Chapter 3

456 39 5
                                        

--------------------------------------------------------------
Hai hai! Makasih buat yang udah menunggu chapter lanjutannya!

Mumpung hari ini libur lagi dan bebas dari tugas, jadi kujadiin kesempatan buat publish chapter selanjutnya!

Jadi, selamat membaca!! (人 •͈ᴗ•͈)
--------------------------------------------------------------

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Paginya, Shinichi terbangun mengingat kejadian kemarin malam yang semakin membuatnya penasaran tentang anak yang bernama Kaito itu dan ingin mengetahui lebih dalam tentangnya kembali menghampiri Takeru yang sedang terduduk santai di meja ruang tamu sambil meminum teh untuk menanyakan tentang anak itu lagi.

"Hm, oh! Kau sudah bangun Shinichi? Selamat pagi"

"Selamat pagi Takeru-san" sapa Shinichi kembali dan duduk berhadapan dengan Takeru. "Haha, melihat dari ekspresimu sepertinya ada yang ingin kamu tanyakan. Apa itu berkaitan dengan yang telah dibicarakan kemarin malam?" Tanya Takeru sambil tersenyum.

"...Ya" jawab Shinichi sedikit ragu-ragu. Terkekeh sedikit Takeru membalas "Tanyakan saja, aku akan menjawab sebisaku"

"Baiklah, jadi... Tentang anak itu, yang bernama Kaito. Bisakah kau beritahu aku lebih dalam mengenai anak itu?"

Mendengar pertanyaan Shinichi, Takeru menjawab "Kaito? Aku juga tidak tahu banyak hal tentangnya, dia anak yang cukup misterius dan sulit didekati. Tapi yang dari apa kuketahui, dia anak yang malang..." Mendengar jawaban itu Shinichi terdiam memberi untuk Takeru untuk melanjutkan. "Ada satu hal tentangnya yang kuketahui, ia hanya tinggal seorang diri dirumahnya. Orang tuanya telah menghilang sejak sekitar dua tahun yang lalu" terdiam sejenak Takeru berbicara kembali.

"Kedua orang tuanya adalah penyihir, dari yang kudengar ayahnya menghilang terlebih dulu sewaktu ia pergi dari desa untuk sementara, lalu tidak lama kemudian ibunya juga menghilang sampai sekarang meninggalkan anak itu sendirian. Sejauh itu saja yang kuketahui" Shinichi mendengar hal itu merasa kasihan pada nasih anak itu.

"Takeru-san, apa kau tahu dimana aku bisa menemukan anak itu?" Tanya Shinichi yang langsung ia sambung kembali "Aku tahu mungkin aku terlalu ikut campur dengan urusan orang lain, tapi aku merasa aku dan anak itu memiliki persamaan dengan satu sama lain" ucapnya.

Takeru hanya tersenyum "Tidak masalah, anak itu tinggal disekitar pinggiran desa. Tempat tinggalnya sulit ditemukan, tapi anak itu sering berkeliaran diluar rumahnya jadi lebih baik kau temukan dirinya terlebih dahulu" jawabnya.

"Baiklah"

___________________________________________

Sudah sekita tiga puluh menit Shinichi berputar-putar disekeliling pinggiran desa mencoba menemuka Kaito dan hasilnya nihil, anak itu sulit sekali ditemukan.
Merasa lelah Shinichi memutuskan untuk duduk beristirahat sebentar.

Srak

Mendengar suara aneh disekitar semak-semak Shinichi dengan cepat menengok melihat bayang-bayang seorang anak kecil yang terburu-buru kabur setelahnya.

Merasa ini kesempatannya menangkap anak itu Shinichi beranjak bangun dari tempat istirahatnya dan mengejar anak itu, "Hei! Tunggu!" Setelah entah seberapa lama mereka kejar-kejaran Shinichi berhenti sampai ditepi sungai dekat desa melihat anak itu sedang menengok-nengok keberbagai arah, seperti dia berpikir sudah berhasil kabur darinya. Ia segera bersembunyi dibelakang bebatuan, sedikit demi sedikit mengendap-endap agar tidak disadari sang anak.

POV KAITO
"Hah..hah..." Kaito sedikit terengah-engah setelah lama berlarian untuk kabur dari pemuda tersebut. 'Apakah aku sudah kehilangan dia? Sepertinya iya...' batinnya.

'Sepertinya itu kakak yang kemarin kulihat, dia memiliki energi yang sama kuatnya dengan aku. Sepertinya dia juga penyihir sepertiku'
'Ngomong-ngomong kemarin dia juga sempat menyadari kehadiranku, apa dia jadi curiga sampai memutuskan untuk mencariku?!' batin Kaito sedikit takut dan khawatir.

Tenggelam dalam pikirannya, Kaito sama sekali tidak menyadari sebuah bayangan dibelakangnya yang sudah siap menangkapnya.

"Tertangkap!"

"WUAAGH!"

POV SHINICHI
'Sepertinya anak itu tidak terlalu memperhatikan sekelilingnya' pikir Shinichi. Melihat itu ia mempercepat langkah mendekati anak itu dan...

"Tertangkap!"

"WUAAGH!

Shinichi menahan anak itu yang membuat anak itu langsung panik dan memberontak untuk keluar dari pegangannya.

"WAAH! LEPASKAN AKU!!"

"Hei, tenanglah"

"Waaah! Lepaskan!! Jangan bunuh akuu!" Teriak Kaito yang masih saja panik.

"Hoi, tenanglah! Aku tidak akan melukai atau apapun yang seperti itu padamu kok!" Ucap Shinichi yang mulai kewalahan untuk menenangkan anak didepannya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

--------------------------------------------------------------
Jadi gmn chapter kali ini? :)

Buat yang penasaran gimana penampilan Kaito kecil itu ada di gambar diatas, tapi bayangin dia pake Kimono putih (。•̀ᴗ-)✧

Kayaknya chapter ini agak lebih pendek dari yang biasanya jadi bakal kuusahain untuk buat chapter yang panjangan selanjutnya

Makasih!

As The Fate SpeaksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang