Saat ini Binta dan perwakilan lain sedang berapa di ruang kepala sekolah, sebagai bentuk terima kasih sekolah atas kemenangan mereka.
Binta duduk bersama Sean, entah mengapa Sean selalu menempel padanya.
"Sekian dari saya, sebagai perwakilan sekolah saya sangat-sangat berterima kasih atas kemenangan kalian," Final Pak Wisnu sebelum pada akhirnya pertemuan ini berakhir.
Binta jalan bersama Caca dan Sean di sampingnya, diikuti Nara, Neysha, dan Noa dibelakang mereka.
"Gue cabut dulu, laper" dengan segera Binta memisahkan diri, dia menuju ke kantin.
Sampai di kantin ia mengantre untuk memesan satu mangkuk bakso, baru saja ia akan mengambil pesanannya dengan kedua tangannya,
Prang
Seseorang menyenggol tangannya membuat mangkuk berisi bakso tersebut jatuh berantakan. Dilihatnya kekacauan tersebut, Binta terdiam. Lalu perlahan mengalihkan pandangannya kepada sang pembuat onar. Tentu saja kejadian ini menjadi daya tarik utama bagi semua siswa maupun siswi yang berada di sana.
"upsie sorry, gue ga sengaja" ucap Karin dengan tampang tak bersalahnya, Binta masih saja terdiam. Dia tidak sedang dalam mood yang baik untuk berdebat dengan Karin saat ini. Dia memilih untuk meninggalkan Karin tanpa sepatah kata. Bukan pembuat onar namanya jika Karin membiarkan Binta pergi begitu saja,
"MENANG DI LOMBA KALAH DI NEYSHA," ucap Karin dengan keras, Binta yang merasa perkataan itu untuk dirinya menghentikan langkahnya, Karin berjalan menghampiri Binta, meletakkan satu tangannya pada bahu lawan bicaranya itu.
"Bisa minggir ga, gue lagi ga mood" kata Binta sambil menyingkirkan tangan Karin, lalu berniat untuk pergi dari sana
"KALIAN TAU GA, NARA SAMA NEYSHA MAU TUNANGAN" teriak Karin yang membuat semua orang bertanya-tanya, sekali lagi Binta di buat untuk mengurungkan niatnya untuk pergi, ia berbalik melihat bagaimana Karin mempermainkannya.
"Binta, Binta, kasihan banget sih lo."
"Lo sih aslinya udah tau, tapi pura-pura bego aja kan. Upsie gue nya keceplosan, gimana dong?" kata Karin mengejek Binta.
Terlihat di sana semua orang membicarakan Binta, ada yang kasihan, merasa tidak tega dengan keadaan Binta. Baru saja Binta ingin meninggalkan kantin,
"Ta" panggil seseorang yang merupakan Nara, tidak lupa dengan genggaman tangan itu yang membuat Binta tersentak.
Perdebatannya dengan Karin ternyata tidak luput dari penglihatan Nara,
Dengan cepat pula Binta menepis, dan hendak beranjak
"Ta" panggilnya lagi
"Apa? Lo kasihan sama gue? Gue gapapa, dan satu hal lagi, berhenti permainin hati gue" Finalnya lalu pergi meninggalkan Nara,
Baru saja Nara ingin mengejar Binta, Sean menarik pergelangan tangannya,
"Cukup, Na! Dengan adanya lo kaya gini, itu buat harapan lebih ke dia. Dan sekarang fakta bahwa lo mau nikah sama Neysha itu udah cukup buat hati Binta luka." jelas Sean, Nara menghempaskan tangan Sean, lalu berniat untuk menyusul Binta.
"GUE SUKA SAMA BINTA !" jelas Sean yang membuat semua orang di sana terdiam, termasuk Nara.
Tanpa menghiraukan Sean, Nara meninggalkan kantin, tujuannya saat ini adalah Neysha.
![](https://img.wattpad.com/cover/312494738-288-k628905.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NARAnya BINTA
Teen FictionHi gue Binta, Abinta Ileana Hikaru. Gue ga tau kenapa nama gue kaya gitu, entah itu karena bokap gue wibu atau gimana, tapi yang jelas gue asli darah Indonesia. Umur gue 17 tahun. ... "Kedep woi, risih si Nara sama lo lama-lama" ... "Lo kan suka k...