Queen of Vampire

Enam Belas🖤

Darah berceceran dimana-mana, sorak Sorai pasukan dari kedua belah pihak saling menyauti. Seumur hidup Tinuviel, baru kali ini ia terjun secara langsung dalam medan perang

Awalnya memang susah, ia harus meneguk ludahnya secara paksa karena berhasil membunuh musuh. Isi perutnya meronta-ronta ingin keluar, mual

Berhenti sejenak, Tinuviel melesat ke atas istana, melihat lebih jelas apa yang sedang dihadapinya. Musuhnya masih banyak, sedangkan pasukan kerajaannya sudah banyak terpukul mundur

Siapa sebenarnya yang merencanakan pemberontakan ini? Padahal ia yakin sudah teliti 'mengawasi' pergerakan bangsawan dibawah kekuasaan ayahnya

Badannya meremang, ia takut. Takut dengan segala hal terburuk yang akan terjadi. Mengalihkan perhatiannya, Tinuviel melihat sang ayah tengah berhadapan dengan seorang pria yang bisa dibilang sangat mencolok diantara para Vampire dan werewolf yang tengah berperang

Pria itu mengenakan baju putih, bagian bawah bajunya sudah terkena kotoran yang terlihat jelas bahwa itu darah. Apa tujuannya mengenakan pakaian mencolok seperti itu di tengah medan perang ini?

•••••o0o•••••

"Sebenarnya apa yang sedang kau coba perbuat, Kato?" tanya King Nyx lll

"Kau tak bisa melihat? Tentu saja sedang mencoba menggulingkan kekuasaan mu, Paman" jawab kato, bibirnya menyunggingkan senyum hingga matanya menyipit

"Kau... benar-benar tidak tau cara berterima kasih. Aku tidak membunuh orang tuamu beserta keturunannya. Dengan kemurahan hatiku, aku biarkan kalian mengelola wilayah kekuasaan kalian tanpa campur tangan kerajaanmu. Dan ini balasanmu!!"

"Tapi inilah sifat asli makhluk hidup, keserakahan atas suatu hal begitu menggebu dalam diri. Ketidakpuasan atas apa yang telah dimiliki benar-benar mendorong kita untuk mendapatkan sesuatu yang lebih, bukankah begitu paman?"

"Persetan dengan apa yang kau bicarakan. Selagi aku masih bermurah hati, segera tarik mundur pasukan mu Kato. Aku berbicara baik selaku pamanmu" King Nyx mencoba memerintah. Karena bagaimanapun pria yang dihadapinya saat ini adalah keponakannya

Anak dari adiknya, Latho-sang pemberontak dan pengkhianat kerajaan

Flashback on

Latho yang merupakan pangeran ke-9 sangat terobsesi menjadi raja. Dengan ambisinya tersebut ia berani membunuh ibu kandung dan ayah kandungnya sendiri

Menduduki tahta yang saat itu darah ayahnya masih mengalir. Bahkan mayat ayahnya masih tergeletak disamping bangku tahta tersebut

Mozart yang merupakan saudara seibu dan seayah bagi Latho tidak mengetahui keadaan istana yang kacau saat itu, karena sang ayah memerintahkannya untuk terjun ke medan perang

Tapi, setelah memenangkan perang tersebut bukan sambutan meriah yang ia dapat melainkan kenyataan bahwa adiknya dengan tega membunuh orang tuang mereka hanya karena tahta

Bahkan pangeran dan para putri yang lain Latho kirim kerumah bordil. Jika ada yang melawan maka akan dibunuh ditempat

Sungguh Mozart tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh adiknya, sebab sikap yang ditunjukkan Latho dimuka umum selama ini benar-benar tidak menunjukkan bahwa ia menginginkan tahta

Api amarah membakar habis akal sehat Mozart, ia berlari menuju  Latho berada dan menerjang tubuh adiknya itu dengan pukulan yang amat dahsyat. Bahkan pengawal Latho tidak sempat untuk menyelamatkan tuannya dari amukan sang kakak

Mozart bahkan tanpa ragu memasukan sihirnya ke dalam tubuh sang adik, yang mana itu sangat amat menyiksa. Sebab, tubuh Vampire hanya bisa memiliki satu aliran mana sihir saja. Jika ada aliran mana sihir lain yang masuk maka sang pemilik tubuh akan merasakan panas di tubuhnya dan jika dibiarkan maka tubuh tersebut akan meledak

Setelah puas memberikan hukuman pada sang adik, Mozar mengusir Latho beserta seluruh keluarganya ketempat terpencil. Tempat yang tidak semua orang tau

Tapi tidak lama setelah pengusiran itu terjadi, Mozart mendapat kabar jika Latho beserta keluarganya dibunuh. Rumah dan harta mereka pun hangus terbakar

Mozart sempat menyelidiki siapa dalang dibalik pembunuhan adiknya itu, tapi tak ada informasi lebih lanjut dari bawahannya hingga saat ini

Setelah beberapa puluh tahun kemudian, ia baru mengetahui bahwa putra sang adik masih hidup. Mozart dengan hati senang mengundang keponakannya itu untuk tinggal di istana. Banyak yang mengkritik keputusannya tersebut karena mengundang anak dari pemberontak untuk tinggal di istana. King Nyx marah, hingga tak ada lagi para bangsawan yang mengomentari keputusannya

Beberapa tahun tinggal di istana, Kato memilih untuk hidup berkelana. Mozart awalnya melarang, tapi Kato tetap berkeinginan keras untuk pergi, jadilah Mozart mengizinkan. Memberikan sejumlah uang dan seekor kuda untuk menemani pertualangan yang akan di lakukan Kato

Hingga puluhan tahun berikutnya, Mozart tak lagi mendengar kabar tentang Kato. Ia hilang bagai di telan bumi

Flashback off

Tapi lihatlah saat ini, keponakannya dengan angkuh berdiri didepannya mengeluarkan aura yang begitu menjijikan. King Nyx dapat mengira jika Kato menggunakan ilmu terlarang, hingga ia begitu percaya diri untuk merebut tahtanya

Bukannya menuruti perintah sang paman, Kato malah menyerang King Nyx dengan kekuatannya. Terjadilah pertarungan sengit

Tinuviel menatap benci lawan ayahnya, yang baru saja diketahui bahwa itu sang paman. Pria yang sama  dengan pria yang selalu bermain dengannya saat ia masih kecil. Benar-benar tak habis pikir, bagaimana kekuasaan mengendalikan akal seseorang

Sejauh yang dilihat, ayahnya masih memimpin dalam pertarungan. Tapi kenapa sejak awal pertarungan Kato hanya menggunakan tangan kirinya saja?

Tinuviel menajamkan penglihatannya, melihat sesuatu yang disembunyikan Kato dibelakang tubuh dengan tangan kanannya. Matanya membola kaget, itu belati milik keluarga turun temurun yang hilang

Bagaimana bisa Kato memiliknya?

Segera sadar dari keterkejutannya, Tinuviel memilih pindah ketempat ayahnya secepat yang ia bisa

"AYAH...!!"

To be Continued