Bab 16. Pembagian Kelompok Investigasi

4 3 0
                                    

Halwa yang kondisinya masih belum sadarkan diri, dibawa oleh Zahrany ke markas pusat sebelum Zahrany pergi menyusul Zhilky dan Tania. Zahrany pamit ke Kujang dan yang lainnya.

Setelah Zahrany pergi, dan rombongan Kujang mau berangkat. Dara dan Zakwan menanyakan sesuatu perihal yang tadi dibicarakan Fatih mengenai sebuah pesan yang disebutkan oleh Xie Qian. Akan tetapi, Xie Qian masih diam membisu. Sampai-sampai Wirda yang baru saja tiba juga mendesak Xie Qian.

"Apa maksud dari semuanya Xie Qian?" Tanya Kujang yang menjadi penasaran.

"Baiklah, aku akan mengatakan tujuan kita berangkat menuju Barat Laut saat ini." Jawab Xie Qian dengan tatapan seriusnya.

"Kamu dan Arfan pernah menitip pesan, meski tidak secara langsung aku bertemu."

"Maksudnya?" Tanya Arfan bingung.

"Kapan itu terjadi?" Tanya Syifa dan Aura bersama.

"Beberapa waktu lalu, tepatnya 21 hari yang lalu melalui sebuah e-mail yang aku terima dari atas nama Arfan yang mengucapkan 'sayang' dan kata itu disampaikan untuk Salsa." Jawab Xie Qian yang mengejutkan semua.

"Jika kamu menerima e-mail itu dari 21 hari yang lalu, berarti..." Ujar Araasyaa.

"Kujang dan Arfan masih hidup." Karin remaja melanjutkan apa yang dikatakan Araasyaa.

Semua menjadi sangat terkejut, entah apa yang terjadi. Suasana menjadi hening sejenak. Lalu Syifa meminta berkas atau pesan itu. Karin dewasa bertanya untuk apa Syifa meminta itu. Sabrina menjelaskan bahwa, Syifa dan dirinya akan menelaah pesan itu.

"Dengan kata lain, kalian akan melacak pesan itu darimana dia datang?"

"Apakah benar begitu?" Lanjut Xie Qian.

"Iya, aku dan Syifa akan meneliti pesan singkat itu." Jawab Sabrina yang memang ahli dalam pemecahan kode enkripsi.

Ketika Xie Qian telah memberikan pesan itu ke Sabrina, tiba-tiba ada alarm peringatan yang berbunyi di sudut kota itu.

"Bunyi apa itu?" Tanya Han, Lissa dan Dove.

"Itu alarm peringatan." Jawab Wirda.

"Berarti ada musuh yang menyusup." Ujar Data.

Lis Anandya, Kanya, Seruni dan Lintang mencoba mendeteksi musuh itu.

"Ada sebuah benda besar dengan peralatan lengkap dan berjalan tanpa kaki." Lis Anandya pun menjelaskan apa yang dia rasakan.

"Maksudnya Lis itu kendaraan yang dilapisi baja dengan moncong yang kecil dan mengeluarkan peluru besar. Yaitu tank." Lintang membantu menjelaskan.

Karena memang Lintang sudah cukup lama di tahun modern di 2021 lalu.

"Itu dari negara Australia." Ujar Syifa yang berhasil melacaknya.

"Mau apa mereka?" Tanya Aura.

"Yang aku pernah dengar ceritanya, Australia memang ingin melakukan penaklukan wilayah didekatnya. Dan wilayah pertama yang akan menjadi target invasinya itu Indonesia." Jawab Neira membantu.

"Benar itu, bahkan Indonesia dikatakan akan kalah dalam pertempuran. Kita harus waspada dan menyusun strategi." Zennia menyambung ucapan Neira.

"Barat Laut itu merujuk ke wilayah Sumbawa di Nusa Tenggara Barat." Ujar Andriani.

"Ayo berangkat bersama, jangan sampai terpisah." Ajak Kujang dengan persiapan senjatanya.

Mereka pun berangkat, Sabrina berhasil mendeteksi keberadaan pesan itu yang berada di wilayah pulau pasir putih di kepulauan Rote.

Kujang The Series 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang