Jangan lupa vote and komen ya
Maaf jika tidak bagus
Happy Reading!
- TULUS -
Om Kepsek
Jangan kemana-mana, langsung pulang.Pesan dari Irfan yang baru saja masuk ke ponselnya itu membuat tanya di diri Al. "Tumben."
"Ada apaan?" Ramdan mendekat, menepuk bahunya pelan.
"Si om nyuruh pulang."
"Oh, berarti lo nggak bisa ikut kita dong nih?" Ramdan menunjukkan raut wajah sedihnya.
"Kayaknya."
Cowok itu mengangguk. "Ya udah, lo pulang aja, siapa tahu ada masalah penting."
"Kasih tahu sama yang lain juga, sorry gue nggak bisa ikut kalian," ucap Al pada Ramdan yang saat ini sudah menaiki sepeda motornya.
Cowok itu mengacungkan jari jempolnya, "oke." Lalu pergi.
Al menghela napas, entah kenapa, dia merasakan sesuatu yang aneh akan terjadi.
***
"Emang kita mau kemana sih, bu?" Aida mengernyit heran, melihat ibunya yang tengah memilih-milih baju untuknya di lemari.
"Ibu mau ngenalin kamu sama seseorang, pokoknya kamu harus tampil cantik ya sayang?" Nana tersenyum penuh arti pada putrinya itu.
Aida semakin heran ketika mendengar perkataan ibunya tadi. Namun cewek itu tak mau ambil pusing, dia memilih mengerjakan tugasnya sembari menunggu ibunya memilihkan baju.
"Nah ini sayang, pakai yang ini." Tak lama Nana memberikan sebuah baju.
"Ini 'kan baju yang Aida biasanya pakai kalau ada acara-acara gitu, emangnya ada acara?"
"Ibu udah bilang 'kan, ibu mau ngenalin seseorang sama kamu."
"Iya bu. Tapi seberapa spesial sih orang itu? Kenapa Aida harus pakai baju bagus?" tanyanya, masih dengan kebingungan yang sama. Siapa sebenarnya orang yang ibunya ini maksud?
Nana tersenyum lalu mendekat pada Aida yang sedang duduk di meja belajarnya. "Ibu cuma mau putri kesayangan ibu kelihatan cantik kok, emang nggak boleh?"
Aida menggeleng cepat, "ya jelas boleh lah, bu."
"Bagus." Nana mencubit pelan pipi Aida, kemudian mengelus puncak kepala anaknya itu. Dia kembali berbicara dengan tangan yang menggenggam tangan Aida. "Kamu mau janji nggak?"
Pertanyaan tersebut jelas membuat cewek bernama Aida itu kebingungan, untuk apa 'kan ibunya meminta hal itu? Rasanya aneh.
"Ibu nggak usah minta Aida janji, apapun permintaan ibu, Aida pasti berusaha untuk penuhi. Pasti." Cewek itu balas menggenggam tangan ibunya dengan sangat erat.
"Tapi bagaimana kalau permintaan ibu nanti akan bertentangan dengan yang kamu suka?" tanyanya lagi.
"Ya Aida akan berusaha buat suka, karena yang ibu suka, Aida akan suka."
KAMU SEDANG MEMBACA
TULUS
Novela JuvenilAl, seorang cowok yang menurut Aida sangat susah dimengerti. Dia itu seperti bunglon, sikap yang dia tunjukkan selalu berbeda di setiap tempat. Apalagi ketika Disa, sahabatnya yang menyukai Al menyatakan perasaannya, malah dibalas dengan perlakuan b...