awalan

314 23 5
                                    

- Happy Reading -

pov haechan 

Kebiasaan pagi hari gua tidak lain dan tidak bukan adalah menunggu mobil si kembar didepan rumah. ya gua biasa berangkat bareng menggunakan mobil si kembar, udah bukan hal aneh kalau gua selalu nebeng mereka. ini bukan karena gua gak punya kendaraan ya.. ada kok motor MV Agusta Rush, cuma ya gua males aja bawanya

Tin~~

nah itu, mobil  si kembar namanya, Jaemin sama Jeno tapi gua dan satu temen mini kita biasa panggil nana dan nono. eh btw, temen mini gua namanya Renjun. kalian jangan cepu ya klo gua kenalin sebagai bocah mini, nanti dia ngamuk. pala gua ilang deh

Ah iya, gua sama ke tiga temen gua itu udh kenal dari SD, kita satu komplek dan satu sekolah mulu dari SD, jadi udh deket bgt kaya prangko sama amplo. 

" Woy!! masuk anjir lama lu " itu yang teriak tidak lain dan tidak bukan adalah Nana. sumpah ya dia anaknya bawel bgt astaga 

" sabar anjing " 

kita udah didalam mobil semua menuju kesekolah yang berjarak cuma 20 menit dari komplek. eh itu kalo gak macet ya. 

" chan, nanti ada anak baru kan di kelas lu " ucap Jeno sambil fokus menyetir

" kata siapa lu no "

" Kata Papi lah bego, kan Papi kepsek " saut Jaemin

" Biasa aja anjing, lupa gua klo papi lu kepsek " 

" Makannya klo sekolah otak dibawa, jangan lu taro laci sama abs lu " ujar Jaemin dengan nada meledek. ledekan itu biasa di antara mereka. 

" udah ah bacot lu berdua. eh No, itu Tara bukan si di pinggir jalan " Renjun akhirnya membuka suara sambil menunjuk 

Shotaro pov

Hari ini seperti biasa aku bangun pukul 06.15. Aku ngekos sendirian, ya cuma 10-15 menit lah jarak kesekolah. Aku selalu menghabiskan waktu hanya 15 menit untuk mempersiapkan diri berangkat sekolah. Motor Beat adalah kendaraan yang selalu aku bawa ke sekolah. Alasan menggunakan motor Beat itu biar enteng dan gampang nyelip, sebenernya bisa aja orang tua ku membelikan motor gede. 

06.30 adalah waktu dimana aku mulai berangkat ke sekolah. Entah kenapa hari ini cukup sial untukku, motor ku tiba-tiba mogok dan ojol sulit untuk didapat. 

" ini kenapa aku dicancel mulu si? " keluh ku

" ini ojol pada gak butuh duit atau gmn si? " ucapan gerutu ku. waktu sudah menunjukan pukul 06.40 tinggal 20 menit lagi bel akan berbunyi

" apa jalan kaki aja ya? lumayan tapi kalau jalan " ucapku dengan prustasi. Aku bisa aja jalan menuju sekolah, tapi itu pasti akan melelahkan ditambah bisa membuat ku berkeringat.

Disaat keadaan seperti ini dewa keberuntungan sepertinya sedang berpihak pada ku. Jeno teman sekelas ku, sekaligus saudara dari Crush ku. Serta temannya yang bernama Renjun jika tidak tidak salah mengajak untuk berangkat bersama mereka.

" Tara, kenapa disana? " ucap Jeno 

" Eh, ini motor ku tiba-tiba gak mau nyala terus ojol juga dicancel terus " adu ku sebagai jawaban kepadanya

" Yaudah bareng aja yuk Tar, masuk sini masih muat kok " ucap Renjun

" boleh kah? " tanya ku, karena sesungguhnya aku cukup gugup untuk satu mobil bersama mereka. Ditambah lagi aku akan satu mobil bersama Crush ku, ya walaupun dia duduk disamping pengemudi si

" masuk aja Tar,  daripada telat. Kita kan satu arah " jawaban Jeno yang dimana akhirnya aku masuk mobil mereka karena sungguh aku tidak ingin telat atau bahkan jalan kaki kesekolah.

Akhirnya aku memasuki mobil mereka, aku duduk di kursi belakang bersama Renjun dan pria berkulit Tan yang ku tau bernama Haechan. 

" Makasih ya, maaf kalau aku jadi ngerepotin " ucap ku sungkan sekaligus gugup

" Santai aja elah, lu temen Jeno temen kita juga " Haechan menjawab ku

Perjalanan tidak berlangsung lama mungkin hanya sekitar 10 Menit. Selama diperjalanan Jaemin sama sekali tidak mengeluarkan suaranya. Sampai kita berada diparkiran pun ia hanya langsung pamit menuju ruang Osis. 

Aku berjalan bersama Jeno menuju kelas, ah kelas ku dengan Jeno sama yaitu IPA 1. Diperjalanan aku membicarakan betapa aku gugup sekali berada satu mobil bersama kembarannya.

" Jen, sumpah ya tadi deg-deg an bgt liat Jaemin " 

" Jaemin kok bisa ganteng bgt gitu si Jen? aaaaa seneng bgt bisa satu mobil sama calon pacar ku " sambung ku 

" Halu mulu nih " ucapnya dengan nada meledek 

" ya gpp, siapa tau dewa mengamin kan " ucap ku sambil tersenyum yang dimana membuat mata ku membentuk bulan sabit. Jeno juga membalas senyuman ku dengan senyuman dia yang cukup sama seperti ku.

Author pov

Taro mungkin tak sadar, dibalik senyum yang sedang Jeno tunjukkan. ia merasakan perasaan yang tak nyaman. 

Jeno suka Taro tapi semesta memang suka bercanda bukan? Taro justru jatuh cinta pada adik kembarnya Jaemin. Jeno tau sejak pertama kali Taro melihat Jaemin kala masa orientasi itu, ia sudah tertarik oleh pesona hangat yang Jaemin tunjukkan 

Awal kedekatan merekapun tak lain karena Taro juga ingin berada didekat sang pujaan hati. Taro tak pernah berani bertegur sapa dengan Jaemin dengan alasan, ia terlalu gugup. sebab itulah, Taro berteman baik dengan Jeno. supaya secara tidak langsung ia juga dapat berada si circle Jeno dan tentu berdekatan dengan Jaemin

Kisah mereka cukup klasik ya? tapi nanti mereka bisa bersama tidak ya? Taro akan lihat kearah Jeno atau justru Jaemin yang akan melihat ke Taro? 





Tentang kita  || 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang