E-yo

397 79 2
                                    

I was wondering
What can I do for you bae
You're still with me
So tell me what you want my girl
It doesn't matter

- NFLYING -







˜"*°•.˜"*°• ♡♡♡ •°*"˜.•°*"˜







EUNWOO duduk dengan tenang di depan Yuju Yuju berjibaku dengan tugas kuliahnya.

Eunwoo sedikit gak percaya orang yang duduk di depannya ini adalah orang yang sama dengan orang dia ajari dulu. Orang yang kalau di ajarin hari ini sepulu matari, besoknya cuma ingat dua.

Waktu menujukan pukul setengah sepuluh saat mereka tiba di McD tadi dan sekarang udah pukul sebelas, tapi tugas Yuju gak kunjung selesai.

"Masih lama?" tanya Eunwoo mengerjapkan matanya, Eunwoo lelah, dia ngantuk, seharian ini dia ada kelas dan ketemu banyak orang, energinya udah habis.

"Bentar lagi," kata Yuju tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar laptop, sibuk memperbaiki typo yang berserakan.

Yuju tahu kalau Eunwoo udah capek, kedengeran dari nada suaranya yang semakin lama semakin rendah. Tapi Yuju kan gak maksa cowok itu buat nemenin dia. Tadi Yuju udah bilang ke Eunwoo kalau dia bisa ditinggal sendirian, tapi Eunwoonya maksa mau nemenin, ya sudah terima aja, jangan nyalahin Yuju.

"Lo kalau ngantuk tidur aja, ntar gue bangunin," kata Yuju kemudian, merasa kasian juga karena setahu Yuju, Eunwoo memang tidur di bawah pukul sebelas.

"Hm," sahut Eunwoo, mengangguk, lalu jadi menjatuhkan kepalanya di atas meja dan tak lama kemudian, Eunwoo mula tertidur.

Melihat Eunwoo tidur, daripada kasihan, sepertinya rasa iri lebih dominan di kepala Yuju. Sekarang Yuju jadi ingin tidur juga.

"Harusnya tadi gue iyain pas dia mau bantu. Err," dumel Yuju pada dirinya sendiri, merasa menyesal karena nolak bantuan Eunwoo. Padahal kalau tadi dia mau dibantu Eunwoo, pasti tugas ini satu jam, ah engga, tiga puluh menit juga beres mengingat pintarnya Eunwoo.

"Gak gak, gak boleh, gue gak minta bantuan dia, gak!" geleng Yuju kemudian, menyadarkan dirinya cepat-cepat sambil menepuk-nepuk pipi.

"Eung~" lengguh Eunwoo menggaruk kepalanya kemudian jadi meracau, "Yujuuu, Yujuuuu,"

"Iya?"

"Awasss banyak buaya, awasss, hzhzhz."

Tentu aja Yuju kebingungan dibuatnya, buaya di mana? Di McD adanya ayam, bukan buaya, ngigo ya nih manusia?

"Yujuuu, Yujuuuu, hzhzhzhz."

Sampai satu menit berlalu, Eunwoo terus saja memangil nama Yuju. Membuat Yuju jadi berpikir kalau sepertinya sekarang Eunwoo lagi marahin dia di alam mimpi.

"Eunwoo bangun, gue udah selesai," kata Yuju saat waktu menunjukan pukul dua belas kurang sepuluh.

"Hmmm."

"Eunwoo ayo bangun, gue udah beres," kata Yuju lagi kali ini sambil menggoyangkan badan Eunwoo dan ternyata itu berhasil karena Eunwoo langsung bangun.

"Gue udah selesai, ayo pulang," kata Yuju saat Eunwoo sudah sadar dengan kesadaran yang belum penuh.

"Oke," angguk Eunwoo jadi menguap lebar dan merenggangkan otot lehernya ke samping sampai berbungi krek.

"Ntar gue cuci muka dulu," kata Eunwoo kemudian pergi ke toilet untuk menyegarkan diri karena bakal mengemudi.

Gak lama kemudian, Eunwoo balik dengan muka lebih segar. "Ayo."

Yuju sama Eunwoo keluar dari McD tepat di pukul dua belas malam. Udara yang dingin langsung menyambut keduanya.

"Kita pulang ke rumah gue aja ya, gue gak sanggup kalau harus nganter lo pulang ke rumah," kata Eunwoo karena kalau dia harus bawa motor sampai rumah Yuju, dia takut kenapa-napa di jalan mengingat jarak rumah Yuju yang lebih jauh ketimbang ke rumahnya.

"Hah gamau, kalau gitu gue tidur di sini aja kalau lo gamau nganter. Atau gak gue pulang naik ojol aja!" tolak Yuju berontak saat dipakein Eunwoo helm.

"Ada kak Sowon di rumah, lo gausah berpikiran yang aneh-aneh," kata Eunwoo memaksa.

"Siapa juga yang mikir aneh-aneh, gue cuma..."

"Cuma apa?"

"Cuma..."

"Tuh kan, berarti tadi lo lagi mikir yang aneh-aneh," kata Eunwoo karena Yuju gak kunjung melengkapi alasannya.

"Udah cepet naik, dingin nih," titah Eunwoo, yang mau gak mau Yuju turuti.


♂💢♀


YUJU gak akan pernah bisa lupa momen saat Eunwoo nolak perasaan dia dua tahun lalu.

Saat itu, Yuju yang sudah bersama-sama dengan Eunwoo selama satu bulan full untuk persiapan masuk kuliah akhirnya akan mengutarakan perasaanya sama Eunwoo di pertemuan terakhir mereka karena lusa Yuju adalah waktu tes ujian.

Dengan penampilan yang lebih rapih dan wangi dari biasanya, Yuju dan Eunwoo bertemu di tempat biasa mereka belajar.

Seperti yang sudah-sudah, Eunwoo pasti bakal mengomel panjang bila Yuju lupa suatu rumus. Apalagi kalau rumusnya baru dipelajari kemarin.

"Lusa lo sudah ujian, masa beginian aja gak bisa?"

"Inget-inget, pake otak lo itu untuk mikir, jangan pikirin yang lain dulu!"

"Fokus Yuju fokus, lo mau lulus kan?"

Kalau Yuju bisa balik ke masa itu, rasanya Yuju ingin teriak di telinga Eunwoo yang kenceng bukannya ngangguk-ngangguk pasrah begitu aja.

"Udah ini lo kemana?" tanya Yuju setelah pembelajaran mereka selesai.

"Kampus, masih ada kerjaan," jawab Eunwoo yang selain kuliah, dia juga ikut terlibat di beberapa project dosen. "Kenapa? Masih ada yang mau lo tanyain?"

"Iya," angguk Yuju yang jantungnya berdegup kencang kala itu.

"Apa?"

"Lo... punya pacar gak?"

"Kenapa nanya-nanya?" Bukannya dijawab punya atau engga, Eunwoo malah balik nanya.

"Gue suka sama lo. Kalau lo gak punya pacar, lo mau gak jadi pacar gue?" kata Yuju dengan cepat, seperti sedang membaca mantra.

Eunwoo yang tadinya sibuk memasukan barang-barangnya ke dalam tas jadi mematung beberapa detik mendengar pengakuan Yuju.

"Sori, gak bisa," tolak Eunwoo selesai membereskan barang-barangnya.

"Kenapa?"

"Gue gak suka perempuan bodoh," ucap Eunwoo lantas bangkit dari duduknya, bersiap pergi meninggalkan Yuju. Tapi sebelum benar-benar pergi, Eunwoo menepuk kepala Yuju, "Good Luck ujiannya! Gue tunggu lo di kampus."

Kemudian, Eunwoo pergi, membuat Yuju mematung, entah shock karena penolakan Eunwoo, atau karena tepukan di kepalanya.

Tapi yang jelas, sejak saat itu, Yuju benci Eunwoo. Ditambah perlakuan Eunwoo yang selalu membentak dan memaki Yuju saat pembelajaran membuat Yuju semakin membenci Eunwoo.

Moon & Cheese ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang