnya.

"Bukankah kamu melihat saya saat ini? Apakah saya masih manusia atau sudah menjadi hantu?" Tanya Arfan dewasa balik dengan senyuman penuh arti.

"Kamu tidak perlu tau, kami bisa selamat. Tapi yang jelas semua kejahatan kamu dan seorang pemuda yang memperalatmu akan segera kami akhiri." Lanjut Arfan dewasa berujar dengan sebuah ancaman.

Dua orang di belakang Arfan dewasa yang mengenakan topeng dan jubah sedang bersiaga.

"Diperalat oleh pemuda? Hal omong kosong apa itu. Justru pemuda itulah yang akan menjadi boneka ku." Jawab Rendi dengan menggertakan giginya. Rendi tidak takut dengan ancaman Arfan. Terlebih lagi dirinya tidak melihat keberadaan Kujang dewasa bersama Arfan, meski begitu Rendi tetap mewaspadai salah satu dari dua orang bertopeng di belakang Arfan dewasa.

"Awalnya tidak ingin menampakkan diri saat ini, biar Karin yang akan menyelesaikan semua bersama Kujang remaja. Tapi situasi telah berubah."

Perkataan dari Arfan dewasa itu membuat semuanya terheran-heran. Mereka berusaha menangkap apa yang diucapkan oleh Arfan dewasa itu.

Di saat suasana hening dalam beberapa waktu, tiba-tiba Rendi mulai menyerang dengan membabi buta ke Arfan dewasa itu. Arfan mencoba menangkisnya dan tiba-tiba Zhafira berteriak memanggil namanya. Arfan dewasa mendengar itu lalu melihat ke arah Zhafira.

"Zhafiraa." Teriak Arfan dewasa yang melihat pisau magnet itu mengenai lengan atas Zhafira karena melindunginya.

Zhafira merupakan salah satu cucu paling disayangnya. Makanya bakat penelitian Zhafira teruskan.

Melihat itu Arfan dewasa sangat marah ke arah Rendi. Dua orang bertopeng itu pun mulai menyerang Rendi, tapi Rendi berhasil menghindari dengan mudah bahkan bisa mematahkan serangan itu.

Rendi tersenyum menyeringai dan tertawa keras setelah berhadapan dengan kedua bertopeng itu. Dirinya yakin, tidak ada Kujang dewasa diantara kedua orang itu.

"Arfan.. Arfan.. dalam 15 jam anak itu akan tenang untuk selamanya. Hanya saya yang memiliki penawar racun itu." Ujar Rendi dengan kesombongan dan tertawa menghina.

Sedang asyiknya tertawa, tiba-tiba...

Braakk!!

Rendi merasakan sakit pada punggungnya. Seperti di timpa oleh sebuah gunung dia mencoba bangkit. Semua yang melihat itu pun kaget. Arfan dewasa langsung mengingat seseorang yang dapat menghilang. Salah satu orang itu ikut serta dengan Syifa.

"Jangan sombong dulu, hanya memiliki kemampuan segitu." Ujar Kanya sambil memunculkan dirinya.

"Ka--kamu.." ucapnya terengah-engah dan mencoba bangkit.

Kanya menghampiri Zhafira, kebetulan memang dia mengetahui sedikit pengalaman tentang racun. Setelah mencoba mendiagnosis racun dalam tubuh Zhafira. Kanya mencoba membuat penawarnya. Hanya saja ada beberapa bahan yang tidak dia miliki.

"Zhafira, janganlah bergerak! Saya akan mencoba menekan racun itu supaya tidak menyebar baru setelah itu saya akan membuatkan pil penawar racun untukmu. Saya harus mencari beberapa bahannya." Ucap Kanya.

Kujang The Series 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang