Bab 1

71 55 11
                                    


The stars are scattered in the sky, with the moon that Illuminates that night. The sound of the wind blowing brings back memories you don't want to remember.

Rasanya ia sungguh bosan, sedari tadi ia hanya menghabiskan waktunya di tempat tidur. Biasanya, di saat seperti ini, ia memainkan piano kesukaannya melantunkan melodi starlight milik Muse. Namun, sayangnya piano tengah rusak dan belum diperbaiki.

Zalora Fataya Almera, wanita yang memiliki sisi unik tersendiri, menyukai langit, gugusan bintang, namun membenci senja. Mahasiswi di salah satu kampus terkemuka di kota Surabaya, Universitas Airlangga.

Zalora begitu populer di kampusnya, ia juga terkenal akan kecerdasan di kampus. Namun, dibalik semua itu, Zalora adalah pengidap PTSD atau Post Traumatic Stress Disorder. Ia mengidap PTSD sudah hampir delapan tahun, sampai saat ini ia masih menjalani terapi psikologis.

Dirinya masih menatap langit-langit kamar, nuansa serba putih mendominasi ruang lingkup tempat ia menjadikannya sebagai pelepas lelah usai beraktivitas, atau tempat di mana ia leluasa meluapkan segala emosi yang bergejolak.

Zalora benar-benar merasa bosan, sepulangnya ia dari dokter psikologis langganannya, dokter Rei. Ia memutuskan untuk pulang saja ke rumah, kebetulan ia tidak sedang kuliah hari ini. Namun, suasana di rumahnya saat ini benar-benar membuatnya bosan. Ingin rasanya ia pergi keluar bertemu dengan teman-teman, sayangnya tak ada satu pun teman yang bisa dihubungi.

"Bosan," monolog ia pada diri sendiri.

Ia melirik ke arah figura, menampilkan dua sosok dewasa berlainan jenis kelamin, ditambah ia yang berhimpit di tengah sambil tersenyum lebar. Wajah yang begitu bahagia dan penuh warna, ia lalu mengambil figura itu dan meletakkan di dada, setitik air mata jatuh dari netra hitam Zalora, segera ia menghapusnya. Dipeluknya sekali lagi figura itu.

"Ayah, Ibu, aku rindu kalian," lirihnya sembari memejamkan mata sebelum akhirnya ia benar-benar terlelap dalam mimpi.

mentari tak pernah tenggelamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang