Halooooo! Author akhirnya update lagi!
Maaf kalo dah buat para pembaca nunggu lama, soalnya author sempet kesulitan nyari ide dan akhirnya selesai tulis chapter 11 ini
(• ▽ •;)Jadi... Selamat membaca!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.BRAK
"Kepala desa!!"
Tepat setelah mereka menyelesaikan pembicaraan mereka tentang rencana peperangan, seorang warga yang sudah siap dengan persiapan perangnya masuk tergesa-gesa menemukan mereka bertiga lalu membungkuk.
"Maafkan saya telah masuk tanpa izin tapi saya telah menerima sinyal mulai perang dari pengawas diluar desa!"
Mendengar berita itu ketiganya terbelalak lalu kembali terlihat serius. Kaito dan Shinichi melihat kearah Takeru meminta sebuah persetujuan, yang dilihat menjawab hanya dengan mengguk.
"Pergilah bersiap perang dan ingat rencana yang telah didiskusikan tadi!"
"Baik!" Ucap Shinichi dan Kaito bersamaan lalu bergegas keluar mempersiapkan perang.
Setelah keduanya keluar, Takeru membalikkan antensi pada orang yang masuk sebelumnya.
"Terima kasih atas pemberitahuannya kau boleh pergi sekarang"
"Dimengerti!"
Setelah kepergian salah satu warga tersebut Takeru juga mulai pergi bersiap untuk berperang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Dari luar rumah Shinichi dan Kaito sudah bisa melihat asap tebal dari kejauhan diduga adalah hasil dari peperangan sebelumnya oleh pasuka Kaisar.
Terlihat ada beberapa pasuka warga yang telah bersiap terlihat sedikit gugup, ada juga yang panik. Kaito dan Shinichi yang bertugas untuk mempersiapkan para warga untuk perang juga membantu mereka menenangkan diri.
Tak disadari kepala desa sudah keluar, siap dengan pakaian dan senjata perangnya.
"Ah! Takeru-san"
"Shinichi, apa kalian semua sudah siap?" Tanyanya pada Shinichi.
"Untuk pasukan warga, mereka sudah selesai bersiap untuk perang dan aku dan Kaito juga sudah siap kita hanya tinggal menunggu aba-aba" jelas Shinichi.
"Kalau begitu mulailah mengatur posisi kalian masing-masing!" Perintah Takeru pada warga lain.
"Siap!!"
Begitu para warga telah sibuk mengatur posisi masing-masing Takeru berhadapan pada Kaito dan Shinichi.
"Sekarang mari kita lakukan tahap pertama dari strategi"
"Baik."
"Ok!"Mereka bertiga beranjak ketengah desa, begitu samapi di tempat yang cukup luas dan mereka mulai menggambar tiga lingkaran sihir dengan kapur.
"Lingkaran saya sudah selesai, bagaimana dengan kalian?"
"Aku sudah" "Aku juga!" Jawab mereka bersamaan.
"Kalau begitu mari kita mulai ritualnya" ucap Takeru.
Mereka mulai berdiri di lingkaran masing-masing dan merapalkan mantra sihir bersamaan, setelahnya seluruh desa mulai terlindungi oleh sihir pelindung yang telah mereka buat.
"Seperti yang diketahui, pelindung ini cukup kuat untuk menghalangi manusia biasa hingga penyihir dari pasukan kaisar untuk masuk kedalam desa. Tapi tetap saja akan ada sebagian penyihir dari pasukan yang dapat menembus penghalang ini..." Jelas Takeru sedikit ragu dikalimat terakhirnya.
"Jadi kita berdua yang akan mengurus pasukan yang berada diluar sedangkan pasuka warga dan Takeru-san akan mengurus yang didalam." Lanjut Shinichi.
"Kita tidak akan masalah untuk mengurus pasukan yang berada diluar pelindung! Lagian kita berdua yang terkuat didesa ini" ucap Kaito.
"Kalian yakin untuk melakukan hal ini? Kalian hanya berdua diluar sana melawan pasukan Kaisar yang cukup banyak itu ditambah lagi tidak hanya melawan manusia biasa, kalian juga akan melawan penyihir lain" ucap Takeru khawatir.
"Tidak masalah... Lagian dari sekian banyak berita yang kita dengar dari perang ditempat lainnya, pasukan penyihir kaisar hanyalah penyihir biasa. Kalaupun ada yang lebih kuat itu tetap tidak akan berguna, anda ingat bukan? Aku memiliki mana sihir yang abnormal dan aku juga tidak akan meremehkan lawan" jelas Shinichi.
Mendengarnya Takeru hanya terdiam sesaat lalu mengangguk pelan "Baiklah, kuserahkan tugas ini pada kalian berdua... Tapi tolong berhati-hatilah"
Mendengar perkataan Takeru, Shinichi dan Kaito tersenyum "Tentu saja, serahkanlah pada kami!" Ucap Kaito diikuti oleh Shinichi yang mengangguk.
Setalah itu mereka berdua pergi meninggalkan Takeru yang masih berdiri melihat punggung mereka berdua yang perlahan menjauh masih terlihat khawatir.
"Kuharap kalian berdua dapat bertahan sampai akhir... Kalian sudah seperti anak asuhku, aku tidak akan bisa terima kalau kehilangan salah satu dari kalian... Apagi kalau kalian berdua"
___________________________________________
Kaito dan Shinichi sudah sampai didekat ujung pelindung, beberapa langkah kedepan mereka akan berada diluar pelindung itu untuk berperang. Mereka berdua terlihat serius, bahkan Kaito yang selalu terlihat seperti orang yang susah serius itu.
"Kak Shinichi..."
"Hm? Ya?"
"Kau tidak akan melakukan hal yang akan membahayakan diri sendiri bukan?"
Mendengar pertanyaan Kaito, Shinichi sedikit terkejut, "Kenapa kau bisa memikirkan hal seperti itu?" Tanyanya balik.
"Kau terlihat sangat serius ingin membunuh kaisar waktu itu... Bahkan terlihat seperti sudah siap untuk mempertaruhkan nyawa mu sendiri" ucap Kaito.
Mendengarnya Shinichi kembali tersenyum "Mana mungkin aku akan melakukan hal seperti itu. Kau benar kalau aku sangat ingin mengalahkan bahkan membunuh kaisar itu... Tapi aku janji tidak akan mati sampai akhir"
"Kalau kau jawab seperti itu kemungkinan kau akan terluka berat seperti orang sekarat, dan aku masih tidak akan terima hal yang seperti itu" ucap Kaito terlihat sedikit kesal tidak seperti biasanya.
Shinichi melihat sifat Kaito kali ini sedikit terheran "Jangalah seperti itu pada akhirnya kok" ucap Shinichi mencoba meyakinkan Kaito.
"Kau janji kan?"
"Iya, janji"
Mendengar jawaban Shinichi kaito hanya terdiam.
Teng
Teng
Teng"Sinyal perang..."
"Kau sudah siap Kaito?"
Kaito hanya menjawab dengan mengangguk. Mereka berdua beranjak keluar dari pelindung dan bersiap untuk menghadapi pasukan kaisar yang akan segera datang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.--------------------------------------------------------------
Yeeey! Akhirnya author bisa bikin chapter yang panjang lagi
(╯°□°)╯Jadi gmn chapter kali ini, dah mulai perang looh~
Kaito serius bener deh di chapter ini, yaah~ kan karna dia khawatir sama Shinichi-nya (ノ≧∇≦)ノ
Author awalnya pen kasi hint spoiler lagi tapi ntar bisa aja ada pembaca yang gk suka kan? Jadi author gk jadi ngasi spoiler! Hehe
Tapi kalo ada yang mau spoiler bilang aja di comment, mungkin author bakal ngasi lagi di chapter selanjutnya
Kalo gitu ditunggu chapter selanjutnya ya!

KAMU SEDANG MEMBACA
As The Fate Speaks
FanfictionBerawal dari kemalangan dan penderitaannya dalam ratusan tahun karena takdir yang kejam akhirnya seseorang yang ia belum sadari dari kehidupannya ratusan tahun yang lalu kembali dan mengubah takdir yang dulunya kejam padanya menjadi masa depan yang...