What Happened On Monday

71 11 3
                                    

Senin pukul 08.00 pagi. Yang Jong Hoon dan keluarganya sarapan dengan tenang. Pagi itu seperti biasa di hari Senin, Kang Sol enggan masuk kuliah. Dia membenci senin. Entah kenapa hanya hari itu yang paling ia benci.

Kang Sol lantas meletakkan sumpitnya. Gadis itu telah memakan seluruh sarapannya.

"Kenapa kau tidak bersemangat nak?" tanya Seol Ah mencoba memahami gestur tubuh putrinya.

"Malas masuk kuliah, ma."

"Hari ini kau ada kuliahku, Sol," timpal Yang Jong Hoon.

"Hah... ya ya ya. Aku berangkat sekarang." Kang Sol langsung bad mood ketika mengingat hari ini ada jadwal papanya mengajar di kelasnya.

Yang Jong Hoon memberikan kunci mobilnya pada Kang Sol. "Katamu mobilmu perlu di servis. Pakai mobilku saja. Kau yang nyetir."

"Ck. Awas saja kalau di kelas menunjukku seenaknya. Ku bawa kau ke neraka kapan saja."

Yang Jong Hoon dan Seol Ah saling melirik. Mereka sama sekali tak tersinggung dengan ucapan sarkas Kang Sol.

"Nak, hati-hati ya. Jangan ngebut di jalan."

"Aku nggak janji ya ma, soalnya moodku sedang tidak baik di hari Senin."

Kang Sol lantas berlalu. Diikuti Yang Jong Hoon yang berpamitan pada istri dan putranya. Sepeninggal Kang Sol dan Yang Jong Hoon, Seol Ah kembali ke aktifitasnya.

---------
Pagi itu Kang Sol sedang berada di dalam lift bersama Yang Jong Hoon menuju kampus. Seperti biasa, setiap pagi ia akan mengecek keadaan restoran pada orang kepercayaan ayahnya. Kang Sol mengeluarkan handphonenya. Ia lantas mencari list nama yang ia cari.

Tuttt.. tuttt

"Halo Pak Min Yong. Apa restoran aman?" tanya Kang Sol di seberang telepon.

"Aman, Ms Kang. Anda tenang saja."

"Ok. Kalau begitu aku akan ke restoran setelah selesai kuliah."

"Ok Ms."

Kang Sol mengakhiri pembicaraan itu. Gadis itu tampak menunggu lift gurun menuju parkiran mobil. Tak butuh waktu lama, keduanya sampai di parkiran dan menuju ke tempat parkir mobil.

Keduanya akhirnya memasuki mobil Yang Jong Hoon. Kang Sol sedikit gugup. Entah kenapa ia jadi malah takut ke kampus bersama ayah tirinya. Jeda sejenak, gadis itu dengan pelan memakai sabuk pengaman dan menyalakan mesin mobil itu.

"Kau gugup karena kita akan terlihat ke kampus berdua?" Yang Jong Hoon bertanya seolah mampu membaca pikiran Kang Sol.

Kang Sol melirik sebentar ke arah ayah tirinya. Kemudian dengan santai ia menjawab yang sebenarnya tidak sesuai dengan hatinya yang agak berlawanan. "Tidak. Aku tak peduli tanggapan orang."

Yang Jong Hoon mengangguk pelan. "Kau tak perlu memikirkan anggapan orang lain seperti apa."

"Bicara sih gampang. Ya kalau mereka berpikir sebatas hubungan ayah dan anak, tapi kalau mereka berpikir aku selingkuhanmu ya gawat, pa," ucap Kang Sol sedikit ngegas.

"Abaikan. Aku bisa bilang kalau kau putri dari istriku yang lama tinggal di luar negeri. Beres kan?" Seperti biasa tanggapan santai Yang Jong Hoon membuat Kang Sol kesal. Jika saja dia bukan orang tuanya, mungkin gadis itu akan mengajaknya duel.

Dengan senyum yang di paksakan, Kang Sol menjawab sekenanya. "He he.. terserah papa saja."

-----------

Kang Sol dan Yang Jong Hoon tiba di kampus. Kang Sol memilih mendahuli Yang Jong Hoon. Sambil berjalan gadis itu tampak sibuk berbicara dengan seseorang. Yang Jong Hoon sedikit heran dan berhenti sejenak.

"Kau ngapain berdiam diri disitu?" Ucap seseorang tengah mengagetkan Yang Jong Hoon.

"Memperhatikan putri tiriku yang sibuk mengoceh dengan hp di tangannya."

"Oh, kalian sudah akrab?" Kim Eun Sook terlihat tak kaget ketika tahu bahwa Kang Sol A adalah putri tiri Yang Jong Hoon.

"Nanti saja dibahas. Sekarang aku harus ke kelas, Kim."

"Ck. Kau selalu saja tertutup untuk urusan pribadi ya." Kim Eun Sook bergumam. Ia sadar bahwa sahabatnya itu sangat introvert. Sementara itu Yang Jong Hoon mempercepat langkahnya menuju kelas Kang Sol.

--------

Di kelas hukum pidana, Yang Jong Hoon mengajar kelasnya dengan cukup mendebarkan bagi beberapa mahasiswa. Kang Sol bukan satu-satunya yang merasa seperti itu. Meski Yang Jong Hoon ayah tirinya, nyatanya tak membuat ia lolos untuk menjawab contoh kasus yang diberikan Yang Jong Hoon.

Kang Sol lega bisa menjawabnya. Meskipun mati-matian semalam belajar bersama Han Joon Hwi. Ngomong-ngomong soal pemuda itu, sejak tadi entah kenapa ia terus memperhatikan Kang Sol. Kadang ia menatap intens, terkadang menarik senyum di bibirnya meski samar. Hal itu tidak disadari Kang Sol. Gadis itu malah terlihat mengantuk pasca ditunjuk ayah tirinya tadi.

Untuk pertama kalinya Han Joon Hwi merasa bahwa memperhatikan gestur tubuh Kang Sol adalah sebuah kebahagiaan tersendiri.

"Hyung. Ngelamunin Sol A noona ya?" ucap Min Bok Gi berbisik di samping Han Joon Hwi.

Refleks tangan Han Joon Hwi menyenggol tangan Min Bok Gi. Pemuda itu seolah mengisyaratkan untuk tetap diam agar tidak di tunjuk Yangcrates.

Benar saja, seolah sebuah telepati antara Han Joon Hwi dan Yang Jong Hoon, sang dosen killer itu langsung melirik ke arah Min Bok Gi yang sedang asyik menggoda Han Joon Hwi.

"Min Bok Gi, setelah kuliah saya harap mengumpulkan seluruh tugas temanmu yang minggu lalu saya berikan. Kumpulkan diruangan saya."

"Baik prof."

Yang Jong Hoon lantas mengakhiri kuliahnya tepat saat bel berbunyi. Pria itu langsung keluar kelas menuju kelas lain untuk mengajar mata kuliah yang sama.

"Mampus aku hyung. Aku belum mengerjakan."

Han Joon Hwi tertawa sambil menyerahkan tugasnya. "Ini. Masih ada waktu menyelesaikanya, Bok Gi."

"Hueeee thanks hyung."

Min Bok Gi terharu. Sebelum menyalin tugas Han Joon Hwi, pemuda itu meminta temannya untuk mengumpulka tugasnya sekarang. Mereka menurut saja. Setelah semua yugas terkumpul kini tinggal ia yang sibuk menyelesaikan beberapa soal yang masih belum dapat ia jawab. Beruntung, ia sebagian soal telah ia kerjakaan, jadi sisanya ia akan menyalin tugas Han Joon Hwi.

------

Tengah hari saat cuaca sedang terik, Kang Sol dan teman-temannya (kecuali Min Bok Gi),  sedang menikmati es krim di kantin. Pada saat yang sama, sebuah pesan dari Min Bok Gi serentak and the geng terima. Sebuah pesan yang membuat Kang Sol tercenang sampai menghentikan memakan es krimbya. Teman-temannya melirik ke arah Kang Sol. Banyak tanda tanya mengenai foto yang dikirim Min Bok Gi

Kang Sol menutup hpnya. Gadis itu beranjak pergi tanpa mengatakan apapun. Tak lama setelah itu, ia menghubungi Yang Jong Hoon dan mengatakan bahwa akan menjemputnya setelah menyelesaikan pekerjaannya di restorannya.

Sementara Kang Sol pergi meninggalkan gengnya, Yeseul tiba-tiba membuka topik. "Jadi plot twist yang di maksud Sol A eonni adalah profesor Yang Jong Hoon?"

Han Joon Hwi mengangguk. Pemuda itu juga sama shocknya ketika mengetahui faktanya. "Ah, si Min Bok Gi ini ya ceroboh sekali. Sol A pasti akan menghajarnya jika anak lain tahu kebenarannya."

"Loe nggak kaget. Apa loe udah tahu duluan?" tanya Kang Sol B penuh selidik.

"Semalam gue ke apartemennya. Ya jadi gue tahu, Sol B."

'Semalam gue ke apartemennya. Ya jadi gue tahu, Sol B.' Ucapan Han Joon Hwi barusan membuatnya terngiang di otak Kang Sol B. Ia tiba-tiba hatinya sakit. Orang yang disukainya sejak semester pertama dengan tenang datang ke apartemen sahabatnya. Kang Sol B merasa sedih juga terluka perasaanya. Entah sadar atau tidak ia mengepalkan tangannya, kini gadis itu sedang merasa cemburu pada Kang Sol A sang sahabat.

'Kenapa Sol A, Han Joon Hwi? Kenapa dia dan bukan aku?' batin Kang Sol B merana.

-----

To be continue

𝐇𝐎𝐌𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang