Akhir terbaik, bukan hanya tentang sedih atau bahagia. Tapi dari bagaimana cara kita menyikapinya.
Ada banyak pertemuan. Tidak semuanya kekal. Banyak di antaranya yang berujung perpisahan abadi.
Ada banyak pertikaian. Tidak semuanya terselesaikan d...
Untukmu yang pernah kuminta menjadi pembaca pertama, tapi justru diam. Kemudian esok harinya kau memintaku pergi, padahal kemarin lusa kau sendiri yang berkata, "Jangan tinggalkan saya."
Ternyata memang semudah itu hati manusia berubah. Rasanya bahkan sekarang hati ini terlalu sakit sebatas untuk menuliskan namamu.
Apakah kau sudah bahagia sekarang?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mau sampai kapan lo sumpel tuh kuping pakai headset?" Sebuah tangan dari seorang lelaki tiba-tiba menarik paksa benda itu dari telinga seseorang yang tengah duduk bersandar pada daun jendela.
"Ck! Ganggu lo," sungutnya kesal. Tidak tahu apa kalau dia sedang galau berat?
"Heh, Tai!" pekik laki-laki itu.
Sebuah tatapan sengit diterimanya.
"Bisa nggak lo panggil nama gue dengan baik dan benar?" ujar si pemilik nama yang baru saja dinistakan.
"Kan bener nama lo Tai?" ucap si penarik headset itu, membela diri.
"Taiga! Kalo susah panggil aja Ga, bukan Tai!" omel si pemilik nama.
Merasa obrolannya tak berguna, ia pun merebut paksa headset dari tangan teman yang telah mengganggu galau time-nya itu. Namun, baru hendak ia pasang benda kecil itu di telinga, suara menyebalkan itu kembali mengganggunya.
"Heh! Lo tuh gimana sih? Lo sendiri yang mutusin, lo sendiri juga yang galau. Dasar aneh."
Apakah yang namanya sahabat memang seperti ini? Apa yang dia katakan meski pun menyakitkan, tapi memang benar.
"Heh, Dim! Gue nggak mutusin ya. Dia sendiri yang pergi," sungut Taiga tak terima. Ia merasa baru saja mendapat fitnah dari sahabatnya sendiri.
"YA KAN ELO YANG NGUSIR DIA, BAMBANG! AH ELAH, EMOSI KAN GUE JADINYA."
