Epilog

819 49 7
                                    

Warning! Reader insert, latar Jepang, dan anggap saja Reader / (Name) itu memang mahir bahasa Melayu atau Indonesia.

.

.

Manik emas itu mengerjap beberapa kali. Dia menyapu seluruh ruangan tempatnya ia sekarang. Seluruh badannya terasa remuk redam.

“Ah, sudah sadar.”

Dia perlahan menolehkan kepala ke sumber suara. Obyek seorang gadis tersenyum lega tertangkap oleh manik emasnya.

“Si ... apa?” tanya ia dengan suara lemah.

“Aku (Name). Salah satu relawan yang membantu pencarian korban jatuhnya pesawat internasional sebelas hari lalu,” jelas sang gadis, “kamu sekarang berada di Jepang.”

“Jepang?” Dia berusaha mengingat apa yang terjadi sebelumnya pada dirinya, tapi kepalanya kembali sakit. “Aku tidak ingat apa-apa.”

“Menurut dokter karena kepalamu mendapat benturan hebat, kemungkinan kuat kamu hilang ingatan.”

Pemuda itu hanya menunduk. Perasaannya campur aduk.

“Jangan sedih begitu. Untuk sementara waktu sampai kamu ingat kembali, namamu sekarang adalah Gentaro.” Sang gadis berusaha menghibur pemuda itu. Berkat itu, segaris kurva menghiasi bibir sang pemuda. “Kalau begitu ... salam kenal, Gentaro-kun.”

»»————> FINISH <————««

FYI, Gentar(o) --- nama fusion Gempa dan Halilintar.

____________02 Juni 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________
02 Juni 2022

Lied || GempaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang