Besoknya, Bima bangun terlebih dahulu dan membangunkan semuanya untuk bersiap-siap. Karena Jesica terus berisik ingin ikut dengan Bima, akhirnya dengan terpaksa Mereka membawa Jesica.
Setelah semua siap, Bima kemudian membuka pintu dengan perlahan dan mengecek keadaan di luar, setelah semua aman, mereka semua mulai keluar 1 per 1.
Tanpa mereka duga, perjalanan ke rumah sangat aman, entah kenapa hampir tidak ada zombie yang muncul untuk menyerang mereka.
Karena perjalanan yang aman, akhirnya mereka sampai di rumah dengan selamat. Bima membuka pintu rumah dan Riyan mempersilahkan semuanya masuk.
Ketika mereka masuk, mereka terkesima dengan isi rumah itu, pasalnya isi rumah itu sangat rapih dan mewah, bahkan ada beberapa senjata di atas meja. Seakan rumah ini dirancang untuk hari akhir ini.
Ryan mengantarkan mereka berkeliling, dan memberitahu kamar mana yang akan mereka tempati. Namun Jesica yang melihat dia yang tidak sekamar dengan Bima pun mulai membuat keributan, bahkan Jesica kembali mengatai Riyan sebagai jalang karena dia sekamar dengan Bima.
Karena Riyan sudah lelah dan tidak ambil pusing akhirnya Riyan mengalah dan mengambil kamar lain, walaupun Bima tidak terima Riyan tidak peduli, dia ingin sendiri sekarang.
Dikamar, Riyan merebahkan tubuhnya di kasur, pikirannya sekarang kosong, dia bingung harus bagaimana. Tiba-tiba suara sistem mengagetkan nya.
"Tuan, aoi memiliki pemberitahuan untuk tuan, tuan bisa mengambil inti kristal yang berada di kepala zombie atau monster untuk mengubahnya menjadi poin, tuan"
Riyan yang mendengar itu, langsung teringat dengan pertaniannya, dia langsung masuk tanpa memikirkan bila Bima mencarinya.
Di dalam ruang, pertanian Riyan semakin bertumbuh subur, banyak macam-macam sayuran dan buah-buahan yang sudah matang dan siap di panen.
Riyan yang melihat itu, hatinya merasa senang dan mulai memanen sayuran nya.
Setelah beberapa jam memanen, Riyan akhirnya berhenti dan memutuskan untuk beristirahat di rumah kayu. Riyan mengecek poin yang dia miliki, ternyata poinnya masih sangat banyak, itu karena hampir semua uang yang Bima miliki, ia beri ke Riyan, dan Riyan mengubahnya menjadi poin.
Melihat poinnya yang masih banyak, Riyan memutuskan untuk membeli persediaan yang banyak, sebanyak mungkin yang bisa dia beli. Setelah puas dengan membeli persediaan, Riyan melihat poin karmanya, ternyata karmanya mulai sedikit.
Banyak kemampuan yang telah Riyan peroleh dengan poin karma, seperti memasak, bertani, bahkan sampai kemampuan berpedang dan menembak pun sudah Riyan punya, namun poin karma nya tidak cukup untuk meningkatkan semua kemampuan itu.
"Tuan bisa menukarkan poin tuan menjadi poin karma, dengan per bandingan 1 poin karma = 1000 poin, tuan"
Mendengar ini Riyan senang, dia menukarkan setengah poin yang ia miliki menjadi poin karma. Melihat poin karmanya menjadi banyak lagi, akhirnya Riyan meningkatkan semua kemampuan yang ia miliki sampai poin karmanya habis, namun baru beberapa menit tanpa terasa poin karmanya kembali sedikit, karena memang meningkatkan kemampuan memerlukan poin karma yang banyak.
Pasrah dengan poin karma yang ia miliki, akhir Riyan keluar dari ruangnya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah itu Riyan tidur dengan pulas.
Ketika Riyan bangun, di luar sudah gelap. Riyan pergi keluar untuk melihat yang lainnya, namun tidak melihat seorang pun disana. Melihat itu Riyan memutuskan untuk memanggil Bima di kamarnya.
Dikamar Bima, entah apa yang terjadi, sekarang posisi Bima dan Jesica sedikit ambigu, dimana terlihat Bima yang sedang menahan kedua tangan Jesica yang sedang tiduran di kasur, namun ekspresi yang Bima berikan terlihat marah dan Jesica yang tersenyum senang.
Tanpa diduga Riyan membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu dan melihat itu semua. Bima yang melihat itu buru-buru berdiri tegak, namun Jesica tidak membiarkan itu lalu menciumnya. Bima hanya diam, masih memproses kejadian yang terjadi. Tidak berapa lama Bima mulai tersadar dan mendorong Jesica dengan kencang.
"Riy-" Bima tidak bisa meneruskan ucapannya, dia melihat Riyan tersenyum lalu menutup pintu dan pergi begitu saja.
Riyan pergi kedapur untuk menyiapkan makan malam, hatinya sakit melihat kejadian itu, pikirannya kosong, Riyan hanya terus mengambil bahan makanan dan mulai memasak.
Tingkah kegiatan memasaknya Riyan mendengar langkah kaki mendekat ketika berbelik Riyan melihat Bima dan Al yang memegang gelas berjalan kearah dapur. Melihat itu Riyan hanya acuh dan melanjutkan masaknya.
Melihat Riyan yang tidak peduli terhadapnya, Bima menghampiri Riyan.
"Riyan" Bima memanggik Riyan dengan lembut. Namun Riyan tidak menjawab.Melihat Bima dan Riyan yang seperti sedang ada masalah, Al pun cepat-cepat mengambil minum dan langsung berlari kembali ke kamarnya.
"Riyan" Bima kembali memanggil Riyan. Kali ini Riyan merespon, dia mematikan kompor dan berbalik menghadapnya.
Namun Riyan hanya diam sambil tersenyum. Melihat itu Bima semakin sedih dan memeluk Riyan dengan erat, tapi Riyan hanya diam tidak membalas pelukan itu.
"Riyan, tadi itu cuma salah paham saja, saya tidak melakukan apa-apa. Riyan percayakan sama saya? " Bima melepaskan pelukannya dan menatap Riyan, menjelaskan dengan selembut mungkin.
"Iya, Iyan percaya kok, Bima kan gak pernah bohong sama Iyan" Riyan menjawab dengan tersenyum, dia berusaha untuk percaya, namun hatinya tetap sakit mengingat kejadian tadi.
Setelah itu Bima menunggu Riyan menyelesaikan masakannya.
Beberapa menit kemudian masakan Riyan sudah jadi, Riyan menyusun mesakannya di atas meja, sedangkan Bima memanggil Jesica, Bima dan teman-temannya.
Setelah semua berkumpul mereka semua kembali di buat kagum dengan masakan yang di masak Riyan. Pasalnya Riyan memasak sesuatu yang mewah di hari akhir ini. Melihat makanan yang sangat menggoda, mereka langsung bersemangat dan mengambil tanpa rasa malu. Riyan yang melihat semuanya bersemangat, ikut senang sehingga melupakan kejadian hari ini dan mengambil bagiannya sendiri.
Hari itu di ruang makan semuanya mengobrol bersama disertai canda tawa.
Tbc
Aku gak tau ceritanya nyambung apa enggak, soalnya aku nulis langsung upload gak di edit lagi. Jadi kalo gak nyambung maaf ya, sama kalo ada ide buat alurnya bisa komen, ok.
KAMU SEDANG MEMBACA
All Rich Man Love Me
FantasyPerjalanan Riyan bersama orang-orang terkaya menghadapi hari akhir