Cerita Sebelumnya:
Setelah istirahat sejanak gue dipanggil mama gue untuk makan malam. Gue langsung datang dan makan. Saat gue makan gue berpikir tenang kejadia barusan tadi dan gue bertekad untuk berlatih agar menjadi kuat dan bisa mengalahkan lemon.
Sekarang:
Setelah itu gue berlatih keras selama berhari-hari, dan setiap minggunya gue selalu menantang Lemon, namun sayangnya gue selalu kalah. Gue selalu melakukan itu setiap minggunya. Berlatih, menantang, kalah, berlatih lagi, selalu begitu hingga tanpa sadar 1 bulan telah berlalu.
"Kali ini gue pasti menang."
"Ver, kamu tidak bosan apa, dikalahkan terus?"
"Kali ini gue yakin pasti menang."
"Yah, kita lihat saja nanti."
Kami lalu melakukan pertandingan untuk yang kesekian kalinya. Dan seperti yang bisa diduga, gue kalah lagi.
"Dan pertandingan dimenangkan oleh Lemon." Ucap Asep selaku wasit.
"Fufufu, kamu masih terlalu cepat 100 tahun untuk mengalahkanku."
"Se... Selanjutnya, gu... gue pasti me... menang!" Tanpa gue sadari, air mata menetes dari mata gue, dan gue mulai menangis.
"Huweee." Gue menangis cukup keras.
"Cup, cup, cup, selanjutnya lu pasti menang." Ucap Asep menghibur gue seraya membelai kepala gue.
"Iya seratus tahun lagi." Sambung Lemon.
Tangisan gue semakin keras. Asep pun memarahi Lemon dan Lemon pun menjulurkan lidahnya.
Keesokan harinya...
-----------------------------------------------------------
Seperti biasa gue akan pergi kerumah Silver untuk berangkat bareng. Gue berangkat kerumahnya setelah pamitan ke ibu gue. Setelah sampai seperti biasa gue memanggil Silver dan Silver keluar."Ayo Silver, kita berangkat." Kata gue dengan semangat.
"Ok." Jawab silver dengan wajah yamg ditekuk.
Setelah itu gue dan Silver berjalan menuju sekolah. Selama perjalanan gue berbicara panjang lebar kepada Silver namun dia hanya diam. Sepertinya di masih badmood tentang kejadian kemarin. Sesampainya di kelas, Silver menuju tempat duduknya dan gue menuju tempat gue. Selama perjaran Silver terus diam meskipun teman sebangkunya Lemon terus mengajaknya berbicara.
Disaat istirahat gue pergi ke kantin dan membeli jajan. Disaat gue kembali di kelas gue melihat Silver sedang makan jajan yang buaanyak. Sontak gue kaget dan bertanya pada Silver.
"Ver, lu yaki makan sebanyak itu, gak baik baik buat kesehatan loh?"
"Berisik lu, suka-suka gue, lah."
"Ver, lu jutek gitu sih?"
"Bodo, minggir gue mau ke toilet."
"Nih, anak kenapa sih, akhir-akhir ini kok kayak gini sikapnya?" Batin gue dalam hati.
Setelah berkata begitu silver pergi. Akhir-akhir ini Silver emosi nya gampang berubah-berubah, sering badmood, kenapa ya Silver.
-----------------------------------------------------------
Gue berjalan menuju kamar mandi"Si Asep kenapa sih? Gue cuma makan jajan yang banyak aja dia sewot."
Gue melangkah menuju kamar mandi. Di dalam gue melihat semua orang menatap gue, oh ya gue lupa sekarang kan gue cewek. Kemudian gue keluar dan menuju toilet cewek. Pas sampai di wc gue menutup pintu dan menurukan celana dalam gue dan mengangat rok gue. Perut gue merasa sakit dan gue langsung mulai pipis. Ketika gue bersiap untuk cebok gue langsung terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Daily Life of Kawaii Witch
FantasySilver, seorang cowok SMA yg menyukai hal-hal imut, karena suatu kejadian dia berubah menjadi "Gadis Penyihir". Bagaimana kelanjutan ceritanya? Silahkan Baca...