Chapter 3 Kejadian Tak Terduga

68.9K 281 30
                                    

Peristiwa kemarin membuatku semakin terobsesi dengan ayah mertuaku, malam hari saat bercinta dengan mas Bagus kupejamkan mataku dan kubayangkan pria yang menyetubuhiku adalah pak Warso, seketika juga gelombang orgasmeku bisa datang berkali-kali lipat dahsyatnya.
Malam demi malam, selalu kuimpikan ayah mertuaku, namun hingga saat ini belum ada kemajuan yang berarti.

***

Kutengok jam dinding, menunjukkan pukul 20.00 malam hari, mas Bagus ijin pulang terlambat karena masih ada rapat dikantor. Namun aku biasa saja, aku bukan tipe penakut yang keberatan tinggal dirumah sendiri di malam hari. Kumatikan lampu ruangan, dan aku duduk gelap-gelapan di ruang depan. Sengaja kubuka gorden jendela agar aku dapat mengetahui bila mas Bagus pulang dari kantor.
Namun ada sebuah kejadian yang tak terduga di malam itu, bukan mas Bagus yang datang dari kejauhan malah kulihat pak Warso bersama pak Paijan datang dengan berjalan kaki, sepertinya mereka akan berangkat "kumpulan" malam Selasa, semacam arisan ternak di desa untuk Bapak-bapak.

Badanku terdiam, aku salah tingkah karena gorden jendela terbuka. Aku takut keberadaanku diketahui dan malah membuat situasi menjadi tidak nyaman. Namun kemudian aku tersadar bahwa kondisi dalam rumahku gelap gulita. Keberadaanku tentu aman.
Menyadari hal itu, hatiku menjadi lebih tenang. Kudekatkan tubuhku ke balik gorden dan kuintip pak Warso yang sedang mengobrol dengan pak Paijan di hakaman rumah.
Meski rumah mas Bagus dengan rumah pak Warso berbeda bangunan tapi masih berbagi satu halaman yang sama, halaman yang separuhnya telah di cor, setengahnya lagi masih berbentuk tanah.

Wajah pak Warso begitu jantan, garis-garis wajah yang keras dengan bibir tebal berwarna gelap, dan lehernya yang besar dan kokoh menambah kesan berwibawa. Ingin sekali aku bisa bercumbu dengan pak Warso dan menikmati segala kejantanan yang ada di dirinya.... Ahh...

Dua puluh menit mereka mengobrol, aku agak bosan juga... karena agak mengantuk dan ingin masuk ke kamar. Namun tiba-tiba pak paijan menyalakan motornya, ia menaiki motor tersebut dan mengarahkannya ke gerbang depan. Pak Warso bergegas mengikutinya, namun ternyata pak Warso sedikit berbelok ke samping, kuperhatikan apa yang sedang ia lakukan... ternyata pak Warso sedang KENCING!!

Pak Warso kencing di dekat pagar di arahkan ke arah gerumbul tanaman, rupanya ia sedang kebelet namun tidak sempat kebelakang, Ia terburu buru karena mau pergi bersama pak Paijan.

Aku terperanjat, tiba-tiba aku memiliki ide... ini kesempatanku, baru kali ini kudapati pak Warso kencing bukan di kamar mandi!! Ini kesempatan langka, berbarengan dengan tidak ada orang dirumah. Kutunggu dengan tidak sabar sampai ayah mertuaku berlalu pergi bersama pak Paijan.

Aku berlari kecil, Lalu kubuka pintu rumah, ku berjingkat-jingkat sambil celingak-celinguk melihat kanan kiri, dan perlahan-lahan mendatangi tempat kencing pak Warso tadi..

"Sepertinya tadi di sebelah sini" gumamku dalam hati,
Dengan bantuan cahaya dari hp, aku berusaha mencari bekas kencing pak Warso.

Tak lama kemudian, darahku terkesiap, "Ketemuu!!!" Pekikku dalam hati...

Terlihat bekas tembok pagar yang tampak basah tersiram sesuatu, nampak begitu lebar bekasnya..
Satu hal yang membuatku tidak percaya dengan apa yang aku lihat, ternyata terdapat daun pisang kering di area itu. Daun itu tampak berkilat kilat terkena sinar dari hpku, terlihat ada air kencing yang masih menggenang diatasnya...

Tenggorokanku rasanya seperti tercekat...

Kumatikan cahaya hp, lalu kulihat sekelilingku, aman,
Kemudian aku berjongkok, kusentuh genangan air itu.. masih hangat...
Tanpa menunggu lama, kujulurkan kain daster bagian rok, dan kuletakkan diatas daun pisang sehingga menyerap cairan itu, kupindahkan di bagian lain sehingga merata, kupastikan menyerap cairan itu sebanyak mungkin...

"Seenggg" Aroma pesing yang tajam menggoda penciumanku, begitu pesing dan keras, aroma pesing jantan dari kontol laki laki dewasa yang masih hangat...

Aku kemudian berlari kedalam rumah, kututup kembali pintu depan dan kemudian ku bergegas menuju kamar mandi, suasana remang-remang.

.
,

Nafasku memburu,  aku kehilangan akal sehatku, setelah kamar mandi ku kunci.. Kulepaskan daster dan semua yang melekat di tubuhku, aku dalam keadaan telanjang bulat..
Kuambil dasterku di gantungan, kudekatkan ke wajahku bagian daster yang basah kuyup menyerap air kencing pria idamanku, pak Warso..

Kuhirup pelan....
Aku langsung tersetrum, membuatku berenergi... sensasi aroma ini begitu jantan... terasa begitu keras menusuk indra penciumanku...
Air kencing yang keluar dari kontol pak Warso, asli air kencing pak Warso 100%..
Aku menjadi begitu bergairah...
Kuusap kain basah itu ke hidungku, air seni pak Warso menetes netes jatuh ke payudaraku... ada rasa hangat dan sedikit lengket, gatal cekit-cekit di kulitku, menyiratkan begitu kentalnya amoniak yang terkandung di dalam air kencing pak Warso.. kira-kira apa yang diminumnya sehingga menghasilkan air kencing yang begitu menyengat.. merangsang indra penciumanku ini?
Aku yakin tidak ada wanita yang bisa duduk tenang ketika sudah membaui aroma air kencing pak Warso.. Bagaikan feromon yang mampu menarik dan menundukkan.. sangat jantan dan memabukkan.

Ku lap kembali agar tidak terjatuh dilantai kamar mandi.., sayang kalau netes, batinku..

Kain dasterku masih begitu basah..
"Ahhh..... " aku mendesah, tak kupercaya kulitku tersentuh air kencing yang memancur dari kontol Bapak mertuaku..., sesuatu yang terlarang bagiku menikmatinya...

Aku bersimpuh karena  tidak kuat berdiri, aku bersandar pada lututku, hawa dingin lantai kamar mandi tidak lagi kurasakan, dengan perlahan.. wajahku lalu kututupi dengan kain daster yang begitu basah oleh air kencing pak Warso...
Aroma pesing yang semakin tajam memenuhi indra penciuman serta perasaku... membuat bayangan fantasi Kontol pak Warso terasa begitu nyata.. seolah olah kontolnya menempel dan sedang digesek-gesekkan di hidungku... seperti bau kontol berkeringat yang lengket dan lembab milik mas Bagus yang biasa kusesapi sepulang ia dari kerja.. namun bau air kencing pria matang milik pak Warso 100 kali lebih jantan, lebih menusuk dan lebih merangsang dari aroma kontol muda milik mas Bagus.

Ada rasa sedikit asin namun agak pahit, sedikit-sedikit kucicip.. kurasakan dan kusesap-sesap..
"Ah... ini bau kontol pejantan........, begitu keras aromanya, begitu menggairahkan"..

Satu tanganku meraba dan memilin milin puting payudaraku, satu lagi menggesek memekku yang sudah basah juga.. aku memang sangat menyukai aroma asli pria dewasa, tanpa parfum, begitu mudah membuatku "turn on".. aku ngap-ngapan, karena terlalu banyak menghirup amoniak air kencing pak Warso daripada menyerap oksigen... untuk sejenak aku bernapas tanpa mengendus air kencing itu untuk menjagaku tetap sadar..
Meskipun tubuhku sudah panas dingin tak karuan..
Pentil payudaraku mengeras, tanda sudah horny maksimal... ovariumku seolah berkedut-kedut, ingin segera dicolok.. mungkin jika mas Bagus di depanku sudah ku rangsek dengan penuh nafsu... meskipun sebenarnya yang ada di otakku adalah pak Warso..

Aku tidak tahan lagi.. aku menggesek klitorisku dengan jari-jariku...
Kubayangkan sedang menikmati tubuh dan kontol pak Warso, lalu seolah dia menempelkan kontolnya di wajahku dan menggesek-gesekkannya..
Ombak orgasmeku datang begitu derasnya,
Begitu kuat dan nikmat, hingga tubuhku mengejang hebat..
Bayangan kontol pak Warso begitu nyata... karena aroma yang kuhirup 100% ori keluar dari tubuhnya yang matang..

Begitu hina, tapi aku tidak bisa menemukan cara lain lagi untuk mendapatkan kepuasan bersama pak Warso...
Aku sudah terobsesi dengan pak Warso, ayah mertuaku sendiri..

Aku kembali tersungkur lemas, nafasku memburu, mataku menerawang ke langit-langit kamar mandi..
Tubuhku basah kuyup oleh campuran keringatku, air kencing pak Warso dan air dari kantai kamar mandi...

Aku berusaha bangkit, kuingin menikmatinya beberapa kali lagi... sebelum aku mandi dan menyambut kedatangan mas Bagus..

Lututku lemas, seperti kopong..

Bersambung...

Kegilaan Bersama Ayah MertuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang