Waktu istirahat, azra berjalan keluar kelas sambil berbincang-bincang dengan sahabatnya ah kali ini mereka ditemani Tania, si anak baru itu. Tiba-tiba raja berdiri di tengah jalan yang ingin mereka lewati, tapa sepengetahuan azra
Azra fokus berbincang hingga tak sengaja menabrak dada bidang raja.
"astagfirullah" kaget azra
"heh, bisa gak sih kamu jangan berhenti di tengah jalan! Kan bisa tuh berhenti di pinggir atau dimana kek yang penting jangan disini!" marah sinta
"emang aku peduli" ucap raja sambil menaikkan alisnya
"eh kamu tuh ya rese banget sih jadi orang!"maju sinta
belum sempat sinta memukul raja. Ia, lebih dulu di cegah azra dan vivi. Takut terjadi kericuhan, namum raja tidak peduli yang ia lakukan saat ini adalah menarik tangan azra sampai ke taman belakang sekolah yang tergolong jarang di jamak orang.
"heh mau dibawa kemana sahabat aku" teriak sinta hendak menyusul
"udah sin malu diliat orang" cegah vivi, sinta hanya mendengus
" emm, aku ke toilet dulu ya, soalnya udah kebelet buang air kecil hehe" pamit Tania
" lah tuh anak"
***
"ja, raja"panggil azra
Raja tidak mendengarkan panggilan dari azra berulang kali
"RAJA!"teriak azra, sontak raja berhenti sedangkan azra menabrak punggung raja yang kokoh itu
"astagfirullah"
"maaf ra, aku gak bermaksud" ujar raja. Azra tak memperdulikan raja, yang ia khawatirkan adalah di tempat sepi hanya ada mereka berdua. Ia menolehkan kepala ke kiri dan ke kanan.
"ra, aku mau ngomong sesuatu"ucap raja
"silahkan, mau ngomong apa ja"
"emm, kenapa kamu semalam gak follback aku?" Tanya raja
Azra lupa akan hal itu, ia terlalu mengabaikan notif dari raja sedangkan ia malah asik dengan notif dari ayas
"nanti ya ja, aku follback"ujar azra
"yaudah kalau gitu aku mau ke kantin dulu, soalnya udah ditungguin sama sahabat aku"akhir azra
Kemudian azra melenggang pergi dari hadapan raja.
Sedangkan dibalik pohon ada seseorang yang sengaja mengikuti mereka berdua dan menguping pembicaraan mereka. Tangannya pun mengepal dengan sempurna
***
Melihat tangan azra memerah pun langsung melihat dan memegang tangan azra
"azra tangan kamu kenapa? Kok merah!" khawatir vivi
"gak kok vi, tadi aku cobain pakek gelang temen aku yang di kelas sebelah tapi gak cukup dan berakhir susah dibuka hehe" bohong azra
"duhh kamu ada-ada saja deh" ketawa sinta
"aduhh, maaf ya lama banget"tak enak Tania
"gapapa, yuk dimakan keburu bel" jawab azra
***
Ketika azra hendak berdiri dan keluar dari kursinya tiba-tiba raja menghalangi azra dengan tubuh nya. Azra terkejut, dengan cepat ia beristighfar dan mendorong raja yang daritadi berdiri di hadapannya.
"maaf ja"ucap azra kaget, sambil berjalan kea rah dua sahabatnya yang sedarai tadi menunggunya. Dan meninggalkan raja yang masih berdiri dengan wajah muka merah padam. Kesal tentunya karena didorong oleh azra.
"ra, kamu gak papa?" ujar vivi
"gak papa vi?" senyum azra, namun tidak dengan kedua sahabatnya itu yang menatap raja dengan tatapan yang heran.
Lalu mereka menarik tangan azra ke luar kelas menuju parkiran agar terhindar dari raja
"gila, itu si raja kenapa ya? Kayak beda gitu tatapannya" gidik sinta
"bener"timpal vivi
"azra, kamu lagi ada masalah sama raja" Tanya sinta, azra hanya menggelengkan kepalanya tidak tahu.
Azra berfikir keras setaunya, dia tidak mempunyai masalah dengan raja namun perlakuan tadi membuat azra merasakan sesuatu aneh yang tidak biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMPORARY LIFE [END]
KurzgeschichtenTentang dua orang remaja yang saling mengucapkan kata janji. Namun kisah mereka hanyalah sebatas angan yang memiliki waktu singkat. Pertemuan yang disengaja oleh keluarga masing-masing, kebetulan atau takdir yang selalu mempertemukan kita? Hingga ak...