Chapter 11. SARANG Part.2

56.4K 357 113
                                    

Aku tidak percaya tentang apa yang aku lihat,

Tempat dimana  pak Warso selama ini bekerja bagai kuli berhari-hari...
Kukira hanya sebuah tumpukan kayu dan bambu untuk gudang persediaan, aku salah... Pak warso sedang membangun sebuah sarang..
Sarang birahi dimana aku dan pak Warso dapat bertemu dengan leluasa, aman serta penuh kemesuman ..

 Sarang birahi dimana aku dan pak Warso dapat bertemu dengan leluasa, aman serta penuh kemesuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Agak menunduk aku memasuki celah lebar dalam tumpukan kayu bambu, sambil memegang ikatan jarik di dadaku agar tidak terlepas..

Aku melewati pak Warso..

"Srooot.... Hhhhh....." kudengar suara pak Warso menghirup dalam-dalam aroma tubuhku yang lewat di depannya.. untuk sejenak aku merasa sungguh tersipu..

Kemudian dengan perlahan dan hati-hati Pak Warso menyusulku dari belakang, sebelum masuk ke dalam, pak Warso melihat keluar untuk mengamati keadaan sekitar, setelah dirasa aman Lalu celah tersebut ditutupnya dengan papan lapuk dan pelepah daun kelapa yang sudah agak mengering.
Masih dengan rokoknya, Pak warso tersenyum mesum melihatku telah masuk ke dalam sarang yang dibuatnya..

**

"GILA, BENAR BENAR TEMPAT YANG SEMPURNA!", Teriakku dalam hati..

Dari luar apabila dilihat.. tempat itu hanya nampak seperti tumpukan kayu biasa, yang berada di tengah-tengah kebun yang dipenuhi oleh banyak pepohonan..

Seseorang untuk dapat menggapai tempat itu seseorang harus berjalan melewati rumah kami, lalu menyusuri pinggiran empang, lalu kandang ternak. Bagi orang awam rasanya akan malas menginjakkan kaki di area ini karena rungkut oleh belukar.

Tidak pernah terpikirkan olehku,
Untuk Sesaat sebelumnya.. kupikir pak Warso ingin mengajakku bercinta di alam terbuka..,
Karena kondisi kebun kami yang luas dan dipenuhi oleh banyak pepohonan besar yang rimbun.. sebenarnya aku merasa agak ragu dan takut apabila pak warso senekat ini.. bagaimana jika ketahuan orang...??
tentu saja bercinta dikebun juga tidak akan nyaman... banyak serangga gatal... namun nafsu birahiku mengalahkan kekhawatiranku...

Untuk sejenak dalam hati, Aku berdoa pada Tuhan agar diberi perlindungan.. :')

**

Rencanaku sebelumnya hanyalah ingin sekedar bercumbu saja dikebun ini sebentar, unboxing tipis-tipis lalu bergegas mengajak pak Warso pergi check-in.. banyak hotel atau wisma murah-murah disekitar sini tersedia, seratus dua ratus ribu pun dapat..  batinku.. mungkin dia belum pernah check in di hotel.. makanya mengajakku memadu kasih di kebun..

Tapi aku salah.. benar-benar salah..

Pak Warso lebih pro dari pria-pria yang pro di luar sana..

Mulai dari memberiku pil KB, hingga membuat sarang untukku dengan tenaga dan keringatnya..

Effortnya sungguh halus dan gentlemen sekali,
Tidak perlu banyak omong..
Dan tidak terburu-buru seperti kebanyakan lelaki...
Semua dipersiapkan dengan matang..
Apabila diriku melakukan lulur, senam aerobik dan juga perawatan selama masa penantian kemarin...
Sepertinya aku tak perlu meminta pak Warso untuk pergi ke gym untuk melatih dan mengencangkan otot-ototnya sebelum bercinta denganku..

Karena bekerja membangun sarang merupakan latihan fisik alami itu sendiri.. untuk itu badannya kokoh bukan seperti pahatan tempat fitness.. namun kokoh alami, tidak dibuat-buat seperti lelaki ditempat fitnes yang terobsesi memiliki perut sixpack..

Lagipula siapa perempuan di dunia ini yang tertarik pada tubuh laki-laki yang kering kotak-kotak seperti itu..?

Ujaran pujian pada laki-laki sixpack kurasa hanyalah lamis atau sekedar pura-pura semata untuk memberi motivasi.. tidak lebih..

Dengar-dengar malah sebenarnya penyuka pria sixpack ditempat gym malah sesama lelaki itu sendiri.. alias para gay..
Makanya mereka dikabarkan banyak berkumpul di tempat gym dan sauna.. makan makanan salad, yang rendah kalori lah, protein shake lah..

Bukannya malah di kebun, ngarit.. cari rumput, dan mainan palu gergaji seperti pak Warsoku yang gagah..
Makanan favorit Pak Warso juga cukup tongseng, nasi sebakul, kopi pahit dan juga rokok kretek..

Benar-benar kontras..

***

Kulihat ke sekeliling,
Sebuah ruangan memanjang dengan ukuran sekitar dua kali lima meter..
Ruangan mesum ini dilapisi kelambu butut dibagian celah celahnya untuk mencegah nyamuk dan serangga kecil masuk..
Suasananya teduh, namun nampak beberapa sinar matahari jatuh dari sela-sela atap yang membuat ruangan ini lumayan terang..
Dari dalam kita dapat melihat siapapun kearah luar melalui celah-celah kan, sedangkan dari luar, orang lain bahkan tidak akan menyangka bahwa tempat itu ada!

Wussss....

angin semilir menerpa tumpukan kayu, rambutku menjadi tersibak tertiup angin..  banyak lubang dalam sarang ini membuat sirkulasi udaranya lancar dan tidak terasa pengap sama sekali..

Bagian lantainya dilapisi karpet plastik butut.. dan terdapat kasur disitu...

Eh,

Kasurrr?????

Astaga... ada kasur disitu...,
Kasur kapuk dengan sprei tipis berwarna putih..
Kasur kapuk yang bagi sebagian orang pun jarang menemuinya..

Selain kasur, diruangan itu ada pula cermin.., galon air, tisue, gelas serta snack... benar-benar tak ubahnya seperti kos-kosan rahasia

Aku merasa sungguh tersanjung.. ruangan ini betul-betul dibangun pak Warso secara diam-diam dengan sempurna.. bahkan dengan jerih payah keringatnya sendiri...

Untuk sesaat aku merasa seperti burung betina menghadapi burung jantan yang sedang menyanyi dan menyibakkan seluruh bulu indahnya demi mendapatkan perhatian sebelum kawin..
Effortnya benar-benar terasa..

Bukan effort klise seperti memberi karangan bunga...

***

Jantungku berdebar..
Pintu sarang telah ditutup rapat..
Aku memegang dadaku dan mengatupkan selangkanganku sebagai perlindungan diri terakhir..
Bagaimanapun juga yang kuhadapi saat ini adalah seorang pria matang, gagah dan dewasa.. aku tidak boleh murahan..

Napasku memburu membuat gundukan payudaraku naik turun.. aku tidak berani memandang langsung kearah wajah pak warso...











Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kegilaan Bersama Ayah MertuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang