Berapa abad nich cerita ini kagak up?🙊
Yaudah lah yaa,
selamat membaca💗Jan lupa vote and komen ya!
- TULUS -
***
"Al! Al!" ucap seseorang yang baru saja datang ke kelas.
Al yang merasa namanya dipanggil pun langsung menatap sang pemilik suara.
"Kenapa?" tanyanya pada Rifki yang terlihat sedang mengatur napasnya, ngos-ngosan karena habis berlari.
"Itu ... katanya lo dipanggil."
"Dipanggil siapa?"
"Pak kepsek, katanya lo diminta ke ruangannya."
Cowok yang tengah duduk santai menikmati jam kosong di kelasnya itu langsung mengernyitkan dahi, kaget dengan apa yang temannya katakan.
"Kenapa dia manggil gue?"
"Ya enggak tau lah!"
Aldo yang kesal akhirnya dengan ikhlas hati menginjak kaki Rifki. "Kasih info yang jelas dong!"
"Ya gue 'kan emang kagak tau!" ucap Rifki balas menginjak kaki Aldo. "Emang lo pikir gue bisa baca pikiran orang?"
"Enggak," jawabnya sekenanya.
"Tuh tau."
"Iya tau, gue tau lo bodoh."
Cukup sudah. Rifki benar-benar sebal, dia pun melepaskan sepatunya untuk memberikan si Aldo pelajaran, "bersiaplah menerima timpukan sepatu yang harum ini!"
Bugh!
Aldo berhasil menghindar, dia tertawa terbahak-bahak melihat sepatu Rifki yang mengenai Elsa---ketua kelas mereka yang sangat galak.
"Woi! Sepatu siapa nih!"
"Haha, kena hukum lo!' ejek Aldo kemudian berlari dengan cepat keluar kelas.
"Jangan kabur ya lo!"
Sebelum Rifki mengejar temannya yang sangat kurang ajar itu, Elsa tiba-tiba menghalanginya. "Mau kemana lo?"
"Ck, minggir Sa!"
"Pungut dulu sepatu lo yang ada di dekat meja gue! Bau, tau nggak!"
Rifki menghela napas berat, "iya-iya, dasar cewek."
Disisi lain, Beni yang melihat Al kebingungan memberikan masukan. "Samperin aja Al, cepet lo bertindak, cepat juga selesainya."
"Menurut gue sih, ini ada hubungannya sama kejadian semalam." Ramdan yang sibuk mengerjakan tugas ikut nimbrung, meskipun dengan mata yang tertuju pada buku.
Beni mengangguk mengiyakan, "gue rasa juga begitu."
Pasalnya, kejadian semalam---saat Al dengan tega mempermalukan cewek bernama Disa itu, menyebabkan kerusakan yang lumayan besar di kantin. Mulai dari sampah yang berserakan di mana-mana dan yang jelas bisa jadi cewek itu melaporkan kelakuan Al pada guru. Jadi, itulah mungkin alasan cowok itu dipanggil sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
TULUS
Fiksi RemajaAl, seorang cowok yang menurut Aida sangat susah dimengerti. Dia itu seperti bunglon, sikap yang dia tunjukkan selalu berbeda di setiap tempat. Apalagi ketika Disa, sahabatnya yang menyukai Al menyatakan perasaannya, malah dibalas dengan perlakuan b...