Prolog

100 56 5
                                    


Dirinya tiba-tiba terbangun di tengah malam, deru napasnya seakan memburu, jantungnya berpacu lebih cepat dari biasa. Ia melirik ke arah jam weker di samping tempat tidur, pukul dua pagi.

"Aku bermimpi buruk lagi," lirihnya seraya mengusap wajah.

Ia menghela napas, mengambil segelas air putih yang terletak di samping tempat tidur. Wajahnya terlihat lelah, dilihatnya sejenak notif pada hp, tertera sebuah pesan yang belum sempat ia baca 'jadwal pemeriksaan besok pukul satu siang'.

Kembali ia mengembuskan napas.

mentari tak pernah tenggelamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang