ASSE.01

8.4K 380 57
                                    


PRANG!
BRAK!
BUM!

Suara-suara yang memekakkan telinga terdengar dari gudang sekolah milik keluarga LEANUANDRA yang membuat para siswa-siswi dan para guru begitu takut untuk mendekat, bahkan untuk mendengarkannya saja tidak berani.

Sedangkan di dalam sana terdapat empat orang siswa dengan ketampanan yang luar biasa dan satu siswi yang berpenampilan acak-acakan terduduk di lantai yang berdebu dan penuh dengan paku karatan.

"Udah berapa kali gua bilang jangan ganggu Nayaka, lo tuli, lo gak punya telinga, atau lo udah gak waras, lo tega bully adek lo sendiri sampai kritis!"

"TAPI GUA JUGA ADEK LO, GUA JUGA ADEK LO DION SIALAN, KENAPA LO SELALU SALAHIN GUA KENAPA!"

"KARNA LO BUKAN ADEK GUAAA!"

Bentakan yang diakhiri bentakan.
Dan tubuh gadis itu menegang, satu panah kembali tertancap di lubuk hatinya yang sudah penuh dengan panahan yang lain. Gadis itu menunduk dan kemudian terisak, ini untuk kesekian kalinya dirinya mendengar kata-kata yang membuatnya sakit, jika dari orang lain ia tidak masalah, tapi ini dari orang terdekatnya, meski itu dulu.

Drap Drap!

Derap langkah sekelompok gadis begitu terdengar di gudang yang hanya berisi suara isakan itu. Gadis itu mendongak lalu tersenyum pada ke empat sahabatnya yang selalu menemaninya dan berusaha menghiburnya ketika ia sedih, membelanya walaupun ia ketahuan salah, karena hanya mereka yang tau kenapa ia jadi begini, tapi....!

"Mai, Lis, Mumu, Tanli, kalian mau jemput gua kan, bawa gua pergi dari sini hiks-hiks!" Gadis itu memberikan tatapan permohonan yang menyakitkan.

"Untuk apa kita mau jemput orang jahat kayak lo, gak guna banget!"

Jedaar!

Bagai di sambar petir, gadis itu begitu terkejut mendengar jawaban dari Lisa Asyauka Cessa, salah satu sahabatnya yang bermata coklat.

"Kenapa lo ngomong gitu Lis, tolong jangan bercanda di saat seperti ini, tolong bawa gua pergi!" Gadis itu meraung, sedangkan orang-orang yang berada di dalamnya hanya menatapnya datar tanpa merasa iba sedikitpun.

BRAK!

Semuanya terlonjak kaget ketika melihat pintu gudang sudah tergeletak di belakang mereka dan terbagi dua.

Mereka yang berada di sana menelan ludah ketika melihat mata coklat dan setajam elang itu memerah karena amarah, urat-urat tercetak jelas di sekitar lengan dan lehernya, bahkan suara gigi yang bergemelatuk dari sang empu terdengar begitu keras.

"Ali, dengerin dulu penjelasan aku, bukan aku ya-!"

PLAK!

Tangan besar dan keras itu melayang begitu keras di pipi yang sudah merah karena tamparan tadi, dan sekarang bertambah lagi, dan tamparan kuat itu berhasil membuat kepala gadis itu tertoleh dan terjatuh ke lantai, gadis itu mendongak dan menatap pria yang begitu dicintainya dengan tatapan tak percaya, menyedihkan dan pasrah.

"Kenapa?" tanyanya dengan gemetar.

"Karena lo pantas mendapatkan itu!" jawaban serak, dingin dan begitu dalam membuat gadis itu gemetar.

"Tapi gua cinta sama lo Li, gua sayang sama lo, kenapa lo gak sedikit ngeliat gua, gua lelah berjuang da-!"

"Gua gak pernah sedikitpun minta di perjuangin sama lo, gak pernah sedikitpun minta di cintai sama antagonis kayak lo, lo pengganggu di hidup gua, lo parasit di hubungan gua sama Nayaka, dan lo juga jadi penghancur di hubungan sahabat lo sendiri, lo bener-bener antagonis paling jahat yang pernah gua tau!"

ALIDRA | THE LION IS THE EAGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang