ASSE.19

3.7K 319 133
                                    

[S.E.L.A.M.A.T.M.E.M.B.A.C.A]




"LO GILA!" Alidra mencengkram kerah seragam Angga, saat ini mereka berada di gudang belakang sekolah.

"Li, sekarang gua gak mau ladeni lo dulu, gua tau gua ceroboh, tapi jangan hakimi gua sekarang, gua harus bicara sama Maira!" Angga melepas paksa cengkraman Alidra pada kerahnya, dan Alidra yang mendengar jawaban sepele dari Angga seketika muncul hasrat untuk mencincang pria yang sialnya sepupunya itu.

"Lo masih pikirin cewek lo, lo benar-benar gila Nga! seharusnya lo mikirin gimana caranya kita hancurin bukti itu, jangan sampai bukti-bukti itu sampai ke kakek, lo tau sendiri si tua bangka itu gak pandang bulu kalau udah berurusan sama wasiat teman karibnya!"

"Ya tapi gua harus gimana Li, jujur gua lebih takut Maira ketimbang si bangka, gua gak akan bisa hidup tampa Maira Li, lo tau sendiri gua sembuh dari candu juga karena Maira, kalau Maira pergi seratus persen gua jamin gua bakal ngisap lagi, dan gua gak mau itu terjadi!"

Alidra mengusap kasar rambutnya, ini benar-benar di luar dugaan mereka.

"Intinya, kita harus bisa keluar dari masalah ini, kalau sampai si bangka tau, kita bakal death sekarang, abis Nga abis, mampus alamatnya mah!"

"Lo juga, kenapa gak lo bunuh dari awal sih, sekarang kita yang susah kan, gak guna juga si bangka umur panjang!"

Alidra mengeluarkan rokok dari saku almamater dan mematikkan api pada rokok yang sudah ada pada bibir yang sialnya masih merah tampa ada garis hitam sedikitpun akibat merokok.

"Belum saatnya!"

"Terserah lo, gua mau ketemu Maira dulu!"

Angga pergi meninggalkan Alidra yang bersandar pada tumpukan kayu dan meja-meja yang sudah lama tak terpakai.

Yang ada dalam otak Alidra adalah bagaimana caranya membunuh si bangka kaya raya itu.

Cucu laknat!

•••••

Ara melamun, ia sedang istirahat dari pekerjaannya sekarang, ia bekerja di salah satu caffe yang sedang tren dan di minati remaja zaman ini.

Sebuah caffe bergenre klasik dan terkesan romantis bagi yang sedang di mabuk kepayang.

Ia melamun akan hidupnya yang tak habis-habisnya ada masalah, yang satu pergi yang lainnya datang, hidupnya penuh dengan biang!

"TUHAN KAPAN GUA HIDUP TENANG!"

Ara berteriak sekencang-kencangnya, beruntungnya dia istirahat di roftoop jadi dia aman-aman saja.

Bisakah ia bertransmigrasi atau perpindahan jiwa ke tubuh orang lain, ke tubuh siapa saja, anak presiden misalnya, asalkan jangan pengemis.

"Mmm-mm!" Ara terkejut saat tiba-tiba mulut dan hidungnya di sumpal dengan sapu tangan, ia di culik, tolong dia!

Satu hal yang ia lihat sebelum kegelapan akibat obat bius menyerangnya.

Pemilik caffe!

•••••

"Sayang dengerin aku, dengerin aku Mai!" Angga mengejar Maira yang berlari menjauhinya.

ALIDRA | THE LION IS THE EAGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang