Tentang kita || 00L

baju

~ Happy Reading ~

Jeno pov

Hari ini papi suruh keruangannya buat nganterin anak baru kekelasnya. Nama anak itu Yangyang, sedikit tau soal dia karena papi yang cerita. dia anak tunggal dari Qian Kun dan Chitta, Dia pindah kesini karena abis gebukin orang, punya rekor jelek disetiap sekolah lamanya.

So, sebagai murid teladan sekaligus putra dari kepala sekolah, saya harus menjauhin manusia seperti yangyang kan?, dia pasti akan bawa mengaruh buruk. ingatkan saya ya untuk beritahu yang lain untuk tidak dekat dengan anak baru itu.

Saya sengaja tidak berbicara selama perjalanan. seperti yang saya bilang, saya tidak ingin ada urusan dengan anak nakal yang bisa saja membawa pengaruh buruk untuk orang disekitar

Tapi dunia sepertinya begitu sempit, buktinya sekarang ternyata Injunie mengenal dia. bahkan sedang membujuk saya untuk meminjamkan baju kepadanya. awalnya saya tentu menolak karena yang benar saja, saya tak suka orang baru dan tak suka dengan rekor kenakalannya sekarang saya harus pinjamkan baju cadangan saya untuk dia?

Tara atau orang biasanya panggil dia Shotaro yang akhirnya membuat saya memutuskan untuk meminjamkannya. Tara datang saat saya sedang beradu argumen dengan renjun, dia " apa salahnya meminjamkan dia baju?" ah semua tentang Tara memang tidak bisa saya tolak

Disini lah saya sekarang, didepan sebuah loker dengan pria yang akan menggunakan seragam saya

" gede banget ya baju lu? " ia bukannya berterimakasih malah berkomentar. harusnya dia pasti taau kan kalau badan kita berbeda

" kalau gak mau pake ya balikin aja" sembari mengambil seragam dari tangan dia

" gua gak bilang gak mau ya. gua bilang ini gede, baperan banget si lu" kalian lihatkan bertapa tidak sopannya anak itu

" Jen, pria yang berkulit coklat tadi siapa? " ucapnya sembari berjalan kekamar mandi, demi tuhan ya saya tidak mengantar dia, cuma kebetulan arah balik ke kantin berdekatan dengan toilet

" kalian sekelas, kenapa tanya saya? " saya mendengar helaan nafas dari sebelah, saya tidak salah kan. Ecan dengan dia kan satu kelas kenapa harus tanya saya

Disini kita pisah. dia masuk kamar mandi dan saya kembali ke kantin untuk melanjutkan makan yang tadi tertunda

Kalian mau tau apa yang saya lihat? saya lihat pujaan hati saya sedang menatap saudara saya sendiri dengan tatapan memuja. kalian harus tau bahwa saya iri dengan Jaemin karena ia bisa ditatap oleh Tara seperti itu, saya ingin.

Kisah kita rumit atau memang saya yang buat rumit. saya menyanyangi Tara, tapi dia sayang saudara kembar saya. kalau kalian tanya apakah Tara tau saya sayang dia. jawabanya tidak. saya lebih takut berjauhan dengan dia. lalu, apakah Jaemin tau? jawabanya juga tidak. Tara tidak seberani itu untuk mendekati Jaemin.

" Heh, jangan benggong ditengah jalan njir. kalau ada yang nabrak terus baju lu basah udah gak ada gantinya " ah Yangyang menepuk pundak saya menyadarkan kalau saya tengah berdiri ditengah jalan sambil menatap dia

Tak ada kata yang saya keluarkan. saya hanya langsung kembali dan memakan apa yang seharusnya saya makan sendari tadi.

kehadiran saya dan Yangyang menarik ekstensi mereka untuk menoleh " Yang, sumpah lu keliatan makin kecil karena bajunya " suara tawa Injunie

" bacot anjing " siapapun tolong untuk didik mulutnya

" duduk lu, kenalin nih temen gua. baju yang lu pake itu punya Jeno .nah, ini kembarannya Jaemin itu Shotaro sekelas sama Jeno. nah ini Haechan " Renjun sedang mengenalkan kami semua kepada Yangyang

" ah, hai haechan. kita sekelas tadi mau bareng kekantin tapi kamu udah gak ada " sumpah suara dia bisa tiba-tiba lembut saat bicara dengan haechan? wah, dia pasti tertarik sama haechan.

Basa basi yang cukup basi terjadi diatas meja saat ini. bagaimana Shotaro yang bisa dengan mudah akrab dengan Yangyang hanya karena mereka sama suka menari. cukup aneh memang karena Shotaro tak pernah akrab dengan yang lain, bahkan kita selalu makan siang bersama tapi ia tak pernah akrab dengan yang lain. tapi, dengan yangyang dia bisa langsung menunjukan rasa nyamannya.

Harus dihentikan bukan? cukup Jaemin yang menjadi saingan saya jangan nambah lagi. nanti saya semakin binggung bagaimana caranya mendapatkan dirinya. tapi, bagaimana cara menghentikannya.