Akhir terbaik, bukan hanya tentang sedih atau bahagia. Tapi dari bagaimana cara kita menyikapinya.
Ada banyak pertemuan. Tidak semuanya kekal. Banyak di antaranya yang berujung perpisahan abadi.
Ada banyak pertikaian. Tidak semuanya terselesaikan d...
"Kenapa kuharus jatuh cinta pada cinta yang tak jatuh padaku?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kebanyakan orang mengagumi keindahan senja. Kehadirannya yang hanya sesaat membuat mereka merasa rugi jika melewatkannya barang sedetik.
Sebenarnya, tidak ada yang salah tentang hal ini.
Bagian yang agak keliru adalah bahwa orang-orang menyalahkan malam atas kepergian senja. Kegelapan, kedinginan, dan kesunyian yang disuguhkan oleh malam terkadang menyesakkan. Langit tampak hitam dan angin bertiup sinis.
"Padahal ada bintang," kata seorang pembela malam.
Sanggahan datang dari penghujatnya, "Tapi 'tak setiap langit menyuguhkan gemerlapnya. Ada yang tertutup kabut asap. Kita harus menunggu jernihnya udara, baru kemudian benderang langit malam akan tampak."
Keduanya tidak salah sebab kita tidak sedang mencari kunci jawaban dari sebuah soal ujian. Kita berbicara tentang sudut pandang. Perbedaan yang membuat dunia ini berwarna.
