RINDU

65 6 2
                                    

Sudah dua minggu Kang Sol tak ada kabar. Teman-temannya sendiri juga tidak ada yang tahu dia kemana. Satu hal yang pasti mereka tahu adalah bahwa Kang Sol mengambil cuti. Itu terlihat aneh. Kang Sol tak pernah sekalipun membahas ini pada teman terdekatnya.

"Oppa. Elo dari tadi melamun," ucap Yeseul memperhatikan.

Han Joon Hwi terperanggah. Ia menunduk malu ketika ketahuan melamun.

"Ada yang kangen Sol A noona," celetuk Seo Ji Ho yang langsung membuat teman-temannya menoleh ke arah Han Joon Hwi.

"Hyung, loe belum menembaknya?" tanya Min Bok Gi.

"Nembak siapa?" Sahut Sol B shock.

"Ya Sol A noona."

Han Joon Hwi tiba-tiba bangkit dan memungut seluruh buku dan kertas-kertasnya. Ia langsung memasukkannya ke dalam tas tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Ck, dasar bucin. Bucinnya nggak kelihatan udah kayak orang mati aja," komen Seo Ji Ho acuh. Sontak saja Kang Sol B menjadi cemburu. Gadis itu sama halnya hanya diam membisu dan memilih pergi dari ruangan itu dan menyusul pemuda yang ia cintai.

"Han Joon Hwi!" Panggil Sol B.

Han Joon Hwi menoleh. Ia berhenti sejenak ketika Sol B berjalan mendekatinya. "Ada apa?"

"Mau kemana?"

Han Joon Hwi diam sejenak. "Nyari Sol A."

"Kemana?"

"Pulanglah. Loe nggak perlu ngikutin gue. Ntar kalau Sol A ketemu gue kabarin aja."

Han Joon Hwi beranjak. Dengan sigap Sol B mencegahnya.

"Kenapa selalu dia yang ada di pikiran dan hati loe. Kenapa bukan gue!" Sol B akhirnya sedikit mengungkapkan kecemburuannya pada Sol A. Ia tidak suka jika Han Joon Hwi dekat dengan temannya.

Raut wajah Han Joon Hwi sungguh tak terbaca. Ia kaget dengan apa yang disampaikan Sol B. Dalam batinnya Han Joon Hwi menduga bahwa gadis itu sedang merasa cemburu.

Han Joon Hwi masih diam. Ia tak ingin menjawab pertanyaan dari So B.

"Kenapa diam? Loe cinta sama Sol A?" Desak Sol B meminta penjelasan.

Han Joon Hwi sepertinya sudah kehilangan kesabaran. Pemuda itu tak suka kehidupan pribadinya di usik. Sekalipun itu teman terdekatnya. "Ya. Gue dah lama suka dia sebelum kuliah. Puas kan loe!" ucapnya dengan penuh penekanan.

"Loe kenapa gini? Kenapa loe selalu kasih harapan ke gue."

"Sol B. Sepertinya elu harus paham masalah ini. Gue baik ke semua orang, ke elu, Yeseul karena udah tak anggap seperti adik. Kalian sudah gue anggap seperti keluarga."

"Kenapa dengan Sol A, elu tidak memperlakukannya sama."

"Gue jujur nggak mau debat masalah ini sama elu. Gue mau jujur aja. Ada janji yang gue nggak bisa ingkari sama Sol A. Dari awal ketemu Sol A gue udah suka, sayang melebihi diri gue sendiri. Gue bener-bener nggak bisa jauh dari dia."

"Lalu gimana dengan gue. Gue cinta loe, Joon Hwi."

"Maaf Sol B, tapi perasaan ini hanya terpatri untuk satu orang, Sol A." Han Joon Hwi sebisa mungkin memberi pengertian pada Sol B agar tidak salah paham mengenai sikapnya.

"Bisa nggak gue minta kesempatan buat bikin elu jatuh cinta sama gue?"

Han Joon Hwi sedikit menunduk dan menatap serius wajah Sol B. "Perasaanku ke Sol A nggak pernah main-main. Begitupun dengan pertemanan kita. Gue tulus berteman dengan kalian. Tapi maaf untuk hati cuma milik Kang Sol A."

𝐇𝐎𝐌𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang