Bab 2

1.4K 162 2
                                    

Setelah 2 bulan di kota penjualan sayur Riyan semakin terkenal banyak orang orang yang bersaing untuk membeli sayurannya, bahkan ada orang orang dari perusahaan besar ingin berbisnis dengannya. Riyan bahkan sudah memiliki 3 kartu nama perusahaan di tangannya.

Setelah menjual sayur Riyan memutuskan untuk membeli barang di system, Riyan membeli banyak makanan ringan, minuman, pakaian, obat-obatan, berbagai jenis daging, beras, bumbu dapur, alat masak, kulkas, dan banyak lagi. Riyan menyimpan itu semua di penyimpanannya, terdapat 10 slot di penyimpanan dan setiap slot dapat diisi apa saja, jadi Riyan menyimpan barang barang yang sudah di beli sesuai jenisnya. Setelah asik membeli Riyan memutuskan untuk menghubungi salah satu perusahaan yang menawarinya tadi. Riyan turun ke bawah untuk meminjam telfon pemilik penginapan, Riyan tidak memiliki telfon ia berpikir untuk apa memilikinya kalau 1 tahun lagi hari akhir akan datang, jadi dia tidak memikirkan tentang itu.

Setelah berdiskusi, mereka memutuskan untuk bertemu besok di gedung utama perusahaan itu.

Besoknya Riyan bersiap siap untuk pergi ke pertemuan, Riyan memakai baju rapih dan mengendarai motornya ke tempat pertemuan.

Setelah sampai, Riyan memasuki gedung tersebut dan pergi ke resepsionis untuk menanyak info. Setelah di konfirmasi Riyan disuruh pergi ke lantai 30, lantai paling atas gedung ini. Setelah sampai di lantai 30, hanya ada satu ruangan di lantai ini, jadi Riyan hanya mengetuk pintu itu dan setelah di perbolehkan masuk, ia masuk ke dalamnya.

Di dalam ada seorang pria tampan sedang mengerjakan sesuatu di komputernya, mendengar Riyan masuk pria itu langsung menghentikan kegiatannya, ketika pria itu melihat Riyan, ia sedikit terpana dengan kecantikan yang dimiliki Riyan, mungkin karena Riyan setiap hari meminum air sumur di dimensinya jadi tubuhnya menjadi lebih bersih. Setelah terpana beberapa saat pria itu menghampiri Riyan.

"Selamat datang tuan Riyan, nama saya Bima pemilik perusahaan ini" Pria itu menyapa Riyan dan mengulurkan tangannya. Riyan yang melihat itu langsung bersalaman dengan Bima dan tersenyum, ia tidak menyangka akan langsung bertemu dengan pemilik perusahaan itu sendiri.

Setelah perkenalan, mereka langsung duduk di sofa dan mendiskusikan kerjasama yang akan di lakukan. Setelah 2 jam berdiskusi hari pun sudah siang, Bima memuruskan untuk mengajak Riyan untuk makan siang bersama, Riyan pun menerimanya dengan senang hati.

Mereka pergi menggunakan mobil Bima ke restoran di dekat perusahaan itu. Setelah masuk, mereka langsung memesan makanan dan mengobrol sebentar.

"Jadi Riyan saya boleh minta nomor telfon kamu? Biar nanti kalau ada perubahan saya bisa langsung ngehubungin kamu" Bima memulai pembicaraan, sebenarnya Bima hanya modus untuk lebih dekat dengan Riyan.

"Maaf Pak Bima, bukannya saya gak mau ngasih nomor saya, tapi saya gak punya HP" Riyan menjawab sambil terseuntuk mukanya sedikit memerah karena malu, ia bahkan tidak memikirkan untuk membelinya setelah memiliki uang banyak. Bima mengerutkan keningnya ia sedikit kaget, di jaman sekarang hampir semua orang memiliki HP, Bima tak habis pikir dengan Riyan.

"Terus gimana cara saya ngehubungin kanu? Atau mau saya beliin HP sekarang? " Bima tanpa pikir panjang langsung ingin membelikannya, entah kenapa setelah ia mengenal Riyan, rasanya ia ingin memanjakan anak ini. Mungkin ini cinta pandangan pertama.

"Eh enggak usah pak, nanti saya bisa beli sendiri" Riyan buru buru menolak tawaran Bima, dia tidak enak dengan Bima yang sangat baik kepadanya, sebenarnya dia bisa membeli HP tapi dia sedikit tidak rela uangnya di pakai hanya untuk membeli HP yang bahkan kurang dari 1 tahun lagi tidak bisa di pakai.

"Gak papa, nanti habis ini kita pergi ke mall untuk beli HP kamu, hitung-hitung biar kerja sama kita semakin lancar" Bima memaksa, dia ingin selama mungkin di dekat Riyan walaupun tidak normal memebelikan HP untuk orang yang beberapa jam yang lalu baru ia kenal. Riyan menerimanya dengan terpaksa tanpa bisa menolak Riyan pasrah sambil memakan makanannya.

Setelah selesai makan Bima benar-benar membawa Riyan ke mall untuk membeli HP. Sesampainya di tempat penjual HP, Riyan sedikit ngeri dengan harganya, dengan harga segitu di bahkan sudah bisa membeli banyak bibir tanaman, rasanya Riyan ingin menangis melihat harga itu. Bima hanya melihat Riyan berkeliling melihat HP, anak itu terlihat lucu dengan ekspresi yang di buatnya, terkadang sedih, senang, bahkan hampir menangis, setelah puas memandangj Riyan ia langsung membeli HP model terbaru untuk Riyan dan memasukan nomornya.

"Ini buat kamu saya udah masukin nomor saya kesitu" Bima memberikan HP itu ke Riyan, Riyan menerimanya dengan berat hati.

"Makasih ya pak, bapak baik banget walaupun baru kenal saya" Riyan tersenyum, ia sedikit bersyukur karena ia tidak perlu mengeluarkan uangnya untuk membeli hp, di dalam hatinya Riyan memutuskan untuk membantu Bima di masa depan. Sedangkan Bima, ia semakin terpikat dengan senyum Riyan yang cantik.

Setelah membeli HP mereka kembali ke perusahaan, Riyan pun pamit pulang karena sudah sore, sebenarnya Bima ingin menawarkan untuk mengantar Riyan ke rumah, namu ternyata Riyan membawa motornya jadi tidak jadi, rasanya Bima mau menghancurkan motor Riyan agar dia bisa mengantarnya pulang, namun ia urungkan karena dia takut Riyan merasa aneh kepadanya.

Setelah Riyan pulang, Bima langsung menyuruh sekretarisnya mencari informasi tentang Riyan, ia benar benar tertarik dengan kecantikan yang dimiliki Riyan.

Di tempat Riyan, Riyan sudah sampai di penginapannya, ia langsung mandi dan berganti baju, setelahnya ia memasak untuk makan malam, setelah memasak ia melihat notifikasi di hpnya, ternyata itu Bima, ia menanyakan apakah ia sudah sampai apa belum, Riyan hanya menjawab seadanya saja, tanpa sadar ia jadi asik mengobrol dengan Bima di hpnya sambil makan.

Tidak terasa sudah jam 10 malam, Riyan memutuskan untuk mengakhiri obrolannya bersama Bima dan pergi tidur, sebelum itu ia tidak lupa mengecek pertanian nya.

Tbc

All Rich Man Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang