HEALING

22. Another Truth

happy reading!

[SUDAH DIREVISI]

"Masa sudah ada cewe masih nganterin cewe lain, terus bilangnya aku sudah izin pacar aku kok. Halah!"
Fathan Chanyeol Artatara

***

"Makan yang banyak ya, Sayang..."

Keyra hanya mengangguk sekilas karena sekarang ia sedang sibuk dengan berbagai jenis makanan yang dibelikan oleh Arkan. Disini juga sudah ada Fathan dan Gerald yang turut menikmati makanan, tapi mereka malah terlihat seperti nyamuk karena kehadiran mereka tidak dihiraukan begitu jauh oleh keduanya.

"Perasaan gak dimana-mana gue jadi nyamuk mulu dah? Padahal gue punya pacar." kesal Gerald tapi tangannya masih aktif mengambil kentang goreng lalu dimasukan ke dalam mulutnya dengan kesal.

"Makanya lo kalau lagi gelut sama pacar bukannya di bujuk malah di diamin. Tiati di ambil cowo lain."

Plak!

"Kalau ngomong yang benar ya! April tuh setia, memangnya lo buaya rawa!" ujar Gerald tidak terima sesaat setelah memukul pundak Fathan hingga membuat pria itu meringis.

Tahu begini Gerald tidak akan curhat dengan Fathan tadi mengenai pertengkarannya dengan April yang telah berlangsung beberapa minggu. Padahal menurutnya masalah di antara mereka tuh tidak terlalu berat—terkesan biasa saja malah.

Apalagi kalau bukan karena Gerald yang terlalu dekat dengan seorang dokter perempuan karena urusan pekerjaan. April yang dasarnya memang cemburuan langsung meminta Gerald untuk tidak terlalu perhatian pada perempuan lain. Kalau hanya sekadar dalam ruang lingkup pekerjaan April masih biasa saja, tapi bayangkan saja Gerald bahkan sampai mengantar perempuan itu tiga hari berturut-turut dengan alasan tidak enak dan kasihan.

Perempuan mana yang tidak marah kalau pacarnya menutupi hal seperti itu?!

Itu pun April tahu saat tidak sengaja meminjam ponsel Gerald karena baterai ponselnya habis.