REVENGE

0 0 0
                                    

"ibuuuuu.. ibuu" rintih Anna menangis tersedu-sedu.
Tak lama setelah itu datang lah Liam dan ketiga bawahannya itu.
"Hey apa yang terjadi" tanya Liam khawatir.
"Itu pasti ulah teman nya itu bos" ucap seorang bawahannya, "apa itu benar?" Tanya Liam kepada anna.

"Liam.. apa kau ingat, saat ibu ku berkata ada sekelompok anak-anak yang menyerangnya?" Ucap anna tersedu-sedu. "Ya, aku ingat. Ada apa?"  Tanya Liam.
"Sekelompok anak-anak yang di maksud ibu ku itu adalah teman-teman ku" ujar anna tersedu-sedu.

"Keterlaluan!!" Teriak Liam dengan sangat marah, "denger Anna.. kau tak bisa memberikan ini terjadi begitu saja, mereka harus di beri pelajaran" ujar Liam.
"Antar aku pulang.. aku ingin pulang" ucap anna tersedu-sedu.
Sampainya di rumah, "aku akan menemanimu" ujar liam. "Aku ingin sendiri, biarkan aku sendiri" sahut anna.

"Hmm baiklah kalau begitu, jika terjadi sesuatu telpon aku, aku akan selalu ada membantu mu" ujar Liam mencium kening Anna lalu beranjak pergi.
"Ibuuu.. aku merindukanmu" rintih Anna.
Anna menangis sepanjang malam, "teganya mereka!!!, Mereka membunuh ibu kuu.." gumam nya "tak ada gunanya aku memberikan mereka hati!!.. baiklah besok kita akan mengadakan pertunjukan". Gumam anna.

Lalu Anna mengelap air matanya, dan meranjang kostum dan topeng.
Mengisi peluru pistol.
Keesokan paginya, hari ini Anna tak masuk sekolah.
Saat siang jam 9 Anna berangkat ke sekolah, awalnya ia memakai seragam biasa. Saat sampai ke sekolah ia mengganti seragam nya dengan kostum yang ia buat tadi malam.
Lalu membawa 2 pistol.

Ia memukul satpam penjaga hingga pingsan, lalu segera mengembok gerbang sekolah.
Hari ini turun hujan, listrik padam.
Anna segera menunju ke kelas, saat sampai di sana ia langsung menembaki anak-anak yang ada di kelas itu.

"Si-siapa kauuu!!!!" Gertak guru itu.
"Tenanglah, anggap saja ini candaan walaupun kau akan merasakan sakit yang luar biasa" ujar anna.
"A-anna!" Ujar guru itu.
"Yep, tepat sekali" ujar anna lalu menembaki kaki guru itu, guru itu berteriak kesakitan "ini hanya candaan.. jangan berteriak" ujar anna.
"Anna aku benar-benar minta maaf" ucap guru itu ketakutan.

Anna tak menghiraukan itu dan menembaki nya hingga tewas. "Ayoo siapa lagi selanjutnya" ujar anna.
"Anna tolong biarkan aku pergi" ucap seorang anak. "Ahh tidak bisaa" sahut anna lalu menembaki anak itu.

Setelah itu anna mendekati Felisa dan kedua rekannya itu, "Anna ku mohon biarkan kami pergi" ucap Felisa, "oh gitu yaa" gumam anna lalu menendang Felisa.
"Ahhhkk" teriak Felisa kesakitan, Anna menendang nya seperti bola lalu "a-anna ku mohon biarkan aku pergi, aku minta maaf" ucap Felisa terbata bata.

"Kau membunuh ibu ku dan sekarang kau ingin aku bebaskan??" Ujar anna lalu tertawa.
"Anna aku benar-benar minta maaf, aku sangat menyesal, baiklah aku akan jujur kepada Tania.. bahwa akulah yang merobek gambaran mu itu tetapi kami menuduh Anna lah pelakunya" ujar felisa.

"A-apa?!" Sahut Tania dengan kaget.
"Felisa kenapa kau memberitahu nya!!" Gertak seorang rekan Felisa.
"Hee tak ada yang menyuruh mu berbicara" ujar anna lalu menembaki rekan Felisa.
"Sasaaaaa!!" Teriak Felisa dan satu orang rekannya.
"Anna tolong maafkan kami dan biarkan kami pergi.. aku mohon Anna aku mohon" rintih felisa tersedu-sedu.

"Baik" ujar anna lalu menembaki Felisa dan kedua rekannya.
Anak-anak di situ berlarian ingin membuka pintu tapi tak bisa.

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang