Hujan di pagi hari sering saja menjadi alasan beberapa manusia malas melakukan aktivitas, namun Binta berbeda hari ini. Mungkin energi kemarin sore masih melekat dalam dirinya.
"Bundaaaaa Ayahhhhhhhhhhh selamat pagiii" sapa Binta sembari menuruni tangga, membuat 2 sejoli yang tengah menikmati sarapan tertegun bingung dengan tingkah laku yang tidak biasa oleh anaknya.
"Pagi" jawab mereka bersama,
"Bahagia banget kaya nya" kata Bunda.
"Harus bahagia dong Bunda, hidup itu kalau memang ga bisa di nikmati paling ga jangan di sia-siain"
"Ka Bianca mana Bun?" tanya Binta
Sebelum Bunda menjawab suara derap kaki tercipta dari arah tangga, Bianca.
"Tumben lo udah bangun?" tanya Bianca dengan nada mengejek.
"Emangnya gue Lo!" balas Binta nyolot.
Bunda dan sang Ayah hanya menggelengkan kepala mereka melihat kelakuan kedua anaknya.
"Oh ya yah, Binta masuk perwakilan lomba di sekolah" jelas Binta pada ayahnya.
"Sekarang udah mau ikut gituan? Pinter anak ayah, diteruskan ya. Kaya kata kamu tadi jangan di sia-sia in." kata ayah.
"Iya yah, Binta coba"
"Kak Bian, nanti jangan lupa jemput ya" titah Binta sebelum keluar dari mobil.
"Kalo inget, btw, payung dah lo bawa kan tadi?, gue cuma punya satu."
"udah" jawab Binta lalu keluar dari mobil
Blam
Cepat-cepat Binta berjalan di bawah rintik hujan, mendung tidak melunturkan perasaan Binta saat ini. Ia masih terlihat begitu bahagia dengan senyum di bibirnya, entah apa yang sedang Ia bayangkan.
Kecipak air tercipta dari langkah kaki Binta, berjalan seorang diri memasuki area sekolah.
Ting
Ponsel nya berbunyi, tanda ada pesan masuk di sana. Binta langsung merogoh sakunya untuk mengambil benda pipih tersebut. Dari Caca,
Caca = Ta, gausah ke kelas, langsung ke perpus aja.
Karena emang lagi hujan, upacara di tiadakan, gue langsung aja jalan ke perpustakaan. Gue tebak sih ini buat lomba, karena emang pelaksanaan tinggal dua minggu lagi.
Tiba di sana, gue liat udah ada Caca sama Noa. Gue langsung duduk di samping Caca. Setelah gue duduk, pintu perpustakaan ke buka, Sean datang. Gue kira anak IPA bakal di ruangan terpisah, ternyata bareng sama IPS. Sean duduk ngehampirin gue.
"lah Ca IPA bareng juga di sini??" tanya gue ke Caca
"Iya"
Gue cuma ngangguk, sedikit bersemangat karena bener kata Caca kalau ini kesempatan gue biar bisa deket sama Nara.
Baru beberapa saat Nara masuk bareng sama Neysha.
Saking senengnya gue, gue sampai ngelupain fakta kalau Neysha juga bakal ada di sini.
"hey Na" sapa gue, yang buat Nara noleh ke arah gue.
Mereka duduk di depan gue, Sean nyenggol kaki gue.
"Lo gapapa?" bisiknya.
Gue senyum terus bisik balik ke dia, kalau gue gapapa.
Tanpa Binta tau, Nara tengah memperhatikan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
NARAnya BINTA
Teen FictionHi gue Binta, Abinta Ileana Hikaru. Gue ga tau kenapa nama gue kaya gitu, entah itu karena bokap gue wibu atau gimana, tapi yang jelas gue asli darah Indonesia. Umur gue 17 tahun. ... "Kedep woi, risih si Nara sama lo lama-lama" ... "Lo kan suka k...