POV Winziel Raegan
"Tunggu, ulang.. maksud lu gimana?" Kami yang sekarang berada di ruang makan rumah Lia sedang makan bakso dan mie ayam bersama penghuninya. Kata Ryuka biar kita lebih akrab untuk 1 bulan kedepan, tapi dalam sehari hubungan ku dengan penghuni sudah seperti Sherlock Holmes dan John Watson. Saling membantu memecahkan misteri paling absurd yang diciptakan Kiera.
"Iya Gi, Kiera kirimin tape yang isinya kumpulan lagu ke rumah gua sebelum dia menghilang" aku menjelaskan ulang secara singkat ke Gigi yang melihatku dengan wajah tak percaya. "Terus dari judul-judul itu kalau digabung jadi.." belum selesai berbicara Ryuka sudah menyelaku "Tak bisakah kamu temui aku di kampus"
"Temen lu itu kebanyakan baca misteri" Lia yang tadi sibuk makan akhirnya juga ikut nimbrung. "she love mystery so much, she became one" tiba-tiba Yeji berucap quote yang entah dari mana. Kami semua terdiam melihat dia dengan tatapan bingung
"hello? Buku John green.. paper town? Anyone?" Dia melihat kami kecewa karena tidak ada yang tau refrensi yang dia pakai dalam kalimatnya tadi. "Nah, kalau anak ini kebanyakan main di toko buku Naevis" Lia menunjuk kearah Yeji yang sekarang cemberut mendengar perkataan Lia.
"Iya pokoknya gitu.. gua juga gak paham kenapa dia ngelakuin ini semua. Maksud gua, kenapa dia ngasih tape itu saat gua bahkan udah sampai di Italy" aku memainkan kaldu bakso dimangkok ku, rasanya mood makanku hilang ditelan penasaran tentang Kiera.
"It doesn't make any sense" Gigi akhirnya berucap dan ku tambahi kalimatnya dengan "well since the start, everything about her is not making any sense" bahkan dari awal kita bertemu pun rasanya pertemuan kita terlalu aneh.
****
[Flashback: Agustus 2016]
"Heh lu .. yang pake kemeja kotak-kotak!" Seru seseorang saat aku melewati lorong setelah perpustakan. Karena saat ini aku habis meminjam buku dari perpustakan, hal ini menjadi rutinitasku setelah menjadi mahasiswa baru. Sekaligus ingin melihat kampus yang menjadi pilihanku untuk menimba ilmu dari 3 bulan yang lalu. Aku masih berjalan karena merasa tidak dipanggil, tapi tiba-tiba tangan seseorang menarik lenganku. Membuatku langsung menengok kearah seseorang yang membuatku berhenti.
Perempuan bermata hitam dengan rambut panjang sedikit curly berwarna deep purple. Dia cantik..
Pasti kakak kelas karena rata-rata mahasiswa baru tidak mengecat rambutnya.
"KTM lu jatuh nih" dia memberikan KTM yang bahkan landyard nya asing buatku. Aku menggeleng kecil kearah perempuan berambut panjang yang dicat warna ungu gelap itu. "Bukan.. itu bukan KTM gua" aku kembali berlalu mengakhiri obrolan kami. Tetapi baru satu langkah aku tetap dicegat olehnya.
Langkahku kembali berhenti, aku menengok kearah perempuan itu, apasih mau perempuan ini? "No.. coba cek dulu" dengan malas aku meraih KTM itu dan mengecek foto yang terpampang di KTM itu.
Aku mengenyritkan alisku saat menemukan wajah perempuan didepanku di dalam foto KTM itu, lah..ini kan KTM dia.
Aku melihat dia bingung "ini kan KTM lu" dia terlihat seperti pura-pura kaget dan kemudian berkata hal yang paling absurd sedunia. "Wah.. padahal gua cari-cari dari tadi! makasih ya udah nemuin KTM gua. Sebagai gantinya mau gak gua beliin kopi?" Dia tersenyum sangat manis kearahku. Aku mengerjabkan mataku berkali-kali, saking belum memproses interaksi yang barusan terjadi. Hah..Gimana?
Muka ku benar-benar tidak bergeming, Aku benar-benar tak bisa memproses semua ini. "Are you flirting with me?" Aku menanyakan pertanyaan itu dengan wajah polos karena semua ini aneh. "Depends, can i?" Senyum manis itu muncul lagi. Gila, aku menatap perempuan cantik didepanku ini dengan tatapan yang memiliki arti kamu-gila.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Muse And Her Mystery - Jiminjeong/ Winrina
Teen FictionSebagai pelukis yang paling kutakutkan adalah kehilangan euphoria dalam menuangkan perasaanku dalam kanvas putih. Tapi disinilah aku berada, burn out dan mengalami slump terburuk sepanjang karir ku. Membuatku harus kembali ke tanah air tercinta, unt...