Han Joon Hwi bersiul. Pemuda itu tampal bahagia ketika baru saja pulang dari apartemen profesornya. Hal lain yang membuatnya senang adalah Kang Sol. Meski hanya sebentar bertemu dengannya ia sangat bahagia.
Malam itu, teman-temannya mengajaknya berkumpul di sebuah kafe untuk merayakan ulang tahun Yeseul. Ya, hari ini adalah ulang tahun Yeseul. Han Joon Hwi juga di undang untuk merayakan pesta kecil-kecilan.
Pemuda itu tak lupa mampir sebentar membeli kado. Sebenarnya itu adalah titipan kado Kang Sol sekaligus juga ia ingin membeli bingkisan kecil untuk temannya. Puas berbelanja kado, Han Joon Hwi lantas menuju kafe yang mereka maksud.
Selama perjalanan tak lupa Han Joon Hwi mengabari Kang Sol. "Sol, aku sudah membelikan kado untuk Yeseul."
"Habis berapa, Han? Setelah ini gue transfer."
"Tidak perlu. Elu hanya perlu membayarnya dengan kabar?"
"Heh, tidak boleh seperti itu. Aku kan minta titip saja, bukan minta dibelikan."
"Gue nggak keberatan. Santai sajalah, Sol."
"Kenapa elu selalu begini. Gue merasa jadi tidak enak merepotkan elu terus. Kapan giliran gue balas budi sama elu."
"Jadilah teman hidupku kalau kau ingin membalasnya."
Diseberang telpon Kang Sol terdiam. Gadis itu tanpa sadar terisak.
"Jika bersama gue mungkin elu akan segera kesepian. Elu akan kerepotan mengurus dirimu sendiri. Juga gue bukan orang yang baik-baik saja saat ini. Mengertilah, masa depanmu sangat panjang, Joon Hwi. Elu tak perlu berkorban sejauh itu."
"Tapi saat ini satu-satunya cewek yang gue cintai dan sayangi cuma Kang Sol. Please jangan tolak gue. Gue udah sayang sama loe dari lama."
"Elu serius ngomong gini?"
"Besok ketika orang tua loe lengkap berkumpul gue lamar loe saat itu juga."
Han Joon Hwi mematikan hpnya. Pemuda itu kembali tersenyum ketika hari itu akan segera tiba. Ia ingin menjaga gadis itu lebih dari siapapun. Ini sudah sumpahnya yang ia gaungkan di hatinya sejak dulu.
-------
"Hyung, loe dari tadi senyum-senyum mulu. Kenapa? Sudah ketemu Sol A noona?" tanya Min Bok Gi ketika sedang asyik mengobrol.
Han Joon Hwi terkekeh. Hal itu menandakan bahwa memang ia sudah bertemu Kang Sol.
"Lalu kenapa tidak membawanya kesini. Noona kan tahu hari ini gue ultah," protes Yeseul sambil mengunyah pizzanya.
"Andai saja bisa. Camer gue rada daughter complex, Yeseul."
"Maksud oppa profesor Yang?"
Pemuda itu mengangguk. Han Joon Hwi pun mendadak murung. Pemuda itu meletakkan garpunya lantas menatap wajah teman-temannya.
"Kang Sol sakit keras. Jadi aku tak bisa membawanya sembarang keluar."
"Sakit apa?" tanya Seo Ji Ho
"Kanker otak stadium 3."
Sontak mereka semua terdiam. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa selama ini Kang Sol sering mimisan, pingsan, muntah-muntah adalah karena penyakitnya. Mereka sedih karena orang sebaik Kang Sol sakit separah itu.
"Besok gue mau menjenguk noona," ucap Yeseul bersungguh-sungguh.
"Gue ikut loe, Yes." Min Bok Gi ikut menawarkan diri menemani Yeseul besok.
Malam itu sebenarnya pestanya bisa lebih seru kalau Kang Sol A juga bisa ikut. Sayang sekali karena kondisi Kang Sol sedikit lemah jadi terpaka dia absen dan hanya menitipkan kado untuk Yeseul.
-----------
"Ah, Jong Hoon. Ada apa menelpon. Apa ada sesuatu?" tanya Edward yang tengah sarapan.
"Ini Yang Jong Hoon. Bisa kau ke Korea?"
"Bulan depan aku ke Korea. Aku perlu mengurus restoran dan hotelku. Apa Sol berbuat ulah?"
"Bukan. Hanya saja Kang Sol divonis kanker otak stadium 3."
"Apa? Kanker?"
"Kau tidak salah dengar, Edward."
"Terima kasih mengabariku, Yang Jong Hoon. Aku akan mempercepat kepulanganku. Tolong titip putriku. Kalau ada apa-apa kabari."
"Tentu. Saat ini Seol Ah sedang menemani Sol ke rumah sakit untuk check up."
"Ah, tentu."
----------
Kang Sol terbangun dari tidurnya. Matanya berusaha meyesuaikan cahaya ruangan di kamarnya. Saat ini ia sedang beristirahat di apartemennya yang sudah ia anggap rumah ke duanya.
Gadis itu lantas bangkit dari kasurnya. Ia ingin membersihkan tubuhnya yang berkeringat.
Ting
Notif hpnya berbunyi. Menampilkan pesan dari Yeseul yang akan datang ke apartemennya. Kang Sol dengan cepat membalasnya. Gadis itu tampak senang. Ia pun segera bergegas mandi untung menyambut kedatangan mereka.
Drrrrtttttt
"Anjirr baru juga mau mandi siapa lagi yang nelpon," gumam Kang Sol kesal.
Gadis itu melihat kembali hpnya. Tampak Han Joon Hwi sedang melakukan video call.
"Hmm.. gue mau mandi nyet."
"Mau dibawakan apa? Nanti gue kesana bersama teman-teman."
"Terserah."
"Kok terserah?"
"Gue mau mile creap. Di toko kue langganan kita."
"Yang rasa stoberi ya."
"Iya. Itu aja."
"Yaudah ayang tunggu aja ya."
"Ayang-ayang, siapa juga yang mau jadi ayangmu."
"Kamu kan?"
"Sejak kapan loe panggil 'kamu' ?"
"Sejak hari ini."
"Sumpah ya loe nggombalnya nggak asik."
"Ckk, dasar tidak peka. Ya dah aku beli mile creap dulu ya ayang."
Tutttt tutt tutt
"Dihh kamprert, malah dimatikan!!!"
-----
Siang itu semua teman-teman Kang Sol datang menjenguk. Kebetulan apartemen Kang Sol sepi, dan hanya ia dan asisten rumah tangga yang ada. Mamanya sejak pagi pergi meeting di kantor, Axcel dan Yang Jong Hoon pergi sebentar ke toko dekat gedung apartemen. Mereka ngobrol santai sambil sesekali membahas tugas. Ya main juga sambil belajar kalau saja nanti Yang Jong Hoon bertanya macam-macam.
Saat sedang asik ngobrol, tiba-tiba Axcel dan Yang Jong Joon datang. Mereka berdua baru saja sampai. Axcel yang melihat keramain di apartemen pun terlihat senang karena ada banyak teman Kang Sol yang datang.
"Wah, calon ada calon kakak ipar," ucap Axcel seraya mendekati Han Joon Hwo.
Kang Sol spechless, sedangkan Han Joon Hwi hanya terkekeh sambil menggendong si bocah. Bocah itu lalu memperkenalkan dirinya di hadapan seluruh teman Kang Sol.
Mereka menyambut Axcel dengan penuh rasa gemas. Ini pertama kalinya mereka bertemu Axcel kecuali Han Joon Hwi yang sudah beberapa kali bertemu. Saat itu ketika Axcel menoleh ke arah kakaknya Kang Sol, bocah itu terkejut.
"Noona hidungmu berdarah."
Semua mata memandang ke arah Kang Sol. Kang Sol pun meraba hidungnya dan mendapati darah telah keluar. Hal itu membuat Yeseul yang berada disampingnya langsung menyodorkan tisue kepada Kang Sol.
Kepala Kang Sol mendadak sakit. Pandangan gadis itu mendadak memudar hingga beberapa detik kemudian gelap dan ia hilang kesadaran.
"SOL!"
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐎𝐌𝐄
FanfictionKang Sol A sejak lahir hidup bersama ayahnya yang seorang chef. Mereka hidup bahagia bersama. Suatu hari ketika ia pulang kerumah, ia mendapati hal menyakitkan tapi juga membahagiakan. . . . Inspired by LAW SCHOOL K-drama, AU, OOC, Typo(s)