[1] Awal mula

5.4K 452 102
                                    

Hari ini , merupakan hari eksekusiku lebih tepatnya Kim Dokja dari sebuah novel yang baru selesai kubaca satu jam yang lalu.

Kim Dokja merupakan character yang berperan sebagai antagonis, sialnya aku masuk ke tubuh orang tersebut. Sebuah karakter yang seharusnya TIDAK muncul di novel straight romantis dan fantasi, yang paling menyebalkan lagi dia terus mengganggu sang tokoh utama wanita dan berakhir mati di tangan pemeran utama pria.

Singkatnya seperti itu, sayangnya aku merasuki tubuh ini disaat yang tidak tepat, bagaimana aku tau aku masuk ke novel yang baru kubaca tersebut sudah jelas karena sebelum kesadaranku benar-benar muncul aku mendengar suara seseorang yang mengatakan hal tersebut.

[Beberapa jam sebelum nya]

"HAH! RASAKAN ITU KAU PRIA GAY SIALAN!!"

"Beraninya kau mencoba membunuh Lee Seolhwa yang sangat baik itu, hah.. dan juga Seolhwa bisa-bisanya kau memaafkan pria mesum itu. Jangan terlalu baik. Tidak. Kau sangat naif.".

Ucap seorang pria bermarga Kim di sebuah kamar apartemen kecilnya, setelah beberapa saat terus mengumpati karakter novel yang ia baca, sekarang pria tersebut mulai kembali fokus ke novel yang ia baca.

Setengah jam berlalu, sorot mata sang pria berubah dingin setelah melihat ending dari novel online yang ia baca di handphone miliknya.

Sangat hening, terlalu hening, sehingga..

BRAK!

Suara meja yang ia pukul bergema di ruangan kecil tersebut.

"Tls123.. apa yang diinginkan penulis sialan ini, baru juga Yoo Joonghyuk dan Lee Seolhwa memiliki seorang anak setelah itu perang terjadi.. bahkan anak itu belum juga sampai berumur satu tahun tapi kenapa..".

Terlihat sangat jelas kedua alis pria tersebut mengkerut di tengah-tengah memperlihatkan raut wajah yang sangat marah.

"Aku tak habis pikir semua karakter mati dengan cara seburuk itu.. bahkan keluarga kecil Yoo Joonghyuk juga..".

Sang pria yang awalnya terlihat marah mulai memperlihatkan raut wajah sedih kepada setiap karakter di novel "End of the Line" tersebut.

Tentu kematian sang tokoh utama pria dan wanita bahkan anaknya menjadi pukulan terbesar bagi Kim Dokja.

"Kukira mereka berdua bisa hidup bahagia setelah KIM DOKJA itu mati, ternyata malah memperburuk situasi!".

"..antagonis itu juga.. sialan kenapa namanya sangat mirip dengan namaku, sih? Membuatku kesal saja!".

"Andai saja sejak awal dia tidak mengganggu hubungan mereka berdua, pasti perang besar-besaran antara dunia bawah dan kekaisaran tidak akan terjadi."

"Dan juga.. dia punya peluang menjadi orang hebat lainya tanpa harus mendapatkan si protagonis pria itu."

"Jika saja aku berada diposisi itu.. mungkin aku tak akan jatuh hati pada si protagonis mau setampan apapun dirinya...."

Pria tersebutpun membaringkan dirinya di kasur, mungkin karena kelelahan setelah ia membaca novel, kantuk yang tak tertahankan pun mulai menyelimuti pandangannya.
"Andai saja.. aku yang diposisi si sialan itu maka aku akan-"

"Perkatan adalah doa, jika kau sangat yakin tak akan jatuh hati pada karakter yang kubuat maka jangan asal bicara dan buktikanlah lewat tindakanmu, K.i.m.D.o.k.j.a"

"Siapa?", gumam Kim Dokja.

Kantuk yang terus menyelimuti pandangannya semakin mendominasi sehingga ia tertidur.

[BL] Our different worlds become one [omniscient reader's viewpoint]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang