"oh dia anak beasiswa itu kan?"
"iya, anak miskin yang sok sok an sekolah di sekolahan elit"
"rasa nya gak pantes sekolahan kita ada anak beasiswa kaya dia"
"Anya, nama si beasiswa itu kan?
BLA BLA BLAA
banyak sekali ocehan pedas yang mereka lontarkan kepada ku, semua mata menatap ku sinis seolah olah aku ini adalah musuh terbesar mereka
aku ini memang murid beasiswa, awal nya aku berpikir sekolah elit seperti ini memiliki pengajaran yang lebih unggul dari sekolah lain nya, jadi lah aku memutuskan bersekolah di sini dan ya itu memang benar ada nya, tetapi murid di sini sangat kasar dan berpikiran bahwa murid beasiswa hanyalah sampah yang tidak sedap di pandang
aku menunduk berusaha tak memperdulikan ocehan mereka, sampai tiba tiba sepasangan tangan menutup kedua telinga ku dari sisi kiri, aku yang terkejut langsung mendongak ke kiri untuk memastikan
dan yang aku lihat hanya lah Jaemin yang sedang tersenyum ke arah ku lalu berucap "Dah lah gak udah di dengerin, ayo!" ajak nya dan langsung menarik tangan ku, tentu itu tak luput dari pandangan para murid disana, semua menatap tajam ke arah ku.
oh ayo lah! ini jaemin! murid yang mereka damba dambakan, dan sekarang dia menarik tangan ku di depan mereka semua, semoga besok aku Masih bisa bernapas...
sudah cukup jauh kami dari kerumunan tadi, dan jaemin tiba tiba memperlambat langkah nya yang membuat ku refleks memperlambat langkah ku juga, jaemin menghela nafas aku menoleh ke arah nya "anak jaman sekarang, mentang mentang sekolah di sekolahan elit, ngatain murid jalur beasiswa sembarangan, kaya sekolah punya kakek nya aja." ucap nya
aku tersenyum canggung lalu mengangguk
"ASTAGA JAEMIN TAPI INI SEKOLAH KAKEK MU!!" batin ku, rasa nya aku Ingin berbicara seperti itu langsung, tapi aku urungkan itu"kita udah sampai, Lo masuk duluan aja. gw ada urusan"
aku tersenyum "yaudah aku duluan ya, makasih" ucap ku
"makasih buat apa?" tanya nya kebingungan
melihat dia bingung aku pun jadi ikut bingung, jadi lah aku hanya menggeleng dan segera memasuki kelas meninggalkan dia di luar sana, astaga rasa nya aku seperti orang tidak punya ke sopan an...
di dalam kelas aku langsung duduk di bangku ku yang mana di depanku adalah si Jeno Jeno itu, entah kenapa aku selalu sensi jika menyangkut sesuatu yang berhubungan dengan Jeno
baru saja aku mendudukkan bokong ku di bangku ku tiba tiba si Jeno itu memutar badan nya sembari melempar kecil buku yang ada di tangan nya "kerjain pr gw yang kemarin, gua belom" dia memerintah dengan se enak nya, tentu saja aku tidak terima
"kenapa kamu ga-"
"kerjain! gua bisa cabut beasiswa Lo." ancam nya, lalu memutar badannya kembali ke depan dan melipat kedua tangannya di atas meja sambil menenggelamkan wajahnya di sana
KAMU SEDANG MEMBACA
One Girl - ft. Jeno jaemin
Fanfic-tentang dua anak kembar dengan sifat berbanding terbalik yang menyukai 1 wanita yang sama _________________________________________ Ketika kedua nya berada di bawah aturan dan tekanan dari sang papa. Jika Jaemin labih baik menurut dan mengikuti apa...