Kuina duduk di kursi dan meneguhkan hatinya karena ia tampak gugup dan nervous tangannya terasa dingin karena takut jika ia tidak bisa mengerjakan soal-soal nya. Dua orang pengawas memasuki ruangan dengan membawa lembar soal yang masih di segel dalam amplop nya
"Selamat pagi semuanya, sudah siap mengerjakan? Lakukan yang terbaik semoga hasilnya memuaskan. Kami akan membagikan lembar soal yang masih di segel" ucap salah satu pengawas dan memperlihatkan amplop cokelat yang masih tersegel dengan rapi
"Kami akan membukanya sekarang" lanjutnya dan segera menarik talinya untuk merobek segel. Segel pun terbuka dan lembar soal di keluar kan, lalu mulai di bagikan pada setiap peserta yang hadir
"Silahkan di persiapkan alat tulisnya, baca petunjuk pengerjaan terlebih dahulu, waktu kalian 120 menit di mulai dari...sekarang"
Para peserta pun segera membuka lembar jawaban dan mulai mengerjakan nya, Kuina menatap soal ujian dan mulai menjawabnya pada lembar jawaban
Sedangkan di tempat lain, Zein tampak tengah membeli rokok di sebuah toserba ia menatap televisi yang membuat perhatiannya teralihkan dan menajamkan pendengarannya
"....Pada pagi tadi telah di konfirmasi tentang mayat yang di temukan beberapa hari lalu saat longsor tiba, setelah melakukan autopsi lebih lanjut. Sang Mayat adalah seorang siswi SMA yang akan melaksanakan tes USI hari ini, menurut pihak kepolisian mayat perempuan berinisial A ini adalah korban percobaan pembunuhan tidak di sengaja, namun para petugas menemukan bukti yang merekam CCTV tempat kejadian bermula dan di duga terjadi pertengkaran antara seorang teman dengan siswi berinisial A ini ....."
"Mas? Mas? Mas! Ini kembaliannya" ucap kasir membuat Zein tersadar dan menatap kasir lalu mengambil sebungkus rokok itu dan meninggalkan nya begitu saja tanpa mengambil kembaliannya membuat seorang kasir itu kebingungan
Zein segera keluar meninggalkan toserba dan menyalakan sebatang rokok lalu menyesapnya dalam-dalam, asapnya mengepul ke udara dan di terpa angin lembut
Wajahnya yang kaku mengeluarkan kotak kecil yang tadi pagi di berikan oleh Kuina untuknya ia perlahan membuka penutupnya dan tampaklah sebuah jam tangan di dalam kaca nya tertulis sebuah dua suku kata 'Terimakasih Zein'. Zein melirik jam tangannya yang memang sudah retak ia tak berniat menggantinya
Zein tersenyum dan melepaskan jam tangan lamanya ia buang kedalam tong sampah dan memakai jam tangan baru dari Kuina, ia membuang puntung rokok nya dan berjalan menuju halte Bus
Ia tak henti-hentinya menatap jam tangan itu, saat bus tiba ia mulai tersadar dan segera naik untuk menuju Universitas Smart Idea menjemput Kuina meski gadis itu tidak akan pulang ke rumah nya, Zein membuka ponselnya dan mengirim pesan pada Kuina
Kuina
Udah keluar?
Ada Detektif di depan gerbang, jangan
terlihat mencurigakanAku sudah diluar
Kenapa ada polisi?
Liat berita
Bagaimana ini Zein?
Gue lagi kesitu
Bersikap gak kenal gue
Tak lama Bus berhenti, Zein segera turun dan menatap ke arah jalan USI ia segera berjalan menuju tempat sepi dan berdiri di belakang pohon besar
Kuina
Cepet naik bus
Gue di belakang lo
Kamu ikut kan?
Detektif nya di belakang lo
Mereka pasti curiga kalau gue
ikutin loYaudah, hati-hati Zein
Zein melihat Kuina menaiki Bus dan duduk di kursi belakang menatapnya dari jendela, sedangkan dua Detektif itu segera menaiki mobilnya dan mengikuti kemana bus itu akan pergi, Zein segera berjalan dari persembunyiannya dan berjalan cepat menaiki taxi mengikuti bus yang di tumpangi Kuina.
🛢️🛢️🛢️
KAMU SEDANG MEMBACA
KILL YOUR EMOTIONS |END|
Mystery / Thriller【DILARANG PELAGIAT DALAM BENTUK APAPUN】 Kuina mendapat perlakuan tidak adil di sekolahnya, Anja gadis yang kaya dan mapan bertingkah seenaknya pada murid yang sederhana ia membully mereka dan menyuruh mereka dan dijadikan budaknya demi kesenangan te...