Aura tiba-tiba menarik tangannya Data, yang membuat Data terkejut.
Data hanya tergugup melihat itu, dan kedua pria dewasa itu juga heran melihatnya.
"Syifa.. ka--kamu mau ajak aku kemana?" Tanya Data yang memang sejak awal mengira Aura itu Syifa. Karena belum ketemu sejak awal kedatangan Aura.
Aura yang mendengar Data menyebut dirinya dengan nama Syifa sempat kaget.
"oh iya, dia belum tau saya siapa? Lebih baik aku menyamar jadi Syifa dan menanyakan tentang kebenaran dia dan nama orang tuanya."
"Hello, kamu kenapa diam Syifa?" Tanya Data yang melambaikan tangannya di depan wajah Aura.
"Aa..emm nggak apa-apa." Jawabnya.
"Kamu ngapain ada di sini? Bukannya kamu pergi ke Indonesia Timur ya beberapa hari yang lalu?" Tanya Data yang bingung dengan keberadaan Aura.
"Aku terpisah dari rombongan dan ingin ketemu sama..." Aura terdiam, karena dia lupa Syifa memanggil Yumna itu dengan sebutan ibu, mamah atau bunda.
Data yang sedari tadi memperhatikan dan menanyakan kenapa dia terdiam.
"Sama siapa?" Tanya Data.
Karena Aura sedang melangsungkan rencananya. Biar tidak ketahuan oleh Data, Aura lalu, "sama kamu." Pernyataan dari Aura membuat Data kaget.
Pasalnya memang Data tidak pernah sedekat ini sama Syifa. Apalagi sampai ingin bertemu dengan dirinya.
Sedangkan yang lain, tetap mengawasi Aura dan Data dari kejauhan. Termasuk 2 orang yang tadi bersama Data.
Ketika keduanya sampai di tempat yang cukup rindang, yang tidak jauh dari pintu laboratorium itu. Auralia mulai mengambil nafas. Data kemudian bertanya ke Aura yang ia kira adalah Syifa maksud dan tujuannya.
"Kamu emang mau bicara apa? Keliatannya penting banget?" Tanya Hidatal Nashl.
"Emm a--aku mau nanya nama orang tua kamu?" Tanyanya yang membuat Data terkejut mendengar hal itu.
"Untuk apa Syifa nanya nama orang tua? Tumben, kok tiba-tiba gini ya.. Kyanya ada sesuatu hal yang sedang terjadi sama syifa."
"Kalau gitu aku harus jawab jujur, kalau nggak perasaan aku akan ditolak sama dia nantinya. Lagian kan memang Syifa nggak pernah tau orang tua aku selama ini." Batinnya lagi.
"Kamu kok diam?" Tanya Aura.
"Ohh iya, nama orang tua aku itu. . ." Tiba-tiba saja kedua orang dewasa atau profesor yang tadi bersama Data menghampirinya dan mengajak Data untuk segera ke gedung presiden untuk melaporkan hasil sebuah database.
"Ayo kita sudah ditunggu ini!" Ajak salah seorang itu ke Data.
"Baik pak." Jawab Data.
"Maaf ya Syifa aku harus segera pergi ada urusan yang harus aku selesaikan." Ujarnya ke Aura lalu melangkahkan kakinya meninggalkan Aura.
Aura yang mendengar itu tidak dapat berkata dan sedikit kecewa. Tapi rasa kecewanya sedikit menghilang, setelah Data putar balik dan memberikan sesuatu ke Aura.
"Ini kamu akan tau, lewat foto yang di dalam ini. Maaf ya, aku juga kurang mengetahui nama orang tua aku. Karena sudah dari kecil hidup bersama kakek dan nenek aku dari Ayah aku." Ujar Data kemudian pergi meninggalkan Aura, tanpa Aura sempat membalas ucapan dari Data.
Aura sedikit terdiam melihat kepergian Data. Auralia yakin seratus persen, bahwa ia memiliki suatu hubungan dengan Data.
"Manusia itu memiliki 7 kembarankan? Aku yakin aku masih hidup di dunia ini. Sama seperti Kujang dan teman-temannya." Ucapnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kujang The Series 2
Science FictionSinopsis Novel Online Kujang The Series 2 : Ini adalah lanjutan dari Kujang The Series pertama yang ada di NovelMe. Kujang, Andriani, Andrian, Arfan dan Seruni yang telah dikembalikan ke tempat asalnya supaya tidak masa depan tidak berubah. Namun, s...