Kim Dokja segera menoleh ke sumber suara dan mendapati seorang gadis sedang menatapnya intens.
Gadis itu menatap Kim Dokja dengan tatapan mengejek dan seringai terpampang jelas di wajahnya. Ia memiliki telinga runcing yang hampir tertutupi oleh rambut coklat gelap panjangnya, sedangkan mata hijau turquoise yang redup memandang rendah ke arah Kim Dokja.
"Jadi? Bagaimana pendapatmu tentang Pangeran Dunia Bawah?" gadis itu bertanya.
Kim Dokja tidak menjawab dan malah bertanya balik kepada gadis itu, "Kau siapa?"Gadis itu memutar matanya malas, "Menurutmu?" Seringai kian melebar melihat ekspresi wajah Kim Dokja yang terdiam. Sang gadis mengerutkan keningnya kesal. "Hah ... Jawab saja pertanyaanku, bocah!" ujar gadis itu.
Kim Dokja memandang ragu gadis itu. "Tidak tahu," katanya. Gadis itu memandang bingung ke arah Kim Dokja.
"Aku tak begitu memperhatikan sekitar," gumam Kim Dokja.
Gadis itu diam menatap Kim Dokja. "Hmm kalau begitu ... kau tidak ada keinginan untuk kembali ke duniamu?" gadis itu kembali bertanya untuk mencairkan suasana. "Mungkin ... iya aku harus kembali, masih ada pekerjaan yang harus kuselesaikan," jawab Kim Dokja dengan dingin.
Gadis itu sedikit memiringkan kepalanya bingung, "Bekerja? Kupikir kau sudah dibuang oleh orang itu?" Ia mengalihkan pandangannya sejenak dan kembali memandang lurus ke arah Kim Dokja.
Kim Dokja tersentak, "A-aku masih bisa mencari pekerjaan lain, sekarang keluarkan ak-"
"Tidak bisa!" Gadis itu menyela perkataannya,
"Kau tidak bisa kembali," dengan serius. "Apa maksudmu aku tak bisa kembali?!" Kim Dokja bertanya marah.Gadis itu menghela nafas panjang, "Apa kau bodoh? Kau sudah merubah alur ceritanya dan ingin kembali ke duniamu begitu saja?!" Bentaknya pada Kim Dokja.
Ia menghela nafas singkat. "Jika kau ingin kembali, kau harus menyelesaikan apa yang kau mulai," gadis itu melanjutkan dan menjatuhkan diri di depan Kim Dokja.
Kim Dokja tak bisa membantah, mengingat jika Kim Dokja dan dirinya dalam novel mati di tempat yang berbeda dari novel. Ia mengangkat kepalanya, menatap gadis yang kini telah duduk bersila di depannya.
"Kenapa menatapku begitu? Aku tahu aku cantik, tapi kau tidak perlu memandangiku seperti itu," ucap sombong gadis itu. Kim Dokja menggeleng membuat sang lawan bicaranya tersentak.
"Aku hanya bertanya-tanya kau sebenarnya siapa ... karena di dalam novel 'End of the Line' sosok sepertimu tidak pernah di jelaskan," Kim Dokja membenarkan niatnya kepada gadis yang kini tersenyum kesal ke arahnya.
"Haha benar juga, kita belum saling berkenalan," gadis itu menjawab sesopan mungkin menahan diri agar tidak membentak kliennya, Kim Dokja.
"Perkenalkan, namaku Yoon Yuri seorang goblin atau orang Korea sering menyebutnya sebagai dokkeabi," Yoon Yuri mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan sang lawan bicara.
"Kim Dokja," ucap Kim Dokja sambil membalas jabat tangan itu. "Dokkeabi? Aku pikir dokkeabi itu kecil dan buruk ru-"
"Aku setengah dokkeabi dan setengah manusia," sambung Yoon Yuri.
Cukup hening, tidak ada percakapan lagi setelah beberapa saat ketika Yoon Yuri memperlihatkan aura gelap kesalnya ke kim Dokja.Yoon Yuri mencoba menenangkan diri, "Karena kau sudah di sini, bagaimana kalau kau belajar saja untuk mengontrol mana mu selagi menunggu tubuhmu pulih?" ia menawarkan bantuan.
Kim Dokja mengedipkan matanya beberapa kali, "Bukannya dokkeabi itu jahat?" mengajukan pertanyaan.
"CUKUP!! JANGAN MEMBAHAS ITU LAGI, KAU SIALAN!! AKU ITU HANYA SETENGAH DOKKEABI!!" teriak Yoon Yuri kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Our different worlds become one [omniscient reader's viewpoint]
RomanceKim Dokja merupakan character yang berperan sebagai antagonis sialnya aku masuk ke tubuh orang tersebut. Sebuah karakter yang seharusnya TIDAK muncul di novel straight romantis dan fantasi, yang paling menyebalkan lagi dia terus mengganggu sang to...