Pindah

111 15 13
                                    

~ Happy Reading ~

Berita Taro yang dibully dan Yangyang di skors sudah menjadi buah bibir di lingkungan skolah. beberapa orang disekolah mulai membicarakan hal itu. 

Jeno menajamkan pendengerannya " pantes abis izin dari toilet taro ga balik lagi kekelas " 

Ia mencari keberadaan sang kembaran, ia mendengar bahwa Jaeminlah yang melaporkan adanya perkelahian tersebut. ia ingin mengetahui bagaimana kondisi pujaan hatinya itu 

"Jaem" teriaknya saat melihat Jaemin berlari kearahnya. Jeno sudah menunggu Jaemin ke depan kelasnya, tapi saat sampai ia malah tidak menemukan sang adik

" Biasanya tunggu diparkiran, tumben ke kelas gua " 

bukannya menanggapi perkataan Jaemin ia malah mempertanyakan " Taro gimana? dia dimana dah? tadi dia ga balik kelas" 

" Shotaro udah balik sama orang tuanya. eh jen, muka bapaknya Taro ngalak banget ya gila " jelas Jaemin 

"lah? ga bawa tas? ini tasnya sama gua " menunjukkan tas ditangannya 

Jaemin mengangkat kedua bahunya " ya ga tau. yang pasti dia udah pulang sama ortunya " 

" Jaem, lu balik sendiri ya atau nebeng haechan dia bawa motor hari ini. gua mau ke kerumah taro " tanpa menunggu jawaban dari sang adik ia berjalan kearah parkiran untuk pergir menuju kost taro

-

sesampai ia di tempat yang dituju ia, mengetuk pintu kamar Taro. tapi, tidak aja jawaban sampai salah satu tetangga kos tersebut keluar  " Shotaro belum pulang bang " 

Jeno memutuskan untuk menelepon Shotaro untuk memberitahunya bahwa ia berada tepat didepan pintu kostnya. Tapi, sudah 3 kali melakukan panggilan Taro tidak kunjung menjawabnya. 

" dia pulang kerumah kali ya, terus tidur jadi ga angkat telepon " 

Pada akhirnya Jeno memutuskan untuk pulang kerumah dengan tas taro yang sengaja ia bawa. ia ingin mengembalikan tas itu sendiri agar bisa tau kronologi pembullyan tersebut juga untuk mengetahui keadaan kesayanganya.

Sampai matahari berganti dengan bulan, sampai jam yang menunjukkan pukul 20.00 Shotaro tidak kunjung berkabar, tidak ada jawaban dari pesan yang dikirim Jeno untuk memberitahu tas berada di tangan Jeno. sampai panggilan tidak kunjung menampilkan suara orang yang ia tunggu 

" ga biasanya Taro kaya gini, dia kenapa ya? " ucapnya sambil merasakan dinginya air kolam yang menyentuh kaki Jeno

" mau disamperin kerumahnya, tapi ga tau alamat rumah dia. selama ini kan gua cuma main di kost dia doang "

" ga dingin kaki lu masuk ke dalem kolam gitu? " ucap Jaemin yang tiba-tiba berada disalah satu kursi yang tersedia

Jeno pindah duduk disebelah Jaemin " ngapain lu kesini? ganggu aja " 

Jaemin tidak menjawab pertanyaan Jeno ia, hanya duduk menatap air kolam dengan pantulan bulan disana. Jeno juga melakukan hal yang sama sampai beberapa lama hening akhirnya Jaemin memulai percakapan " Yangyang harusnya ga perlu diskors ga si? dia kan cuma nolongin Taro " 

bukannya menjawab pertanyaan Jaemin, Jeno malah menanyakan hal lain " Taro gapapa kan ya jaem? gua belum dapat kabar dari dia soalnya " 

"Kagak nyambung Jen. gua lagi ngomongin Yangyang lu malah ngomongin Shotaro " 

Jeno menghelakan nafasnya " nyambung lah, kan yang dibully Taro. pengen samperin kerumah dia tapi ga tau alamatnya " 

Mendengar keluhan Jeno, membuat Jaemin meledakkan tawanya " Bocah tolol, pelajaran aja pinter lu. lu bisa minta sama TU anjir alamat Taro " Kalimat Jaemin ada benarnya, kenapa ia tidak berpikir seperti itu.

Tentang kita  || 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang