Chapter 5. Rencana Dimulai

36.3K 213 20
                                    

Aku memiliki seorang sahabat dari masa sekolahku bernama Mirna, Ia adalah seorang dokter. Dia merupakan satu-satunya orang yang sangat paham tentang diriku. Pada hari itu seperti biads kami janjian bertemu di salah satu cafe langganan.
Karena perasaan hatiku yang makin tidak dapat kubendung, aku bisa gila, kuceritakanlah gairahku pada pak Warso selama ini pada Mirna.
Aku senang dengan Mirna yang selalu mendukungku, bukan malah sok sok idealis menasehatiku untuk berhenti. Dia memang sahabat yang paling mengerti aku..
Di lain sisi dia malah menantangku untuk mendapatkan pak Warso. Kuceritakan bagimana kejadian saat aku mengintip pak Warso di kamara mandi hingga kejadian saat Pak warso kencing di depan rumah pada Mirna. Mirna yang mendengarnya begitu bersemangat..

Mirna : Duh OMG... I think itu bapak mertuamu udah bikin kamu jatuh cinta deh kayaknya..

Aku : Iya nih Mir, aku harus gimana ya..., tiap sama mas Bagus pun yang kubayangin Bapaknya.., aku gak kuat kalau lama-lama kayak gini Mir..bisa gila..

Mirna : Gimana kalau kamu jemput bola aja, daripada begitu terus..

Aku : Hah? Gilak!! Maksudnya jemput bola gimana Mir..

Mirna : Ya kan kamu muda, putih, seksi, badanmu juga kencang. Masa iya gak bisa bikin bandot tua itu klepek-klepek...

Aku : (termenung, gak terima juga pria gagahku dibilang bandot tua) aku gak yakin Mir, aku takut nanti dimarahi, ketahuan suamiku, bisa berabe...

Mirna : Enggaklah..., gini, aku kepikiran rencana..

Aku : Heh, Rencana apa Mir? Gimana-gimana?

Mirna : Jadi gini... kamar mandi kalian masih jadi satu kan....

Aku mengangguk dengan cepat.. lalu mendengarkan Mirna dengan seksama

***

... (waktu berlalu)

***

Mirna memberitahuku sebuah rencana, rencana yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya...dalam ide Mirna aku diminta untuk menjemput bola...

Aku terbengong sepanjang jalan pulang, terngiang-ngiang perkataan Mirna..

Mirna : Kamu suka kan sama Mertuamu? Mertuamu laki-laki normal khan... Artinya kemungkinan besar Mertuamu juga doyan tuh sama kamu... kita pancing..!!

 Aku : Hah? (aku merasa bingung)

Mirna : Gini nih... masa gitu aja gak ngerti... sini aku jelasin...

Aku terbengong-bengong dengan perkataan Mirna... sungguh temanku ternyata adalah seorang perempuan mesum! Tapi aku suka sifatnya itu!

***

Butuh beberapa hari untukku merasa yakin untuk melakukan hal gila ini. Hari sabtu kegiatanku hanya memasak dan membersihkan rumah, sedangkan hari minggu aku senam aerobik bersama teman-temanku. Selama dua hari tersebut aku sengaja tidak berganti pakaian dalam. Aku juga tidur lebih awal dan beralasan sedang mens agar mas Bagus tidak menyentuhku. Mataku terpejam, namun dalam pikiranku aku selalu terbayang pak Warso, membuat vaginaku benar-benar basah meski tanpa dirangsang.

Esok paginya, hari senin, setelah mas Bagus berangkat ke kantor aku melancarkan aksiku.
Aku bergegas ke kamar mandi, kulepas seluruh pakaianku. Kuambil baju dalamku, kubuka bagian CDnya.. benar-benar mesum, nampak bercak-bercak lendir kemaluanku hampir membasahi semua bagiannya. Kucium aromanya, anyir dan amis dan agak pesing.. aku jijik dan risih dengan bau ini... tapi mungkin saja para pria menyukainya.. benar-benar bau has vagina perempuan. Bergegas kugantung pakaian ku, lalu aku mandi.

Kegilaan Bersama Ayah MertuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang