Matahari pagi terbit menyinari wajah seorang pemuda yang tertidur diatas futon yang kemudian mulai membuka mata berwarna biru safirnya yang segera tertutup lagi dari sinar matahari yang menyilaukan. Ketika matanya sudah mulai menyesuaikan diri ia segera disambut dengan sebuah ruangan yang tidak dapa dia kenali, melihat sekeliling untuk meyakinkan dirinya, ia benar-benar tidak mengenali lingkungan ini.
'Apa ini? Dimana aku?' batinnya. Ia pun mulai tersadar apa yg terjadi semalaman dan mulai tertunduk lagi 'Tapi bukankah kemarin aku pingsan ditengah hutan' segera ia sadari juga perban disekeliling tubuhnya, 'Apakah seseorang menemukanku?'
Di saat Shinichi tenggelam dalam pikirannya sendiri seseorang membuka pintu membawa nampan dengan dua mangkuk, semangkuk nasi dan semangkuk sup didampingi segelas air ditaruh disebelahnya. Orang yang telah masuk dan melihat sosok Shinichi yang sudah terbangun terkejut "Ah! Tidak kusangka kau sudah bangun" ucapnya.
Shinichi yang tersadar dari pikirannya oleh ucapan orang misterius tersebut mendongak pada orang tersebut "Maaf, anda siapa" ucapnya. "Oh maaf! Kau pasti kebingungan tiba-tiba terbangun dalam ruangan yang asing ya. Perkenalkan saya kepala desa dari desa dimana kau berada sekarang namaku Amano Takeru" ucap seorang pria yang bernama Takeru yang terlihat kira-kira berumur sekitar empat puluhan.
Shinichi yang mendengar perkenalan diri dari Takeru juga merasa perlu memperkenalka dirinya juga, "Namaku Kudo Shinichi, dan.... Terma kasih telah menyelamatkanku" ucap Shinichi sedikit menundukan kepala.
Takeru yang mendengarnya terkejut dan mengelak "Tidak perlu berterima kasih. lagian bukan aku yang sebenarnya menemukanmu, melainkan yang menemukanmu adalah beberapa orang dari desa ini yang sedang berkeliling melihat keadaan disekitar desa semalam itu. Mereka yang menemukanmu pingsan dan tergeletak ditengah hutan dengan luka disekujur tubuh langsung pun segera membawamu ke desa" "Karena rumahku yang paling banyak mempunyai peralatan bantuan untuk orang yang terluka mereka menyerahkanmu padaku untuk diurus." Jelas takeru panjang lebar.
"Begitukah? Tapi bagaimanapun kau juga membantuku jadi terima kasih" ucap Shinichi kembali. Takeru yang mendengar itu hanya tersenyum lembut "Baiklah kalau begitu..." Ucapnya sambil meletakkan nampan didekat Shinichi "Makanlah ini dulu, orang yang sakit perlu makan yang teratur untuk mempercepat penyembuhan."
"Terima kasih" ucap Shinichi. Pria tersebut mulai berjalan keluat menuju pintu dan menengok kebelakang "Cepatlah sembuh, besok kita akan membahas apa yang telah terjadi padamu yang sampai terluka seperti itu" kemudian ia pun keluar dari ruangan.Shinichi yang mendengar hal itu hanya bisa terdiam sejenak lalu menatap nampan yang sudah berada didepannya dan mulai memakannya, tidak ingin mengingat kejadian sehari sebelumnya.
___________________________________________
Keesokan harinya, dua pria duduk saling berhadapan di meja kayu dengan teh dihadapan mereka masing-masing dan susana diruang tersebut juga cukup hening dan canggung. Takeru memperhatikan Shinichi yang sudah mulai terlihat lebih baik daripada kemarin dan kepala desa Takeru memutuskan untuk memulai pembicaraan mereka.
Sambil meneguk teh didalam cangkir dia bertanya "Jadi, tolong jelaskan pada saya apa yang telah terjadi padamu pada hari-hari sebelumnya hingga membuatmu terluka separah itu?" Shinichi yang mendengar hal itu sedikit menegang awalnya ia tidak ingin menceritakannya, tapi setelah dipikir kembali dia sudah cukup merepotkan Takeru untuk mengurusnya selama beberapa hari ini jadi Takeru berhak untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Setelah beberapa saat terdiam Shinichi mulai berbicara, "Malam itu... Malam pada tiga hari yang lalu, desaku telah dibantai habis oleh pasuka kekaisaran yang sedang memperebutkan wilayah." Mengepalkan tangannya dibawah ia lanjut "Dalam waktu semalaman desa yang dulunya kutinggalkan hancur tanpa ada satu pun yang bertahan kecuali aku. Orang tuaku, warga desaku semuanya telah menghilang dariku malam itu" Shinichi berhenti berbicara, menolak untuk membiarkan air matanya keluar.
Takeru yang telah mendengar cerita yang telah diceritakan Shinichi juga ikut bersedih "Maaf sudah memaksamu menceritakannya, aku tidak tahu kau telah melewati hal-hal seperti itu..." Berhenti sejenak dia melanjutkan perkataannya, "Sebagai gantinya, kau diperbolehkan untuk tinggal didesa ini untuk kedepannya" ucap Takeru tersenyum sendu menenangkan Shinichi.
Shinichi yang mendengar itu terdiam, Takeru yang memahami kalau Shinichi membutuhkan waktu sendirian beranjak pergi dari ruangan. Shinichi yang sekarang hanya seorang diri dalam ruangan tersebut berpikir 'Takeru sudah sangat membantuku beberapa hari ini, bahkan sampai memperbolehkanku tinggal didesanya' diam-diam Shinichi pada hari itu memutuskan untuk melindungi desa ini dari pasukan peperangan kaisar dengan nyawanya sendiri, dirinya yang tidak ingin lagi gagal untuk melindungi hal yang berharga baginya dan merasa kehilangan lagi.
--------------------------------------------------------------
Makasih buat yang sudah mau lanjut baca! Maap klo chapter terlalu pendekDitunggu chapter selanjutnya yaa!!
(◕ᴗ◕✿)
--------------------------------------------------------------

KAMU SEDANG MEMBACA
As The Fate Speaks
FanficBerawal dari kemalangan dan penderitaannya dalam ratusan tahun karena takdir yang kejam akhirnya seseorang yang ia belum sadari dari kehidupannya ratusan tahun yang lalu kembali dan mengubah takdir yang dulunya kejam padanya menjadi masa depan yang...