harapan

2 1 0
                                    

Besok adalah pertandingan bola basket putra yang bertanding adalah tim raja, banyak yang melihat pertandingan itu. Terutama azra dan ketiga sahabatnya.

Azra berjalan kearah toilet untuk membasuh mukanya dan akhirnya memutuskan untuk keluar dari toilet azra pingsan dan taka da seorang pun yang mengetahuinya karena murid-murid sedang menyaksikan pertandingan bola basket.

Pertandingan bola basket sudah selesai dan raja yang merasa badannya keringetan pun langsung menuju ke toilet dengan membawa baju ganti karena baju yang ia pakai tadi sudah basah. Sesampainya didepan pintu toilet raja melihat azra yang pingsan, tanpa basa basi raja langsung membawa azra ke untuk pergi ke rumah sakit karena waktu itu murid-murid dan guru sudah pulang. Dan disitu hanya ada raja dan azra yang tengah pingsan.

Raja membawa azra ke rumah sakit dengan rasa terpukul dan khawatir, raja membawa mobilnya dengan kecepatan yang melebihi kapasitas agar cepat sampai ke rumah sakit terdekat.

Dengan rasa cemas raja langsung menggendong azra menuju ruang dokter, azra juga belum siuman dengan perasaan yang bercampur aduk saat azra diperiksa oleh dokter.

"maaf apa anda dari pihak keluarga pasien?" Tanya dokter

"bukan dok, saya teman dekatnya pasien, azra sakit apa ya dok?"Tanya balik raja

"hanya kecapean saja, dan pasien harus banyak istirahat yang cukup, jangan biarkan pasien memikirkan hal yang berat dulu karena itu akan sangat berpengaruh pada kondidisi tubuhnya" cecar dokter

"baik dok, saya akan menjaga pasien"

"baik, silahkan ditemui pasiennya sudah sadar, kalau begitu saya pamit untuk memeriksa pasien lain, permisi"pamit dokter

"baik dok, terimakasih" balas azra

Sehabis raja berbincang dengan dokter, ia menebus obat terlebih dulu di apotik lalu menemui azra.

"gimana keadaan kamu ra?" Tanya raja

"ah baik kok, aku Cuma kecapean aja" bohong azra

"makanya kamu tuh jangan terlalu kecapean, aku khawatir tahu tadi sama kamu"jujur raja

"makasih ya ja, udah bawa aku ke rumah sakit"tulus azra

"sama-sama ra"

Flashback on

Sekitar setengah jam azra di periksa oleh dokter. Azra sudah siuman, ia bertanya pada dokter siapa yang membawanya ke rumah sakit dan dokter menjawab dia laki-laki, putih, tinggi dan masih memakai baju basket. Dibenak azra ia menduga bahwa itu adalah raja.

"dok jangan bilang ke orang itu kalau aku punya penyakit ya"mohon azra

"tapi ini tugas kami sebagai seorang dokter untuk mengatakan yang sebenarnya tentang penyakit pasien yang kami periksa pada keluarga anda"ujar dokter

"please dok, saya mohon jangan beritahu penyakit saya pada siapapun, saya tidak mau mereka khawatir denganku" mohon sekali lagi azra

"baiklah, kalau itu yang anda mau"akhir dokter

"terimakasih dok"

Flashback off

Jam delapan malam azra sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, dan tadi juga dokter menyarankan agar azra segera melakukan kemoterapi lagi supaya penyakitnya sembuh.

Azra diantar oleh raja sampai kedepan rumahnya.

"makasih ya ja, maaf ngerepotin kamu" tak enak azra

"gak papa ra, aku malah seneng kok" senyum raja

"emm yaudah aku masuk kedalam ya, sekali lagi makasih" ujar azra dan langsung masuk ke perkarangan rumahnya.

Namun ada yang berbeda kali ini, ada sebuah mobil yang terparkir rapih di halaman rumahnya. Ia penasaran siapa yang datang malam-malam begini, dengan cepat ia segera melangkah ke dalam rumah.

"assalamualaikum" salam azra sambil membuka pintu

"waalaikumsalam" jawab orang yang berada di ruang tamu

Azra kaget ketika melihat orang itu, bagaimana bisa?

"kenapa baru pulang habibii"Tanya ayas

"hah, oh iya tadi kerja kelompok sebentar"jawab azra

"kenapa kamu bisa masuk?" penasaran azra

Ayas tersenyum "pak yanto yang nyuruh aku masuk" azra hanya mengangguk tanda ia mengerti

"sini duduk, aku mau bicara sesuatu sama kamu"ajak ayas

"mau bicara apa ya?"

"kamu mau menjalani komitmen denganku?"Tanya ayas

"maksudnya sebuah janji untuk memiliki keterikatan denganku?" lanjutnya serius

Azra terkejut dengan apa yang diucapkan oleh ayas tadi, jujur ia senang ketika mendengarkan kata itu dari mulut ayas berarti cintanya tidak bertepuk sebelah tangan bukan?. Namun ia bingung harus bagaimana saat ini, mendadak pikirannya blank.

"kasih aku waktu ya, buat jawab pernyataan dari kamu"ujar azra

"ya aku tahu kalau kamu membutuhkan waktu untuk memutuskan waktu yang tepat"balas ayas

Azra hanya tersenyum.

TEMPORARY LIFE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang