REVENGE

0 0 0
                                    

"nah aku akan memesan beef steak, kau silahkan pesan sesuka mu." Ujar Liam, "aku nasi goreng saja" sahut anna, "oke" jawab Liam.
Lalu mereka sarapan bersama, setelah sarapan Liam lanjut mengantarkan anna ke sekolah.

Saat sampai di gerbang sekolah, anak-anak menatapi anna penuh keheranan.
"Baiklah kau bisa pulang sekarang" ujar anna Kenapa Liam, "oke, jika ada masalah telpon saja aku" ujar Liam lalu beranjak pergi.

Tak lama kemudian Felisa mendatangi Anna, "heh! Siapa pria itu?" Tanya felisa. Anna tak berkata apa-apa lalu duduk ke kursinya.
"Dasarrr!!" Gertak felisa lalu menarik rambut Anna.
"Hey sakittt!" Ujar anna.
"Sayangnya aku tak peduli" sahut Felisa.

"Felisa ada guru" ujar temannya. Lalu Felisa bergegas duduk ke kursi nya,
Lalu mereka memulai pelajaran.
2 jam kemudian, bel istirahat pun berbunyi, Felisa keluar untuk membeli makanan.

Sementara itu Felisa menaruh bangkai tikus ke dalam tas anna, saat anna kembali ke kelas.
Anna terkejut melihat di dalam tas nya terdapat bangkai tikus, "ha.. haa.. ha.. ha.. haa.." kompak anak-anak tertawa.
"Hey anna, itu adalah makan siang tambahan untuk mu" ujar felisa sembari tertawa terbahak-bahak.

Anna tak berkata apapun lalu pergi membuang bangkai tikus itu dan membersihkan tas nya dengan tisu.
Tak lama kemudian datanglah Bu guru.
"Hey hey ada apa ini" tanya guru itu.
Lalu anna berdiri, "ada apa Anna?" Tanya guru itu.

"Felisa menaruh bangkai tikus di dalam tas ku" ujar anna.
"Lalu?" Sahut Bu guru yang tak peduli sama sekali.
"Di-dia juga sering membully ku Bu.." ujar anna.
"Diam lah dan kembali duduk, merupakan hanya bercanda" sahut Bu guru itu.

"Ha.. ha.. ha.. ha.." kompak anak-anak menertawai Anna.

Anna sangat malu dan kecewa, ternyata guru sekali pun tidak peduli apa yang sedang terjadi padanya saat itu.
Sepulang sekolah, saat di perjalanan pulang Anna di hadang oleh Felisa dan kedua rekannya.
"Hey kemana pria itu? Apakah dia tidak menjemput mu??" Ejek felisa sambil tertawa.

"Minggir aku ingin lewat" ujar anna, "enak sajaa!!" Sahut Felisa lalu menarik dan mengambil kalung Anna.
"Tidak ku mohon felisa, itu kalung pemberian ibu ku" ujar anna.

"Ahh tidak semudah ituu, kau harus melakukan perintah kami" ujar felisa, "apa pun itu ku mohon kembalikan kalung itu." Ucap anna.
"Cium kaki kuu.." ujar felisa sembari tersenyum.
"Tidak" jawab anna. "Oh ayolah.. apa kau ingin kalung ini berakhir di sungai itu?" Sahut Felisa.

"Jangan! Baiklah aku turutin permintaan mu" ujar anna lalu mencium kaki felisa. "Ohh yeah.. teman-teman lihatlah si pecundang ini mencium kaki ku" ucap Felisa dengan tertawa terbahak-bahak.
"Sudah, kembalikan kalung itu sekarang" ujar anna.

"Tidak!" Jawab Felisa, "tapi kau mengatakan jika aku mencium kaki mu, kau akan mengembalikan kalung itu padaku" ujar anna.
"Haha.. dan kau percaya? Kau bodoh dan lugu sama seperti ibu mu yang sudah tiada itu!!" Ujar felisa.

"Kau pasti kaget kan? Darimana aku tau ibu mu meninggal?" Ujar felisa.
"Dan apa kau juga akan kaget jika tau.. yang membunuh ibu itu.." ujar nya lagi.
"Siapa?" Tanya anna, "adalah kamii" kompak mereka bertiga lalu tertawa.

"Ti-tidak mungkin!!" Ujar anna.
Lalu Felisa membuang kalung itu ke sungai.
"Ucapkan selamat tinggal pada kalung jelek mu ituuu.." ujar felisa lalu meninggalkan anna.

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang