Waktunya telah datang
Bell desa berbunyi
Sebuah sinyal pertanda bahaya
Menandakan perang telah dimulai
.
.
.
.
Semua pasukan perang dalam desa telah bersiap dalam posisi mereka dengan kepala desa mereka Amano Takeru di posisi terdepan sebagai komando. Shinichi dan kaito sudah bersiap dengan ancang-ancang.Dari kejauhan, Shinichi dan Kaito sudah dapat melihat banyak penyihir bawahan kaisar yang sedang berjalan kemari siap untuk menyerang mereka. Dibelakang formasi para penyihir terdapat beberapa prajurit biasa juga untuk berperang.
Dengan jumlah mereka, sudah pasti beberapa akan bisa lolos dari perbatasan pelindung jadi mereka berdua akan sebisa mungkin mencegah musuh dari memasuki desa dan menyerahkan yang lolos untuk ditangani Takeru dan prajurit dalam desa.
Berperang melawan penyihir dan prajurit kaisar bukanlah hal yang sulit untuk mereka berdua, dalam waktu beberapa jam mereka berdua telah berhasil menghabiskan hampir semua dari prajurit musuh hanya dengan beberapa luka goresan saja.
Pada akhirnya setelah hampir setengah hari mereka berdua telah berhasil membantai prajurit kaisar. Dengan begitu sekarang hanya Kaisar seorang diri saja yang tersisa yang wujudnya masih belum saja terlihat.
"Kami tau kau disana!" Teriak Shinichi.
"Keluarlah Kaisar bajingan!" Tambah Kaito.Sebuah suara tapakan kaki terdengar dari ujung hutan dekat desa hingga terlihat wujud sang Kaisar yang perlahan muncul menghampiri mereka dengan senyuman jahatnya.
"Wah, betapa bersemangatnya kalian penyihir muda yang berbakat~" mulainya dengan santai. "Membuatku tidak sabar untuk mengambil kekuatan kalian itu." Lanjutnya dengan wajah menggelap, Shinichi dan Kaito hanya menatal dengan waspada.
"Hm? Omong-omong wajah kalian berdua sedikit familiar, tapi saya yakin belum pernah bertemu kalian..."
"Oh... Kebetula penyihir-penyihir yang kubunuh tidak lama ini ada beberapa yang memiliki anak... Heh, kebetulan anak-anak tersebut tidak pernah berhasil kutemukan. Apa jangan-jangan itu adalah kalian berdua~?" Tebaknya denga menatal mereka berdua dengan wajah haus kekuasaannya itu.
"Kau... Kau telah membunuh ayahku bajingan sialan! Gara-gara kau bajingan... Aku kehilangan semuanya! Kubunuh kau!!" Teriak Kaito penuh emosi sambil menembakkan banyak sihir kearah sang Kaisar didepan mereka.
Semua tembakan kaito dipentalkan Kaisar dengan sihirnya, "Ooh, apa kau anak dari Kuroba Toichi? Kau tahu, ayahmu itu sangatlah luar biasa loh~ sangatlah berbakat. Lihatlah ini! Sihirnya sangat indah!" Serunya sambil menunjukkan sihir ayah Kaito di tangannya.
Wajah Kaito mulai berkerut menunjukkan kemarahannya "Kau-!" Belum selesai dengan ucapannya, ia dipotong kaisar.
"Terlebih lagi! Seorang wanita yang mengaku sebagai istrinya datang padaku seminggu kemudian untuk membalaskan dendam ayahmu itu! Tentunya dengan mudah kubunuh wanita itu~"
Terkejut dengan informasi yang dibocorkan saat itu juga Kaito merasa lemas di kakinya dengan mata yang membelalak menatal sang kaisar dengan penuh kebencian namun menyimpan kesedihan didalam juga "Kaa-san..."
"Kau..." Terdengar suara dari belakang Kaito, Shinichi yang sejak tadi terdiam akhirnya bersuara. "Kubunuh kau-!!!" Berlari cepat, Shinichi tiba tepat didepan kaisar menyerangnya dengan sihir sepenuh tenaga.
Sang Kaisar yang sejak tadi terlihat santai terbelalak saat mencoba memblokir serangan dadakan itu "Kekuatan ini... Kau-!" Tidak sempat menyelesaikan kalimatnya itu sang Kaisar terpental jauh terlebih dahulu.
BRAK!!
Suara jatuh Kaisar terdengar sangat renyah pada Shinichi, tadi itu belum cukup. Ia belari lagi menghampiri sang Kaisar yang baru bangun dengan serangan selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
As The Fate Speaks
FanfictionBerawal dari kemalangan dan penderitaannya dalam ratusan tahun karena takdir yang kejam akhirnya seseorang yang ia belum sadari dari kehidupannya ratusan tahun yang lalu kembali dan mengubah takdir yang dulunya kejam padanya menjadi masa depan yang...