2▪︎ Clue 1

332 61 13
                                    

POV Winziel Raegan

[Indonesia, Countdown: 1 Bulan]

Aku lupa cuaca di Indonesia sepanas ini, rasanya aku seperti orang bodoh yang salah kostum. Karena aku memakai coat panjang serta turtle neck hitam yang menutupi leher, berbanding kebalik dengan Ryuka yang sudah siap memakai short sleeve putih dan celana pendek selutut yang digantinya di kamar mandi airport.

"Oh my God! We're home!" Ryuka mengguncang tubuhku dengan bersemangat, seakan dia baru saja memenangkan lottery ratusan juta. Aku yang sudah kepanasan dan kehabisan nafas karena salah kostum mulai melirik Ryuka tajam. "Mana jemputan kita? Gua keburu pingsan nih" aku sudah mulai tak sabaran.

"Hey, be a little more excited. Nikmatin matahari di Indonesia, lu tuh kurang vitamin D makanya dingin banget jadi orang" aku memutar mataku malas, walau sekarang aku sedang memakai kacamata hitam. Kuyakin Ryuka tau aku sedang mengejeknya.

Tak berapa lama sang supir yang kita tunggu-tunggu datang menghampiri kita. Supir kita kali ini adalah perempuan dengan panjang rambut sedada, serta senyum yang membuat matanya menghilang. Langsung memberikan pelukan koala saat melihat Ryuka, meyakinkanku kalau dialah orang yang kita tunggu.

"RYUKAAAA! Welcome home!" Serunya sambil memeluk Ryuka erat. "Oh my God. Lia! How are you?" Ryuka juga membalas pelukannya dengan sama eratnya. Mereka saling berbicara dan bertanya singkat keadaan masing-masing. Aku yang melihat adegan itu hanya berdiri kikuk dipinggir seperti NPC yang melihat adegan main character.

"Oh btw ini Winziel, yang gua ceritain kemarin dan mungkin akan tinggal sama kita dirumah lu" dia menunjuk kearahku yang sekarang melambaikan tangan dengan awkward ke arah perempuan disebelah Ryuka. "Hey that's cool, mi casa es su casa" aku tidak tau bahasa spanyol tapi aku tau artinya make yourself at home. Lia tersenyum ramah kearahku sambil mengambil koper Ryuka supaya kami mulai berjalan ke arah parkiran airport. Well setidaknya aku dapat warm welcome dari mereka

"Ayo kita harus pulang supaya kalian bisa bertemu dengan yang lain!" Seru Lia tak kalah excited nya dengan Ryuka yang sekarang melihatku dengan senyuman menyebalkannya.

Ku harap liburan ini worth it.

****

Sesampainya di rumah besar warna krem yang memiliki 5 kamar ini, aku pun mengambil koperku dari bagasi mobil dan menggereknya masuk. Baru masuk aku sudah dikelilingi 2 orang yang kurasa penghuni rumah ini juga dan merupakan teman-temannya Ryuka. "Hey! Jadi ini si pelukis dari italia!" Kata perempuan yang memakai crop hoodie berwarna putih, serta yang satu lagi aku kenal dengan sangat baik. Dia kakak tingkatku di tempat kuliah serta pacar dari sahabatku Niera.

"Hai salam kenal, gua winziel" aku memberikan tanganku untuk dijabat ke arah perempuan yang memakai crop hoodie itu, dia menyambutku dengan jabatan tangan juga. "Gua Yeji dan ah lu pasti udah kenal dia siapa" dia menunjuk kearah Gigi yang sekarang tersenyum lebar melihatku. "Gua kangen banget sama lu weh yang lain juga! Apalagi Niera, dia marah marah karena lu gak pernah pulang"

Aku tertawa kecil mendengar hal itu, tipikal Niera yang suka emosian, kalau saja dia tidak sibuk dengan pekerjaannya mungkin dia pasti sudah menjemputku di airport tadi. "Oke, cukup perkenalan dan reuniannya. Gua laper nih.. gak ada niatan delivery makanan?" Ryuka tiba-tiba muncul dibelakangku dan membuat satu rumah gaduh apalagi Yeji.

My Muse And Her Mystery - Jiminjeong/ WinrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang