bab 5

934 113 0
                                    

Setelah kejadian itu, mereka ber 2 kembali seperti biasa, seakan tidak ada yang terjadi.

1 hari lagi hari akhir akan datang, Bima dan Riyan sudah pindah ke rumah untuk perlindungan, mereka menyiapkan beberapa persiapan untuk menghadapi monster nanti.

"Kamu udah siap kan? " Bima memegang tangan Riyan menanyakan keadaannya.

"Iya" Riyan yang merasakan kehangatan dari Bima tersenyum kecil. Dia bahagia karena tidak harus menghadapi hari akhir nanti sendirian.

"Aku akan melindungi mu dengan semua kekuatanku jadi kamu gak usah takut ok? " Bima menenangkan Riyan, dia sedikit melihat kekhawatiran di mata Riyan. Riyan membalas ucapan Bima dengan pelukan erat.

Malamnya mereka mendengar suara yang sangat keras dari luar, dan tidak lama kemudian banyak suara orang orang ramai.

Tanpa memikirkan suara-suara itu, Bima dan Riyan hanya diam dikamar mereka, Bima memeluk Riyan dengan erat.

"Hari akhir telah di mulai, semoga tuan dapat selamat di hari akhir nanti, Aoi memberikan sebuah hadiah kecil untuk tuan, silahkan tuan membuka kotak penyimpanan, semoga beruntung" Tiba tiba terdapat teks di depan Riyan,  membaca teks itu riyan langsung membuka kota penyimpanan di dalamnya terdapat 3 pil berwarna merah.

Riyan yang melihat pil itu langsung melihat keterangannya, dikatakan bahwa pil ini dapat membuat siapa pun yang berubah menjadi zombie atau pun monster dapat berubah kembali menjadi manusia. Riyan yang melihat itu langsung memberitahukan kepada Bima.

"Itu bagus, ini dapat menyelamatkan kita dari keadaan berbahaya nanti" Bima ikut senang mendengar kabar itu.

Setelah mendiskusikan beberapa hal, mereka berdua memutuskan untuk tidur.

Skip~~

Keesokan paginya, Riyan pertama kali bangun, dia melihat keluar jendela, dan melihat banyak sekali kekacauan di luar, banyak mobil yang saling bertabrakan, tubuh tubuh manusia yang ter geletak di jalan, dan banyak darah di mana-mana.

Melihat itu semua, Riyan merasa pusing dan mual, Riyan buru-buru ke kamar mandi untuk mengeluarkan semua isi perutnya.

Bima yang mendengar suara ribut terbangun dan mendapatkan Riyan tidak ada di sampingnya, buru-buru Bima menghampiri Riyan di kamar mandi.

Bima mengusap belakang punggung Riyan untuk menenangkannya.

"Kamu gak papa? " Bima khawatir dengan keadaan Riyan. Riyan mencuci mulutnya dan minum segelas air yang sempat dibawakan Bima tadi.

Bima menuntun Riyan kembali ke kasur, keadaan Riyan cukup buruk, matanya memerah karena menangis. Ini pertama kalinya Riyan melihat keadaan yang sangat tragis, Riyan juga tidak menyangka hari akhir akan seburuk ini.

Bima memeluk Riyan untuk menenangkannya, dan membisikkan kata kata penenang.

Setelah Riyan tenang, mereka memutuskan untuk mandi dan sarapan. Namun karena kejadian tadi Riyan hanya memakan sedikit sarapannya.

Setelah sarapan mereka memutuskan untuk pergi keluar untuk mengecek situasi. Bima dan Riyan membawa masing-masing 1 ransel berisi makanan, senter, tali, jam waker, dan beberapa senjata.

Di luar sangat tenang seakan keributan yang mereka dengar tadi tidak pernah terjadi. Namun diluar sangat kacau, banyak kendaraan yang saling menabrak, darah di mana-mana, bahkan ada beberapa tubuh manusia yang tergeletak begitu saja.

Riyan yang melihat pemandangan itu kembali mual, buru-buru Riyan berlari ke belakang salah satu mobil di sana. Bima menghampiri Riyan dan mengusap punggungnya.

Setelah selesai, mereka kembali menelusuri jalan, mereka mencoba mencari orang-orang yang selamat, sampai akhirnya mereka melihat segerombolan zombie yang mengerubungi sebuah bangunan di pom bensin.

Riyan dan Bima langsung bersembunyi, mereka menyusun rencana untuk menarik perhatian zombie-zombie itu.

Rencananya sangat simpel, mereka akan melempar jam waker yang di bawa untuk menarik perhatian para zombie, ketika jam weker itu menyala dan zombie menghampiri jam itu, mereka akan langsung ke pm bensin untuk melihat siapa yang ada di dalam bangunan pom bensin itu.

Setelah menyusun rencana, mereka langsung bersiap di posisi dan melempar jam weker. Setelah menunggu beberapa menit jam weker pun berbunyi dengan keras sehingga menarik perhatian zombie-zombie yang ada di pom bensin.

Melihat semua zombie berlari menuju jam weker, Bima dan Riyan pun langsung berlari ke arah pom bensin, ketika dilihat tidak ada seorang pun di dalam dan memutuskan untuk memecahkan kaca, karena suara hati pecahan kaca ada beberapa zombie yang menghampiri. Bima buru buru menghabisi zombie itu lalu menarik tangan Riyan memasuki bangunan.

Setelah masuk, mereka langsung menyusuri bangunan itu, didalam sangat gelap dan berantakan, ketika mereka naik ke lantai dua, Bima dan Riyan di hadapkan dengan 4 orang anak SMA.

Melihat ada orang lain yang selamat mereka ber 4 langsung waspada, 3 diantaranya langsung mengambil pipa besi didekat mereka.

"Hei tenang, kami orang baik, tadi kami melihat banyak zombie di depan gedung pom bensin ini, kami mengira akan ada orang yang selamat jadi kami mengecek temat ini" Riyan menjelaskan takut mereka akan menyerang.

Mendengar itu mereka langsung mengurangi kewaspadaan nya.

" Nama saya Bima dan ini Riyan, kalau boleh tau kalian dari sekolah mana? " Melihat mereka sudah menurunkan sedikit kewaspadaan mereka, Bima memutuskan untuk mencari sedikit informasi.

Mendengar pertanyaan Bima salah satu anak laki-laki menjawab.

"Kami dari SMA Wijaya, nama saya Bayu, ini teman saya Bagas, Al dan Cika" Bayu memperkenalkan diri dan teman-temannya.

"Bagaimana kalian bisa sampai kesini? " Riyan bertanya karena penasaran.

"Ketika kami sedang belajar olahraga tiba-tiba beberapa siswa pingsan dan tak lama kemudian mereka langsung menyerang semua orang yang ada di sana, kami berhasil melarikan diri dan bersembunyi disini" Bayu menjelaskan lagi, namun mengingat kejadian itu tangannya terkepal erat teman-temannya juga langsung menundukkan kepala.

Riyan yang melihat itu langsung menyodorkan makanan yang dia bawa ke anak-anak itu.

"Aku ada sedikit makanan, kalian bisa memakannya" Riyan memberikannya dengan senyuman untuk menghibur.

Melihat makanan mereka langsung menyerbu makanan itu. Melihat reaksi mereka Riyan semakin tersenyum senang.

Setelah mereka selesai makan, Bayu dan teman-temannya memutuskan untuk ikut dengan Bima dan Riyan.

"Maaf, apakah kami bisa ikut dengan kalian? Kami janji tidak akan menyusahkan kalian, aku, bagas dan Al bisa  bertarung, sedangkan cika bisa membantu kalian memasak atau apa pun itu" Bayu melihat Bima dengan tatapan serius.

Riyan yang tidak tega melihat itu, langsung melihat Bima juga, Bima yang di tatap seperti itu oleh Riyan hanya bisa pasrah dan mengangguk. Melihat jawaban Bima mereka semua langsung senang.

Setelah acara senang-senang, mereka menyusun rencana untuk keluar dari gedung ini.

Tbc

All Rich Man Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang