Quarrel

8 1 4
                                    


Tiga hari telah berlalu. Hari ini adalah hari di mana SMA Jaya Nusantara akan melangsungkan tes seleksi lomba nasional, aula sekolah maupun basket indoor menjadi sangat ramai karena banyaknya siswa maupun siswi yang berada di sana.

Semuanya sibuk dengan benda yang ada di genggaman mereka, harapan yang mereka bawa agar dapat tercantum dalam daftar nama perwakilan sekolah menambah semangat mereka. Di sisi lain, Binta masih bersantai menikmati makanannya di kantin sekolah. Padahal pelaksanaan tes akan di mulai 15 menit lagi.


"BINTA, GILA LO YA!" teriak Caca yang terlihat tergesa-gesa sembari menghampiri Binta.


Binta hanya memutar bola matanya melihat tingkah laku sahabatnya itu

"hah-hah gila lo sumpah, tes nya udah mau mulai bego" ucapnya lagi

"minum dulu, rileks" kata Binta menenangkan Caca

"udah? tenang dulu, otak gue ga bakal jalan kalo gue kelaperan, ya kan?, jadi ya gue makan dulu lah" jelas Binta.

"Udah lo duluan sana, gue mau samper Nara dulu masih 10 menit, bye"final Binta lalu meninggalkan Caca yang hanya melongo mendengar perkataan Binta.

"BINTA SIALAN!, gue di sini nyamper lo, lo malah nyamper Nara" kesal Caca dengan tingkah laku sahabatnya itu.

Binta berlari karena waktunya sudah begitu mepet, dia dengan segera menghampiri ruang tes anak IPA hanya untuk menghampiri Nara.

"SENA, Nara mana?" tanyanya ketika berpapasan dengan Sena, Sena yang reflek langsung menunjuk keberadaan Nara. Binta masih saja berlari sambil melihat jam di tangannya, waktu hanya tinggal 6 menit.


Tepat 5 menit

"Nara. Nih buat lo" kata Binta tepat sebelum Nara memasuki ruangan, Nara hanya diam memperhatikan Binta yang ngos-ngosan akibat berlari.

"Semangat ya Nara" tambahnya, lalu tanpa berlama-lama Binta kembali berlali untuk mengikuti tes di ruangannya.

Hening masih menyelimuti Nara, Ia melihat kepergian Binta lalu beralih pada sekotak susu di genggamannya itu. Ia tersenyum.

"Thanks Binta" ucapnya pelan

"Peserta harap segera memasuki ruang ujian" kata pengawas ruangan.

.


.


Di sisi lain,

"hahh-hah pak bentar pak, jangan ditutup dulu pintunya" kata Binta dengan napas nya yang terengah-engah.

"Waduh Binta, kamu ini darimana kok keringetan gitu?" tanya pengawas yang tidak lain adalah Pak Yadi.

"maaf pak saya dapet panggilan alam tadi." kata Binta, pak Yadi hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan muridnya yang satu itu.

"ya sudah cepat masuk"



Skip


Tanpa disadari tiga babak seleksi sudah mereka lalui, dan sekarang adalah pengumuman siapa saja yang akan menjadi perwakilan lomba SMA Jaya Nusantara. Sepuluh siswa maupun siswi yang lolos di babak terakhir berada di aula saat ini, berharap nama mereka akan dipanggil sebagai perwakilan.

Di pimpin Pak Wisnu sebagai kepala sekolah, ia lah yang akan membacakan nama-nama siswa yang lolos tahun ini.

"Nara"

NARAnya BINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang